Rencananya sih hari ini Rihan sama Aska mau jalan bareng. Ya itu juga kemauan dari orang tuanya Rihan yang maksa buat mereka jalan, katanya sih biar mereka tambah akrab dan Rihan gak molor terus. Tapi, apalah daya Rihan yang jiwa molornya memberontak minta di jabanin. Akhirnya sampe tengah hari dia belum juga bangun.Begitupun Aska yang sedari tadi menunggu di rumahnya karena permintaan dari Rihan. Ia sudah dua jam menunggu di kamarnya, dan itu membuat ia bosan. Ia menuju balkon kamarnya yang tersedia bangku disana, Aska duduk disana sambil memainkan ponsel
"Eh anjir itu si Rihan bukan sih?" Ia kaget melihat ke seberang balkon nya, terlihat disana walaupun matahari sudah terik dan mengenai wajah orang yang sedang tidur itu, tetap saja ia masih terlelap tidur.
"Goblok, dari tadi gue nungguin dia tidur? Padahal gue udah rapi begini. Ini gak bisa dibiarin"
"Gue teriak kali ya?"
"RIHANN WOII!! BANGUN KANG MOLOR WOI! KITA MAU JALAN!!"
"Kayak orang gila gak sih?"
"Bodo lah, gue samperin aja"
Aska turun dari kamarnya, dan melihat sang ayah sedang menonton tv di ruang tamu,
"Eh papah, udah bangun? Pah, Aska mau keluar bareng Rihan, anak tetangga sebelah, terus kemarin Aska masak sama ma---" ucapan Aska terpotong oleh ayahnya Juan.
"Masak dan makan bareng? Ara sama Felix"
Aska tentu saja bingung."Lah? Kok ayah tau?"
"Ayahnya Rihan, Felix. Itu rekan kerja ayah" tutur sang ayah
Aska mangut-mangut."Oh gitu. Yaudah Aska berangkat dulu ya"
Aska melangkahkan kakinya dari sana, tapi ucapan Juan menghentikan langkahnya."Bentar dulu Aska"
Aska menoleh,"Iya yah?"
"Kalo jalannya mau pake mobil, ini kuncinya" Juan melemparkan kunci mobil itu ke Aska
"Oke, makasih ayah" Sumpah, Aska seneng banget bisa bawa mobil ayahnya, biasanya ia hanya memakai mobil yang lama. Tapi ini ayahnya beli yang baru, mahal pula. Wkwkwk
Aska berlari menuju rumah Rihan, sampai pada depan pintu ia menekan tombol bel disana, ia tak lagi berpikir untuk mengetuk pintunya.
"Rihann..."
"Ma...mama Ara.."
Ceklek.....
Pintu terbuka dan terlihat Ara yang sedang memegang laptopnya seperi biasa, drakor pasti.
"Eh Aska, yaampun nunggu lama ya di rumah, Rihan susah banget dibangunin, coba aja kamu yang bangunin gih, mama udah capek" Aska mengangguk dan memasuki rumah itu diikuti Ara
"Kamarnya ada di atas, sebelah kiri"
"Iya ma, Aska keatas ya" Ucap Aska dan Ara hanya mengangguk setelah itu ia kembali fokus pada laptopnya
Sampai diatas Aska melenggang ke kiri ruangan, dan di pintu tergantung sebuah kertas kecil yang bertuliskan
"Jangan diganggu, Rihan lagi hibernasi"
Sial aku hampir tertawa-batin Aska
Sekuat tenaga Aska menahan tawanya, lalu ia memegang kenop pintunya dan masuk ke dalam kamar Rihan
Benar saja, Rihan terlihat seperti orang mati suri. Selimut yang sudah ada dilantai, sprai kasur yang sudah semrawut gak jelas, dan kaki yang mejuntai kebawah. Ck ck, INI ORANG APA MAYAT?!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Boy ✓
Short Story"Lo kalo cinta sama orang mandang fisik gak?" "Nggak lah." "Buktinya?" "Gue cinta lo. Sedangkan fisik lo itu cowok, dan kita sama-sama cowok. Gak mandang fisik kan?" "Iya juga sih." "Yaudah, pacaran kuy!" "Gass." ____________________________________...