Diam. Rihan hanya diam. Itu membuat Aska sedikit kecewa.Aska mengalihkan pandangannya dari Rihan dan menunduk dalam.
"Gue tau lo pasti gak akan-" Ucapan Aska terpotong karena..
Cup...
Lembut. Benda ini sangat lembut.-batin Aska
Rihan menarik bahu Aska dan mengecup pelan bibir Aska. Seolah menjadi slow motion dengan backround sunset pantai yang indah, ini adalah momen yang sangat romantis. Rihan masih menempelkan bibirnya di bibir Aska, dan itu membuat Aska geram. Kenapa Rihan tidak menggerakan bibirnya?
Setelah beberapa detik selanjutnya, Rihan menjauhkan badannya dari Aska.
"Udah. Berarti permintaan lo tinggal dua lagi." Tanpa rasa berdosa dan rasa malu Rihan berlagak seperti tidak terjadi apa-apa.
"I-iya, g-gue" HOLY SHIT! sekarang kenapa jadi Aska yang malu begini?
"Rihan." Panggil Aska
Rihan menoleh,"Apa?"
"Itu bukan ciuman." Aska to the point
Rihan mendekatkan kembali tubuhnya ke arah aska. "Bukan ya? Gue kira itu ciuman. Terus itu apa dong?"
Gue bego-in aja apa?
Jangan goblok, kasian -hati dan pikiran Aska sangat tidak sinkron.
"Nggak, gak usah dibahas. Oh ya! Itu sunsetnya!" Rihan memekik girang saat melihat indahnya sunset.
"Bagus banget, Aska liat deh yaampun. Ayo foto Ka foto." Ucap Rihan kesenengan.
"Lo tau gak? Gak semua yang menurut kita indah, cantik, bagus. Itu perlu kita umbar. Malah nanti kita yang ngelewatin momen itu karena sibuk foto."
Anjir gue kok jadi bijak gini -batin siapa hayo..
"Kan nanti kita bisa liat lagi di rumah kalo di foto." Balas Rihan polos
"Cukup simpan di memori otak lo, dan nikmati itu dengan diri lo sendiri. ngerti gak?" Tanya Aska sambil tersenyum
Rihan menggeleng, dan itu membuat senyum Aska luntur.
"Udah sini pinjem hp lo, gue gak bawa hp." Tetap pada pendiriannya.
"Anjir lah, udah bijak juga."
"Siapa yang nyuruh lo bijak?" Aska enggan membalas. Ia merogoh saku hodie nya dan memeberikan handphone nya ke Rihan.
"Ihh bagus banget sumpah. Bisa dipamerin ke mama ini."
"Astaga, lo itu sama emak sendiri jarang akur."
"Itu bukan mama gue, dia aja manggil gue curut."
"Emang bener lo kayak curut."
"Iya, gue tau. Curut itu kan imut."
"Udah lah goblok banget kalo ngomong sama lo, kepedean."
"Gue imut. Gue imut. Gue imut."
"Didiemin ngelunjak." ADU BACOT TERUS ANJING!
Maaf semua, gue kebawa emosi.
●●●
Setelah makan malam dan sedikit adu bacot, akhirnya jam tujuh kurang sepuluh menit mereka memutuskan untuk pulang saja. Dikarenakan jika mereka pulang terlalu larut, pasti Ara juga akan menceramahi mereka.
Seperti biasa, sepanjang perjalanan pulang, Rihan hanya tidur saja. Btw, gue bosen kasih tau nya.
Oke lanjut. Dan disaat yang bersamaan pula, iman dan taqwa Aska di uji. Dengan melawan nafsunya sendiri seperti ini, ternyata itu tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Boy ✓
Short Story"Lo kalo cinta sama orang mandang fisik gak?" "Nggak lah." "Buktinya?" "Gue cinta lo. Sedangkan fisik lo itu cowok, dan kita sama-sama cowok. Gak mandang fisik kan?" "Iya juga sih." "Yaudah, pacaran kuy!" "Gass." ____________________________________...