MCB||02

19.8K 1.9K 106
                                    


Aska Azhari Immanuel pemuda yang hari ini akan pindah ke tempat yang baru bersama sang ayah. Mereka pindah karena pekerjaan ayahnya yang diharuskan pergi ke luar kota dan menetap sementara disana. Fyi, Aska cuma tinggal sama ayahnya karena ibunya udah meninggal sejak Aska masih kecil.

"Yah, nanti sekolah Aska gimana?"

"Kamu tenang aja ya, ayah udah atur semuanya." jawab sang ayah seraya tersenyum lembut ke arah Aska, dan Aska membalas senyuman itu.

"Iya. Aku percaya sama ayah."

Setelah 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Mereka mulai mengemasi barang-barang yang ada di dalam bagasi mobil dan memindahkan kerumah baru tersebut.

Rumah yang cukup besar namun tetap terlihat bersih dan terawat, ini adalah rumah yang mereka beli 2 bulan sebelumnya. "Yah, ini kamar aku yang mana?" Tanya Aska pada ayahnya, Juan Azhari.

"Pilih aja yang di lantai dua, kan ada 2 kamar."

"Oh oke."

Setelah sampai pada kamar yang ia pilih, Aska langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur king size miliknya. Dia menatap langit-langit kamar itu dengan sendu.

"Bun, Aska kangen. Andai bunda ada disini aku pasti bahagia bun. Ayah baik banget sama aku, aku bersyukur punya ayah kayak ayah." Monolog Aska sendiri. Tak dirasa setitik air mata kerinduan menetes tanpa izin, lambat laun air mata itu semakin deras dan Aska semakin terbawa emosi.

"AKU KANGEN BUNDAA!!" teriak Aska frustasi.

"Kayaknya gue bakal gila kalau gini terus, gue mau liat liat sekitar sini aja deh."

Setelah itu Aska turun ke bawah dan melihat sang ayah sedang berbincang dengan seorang wanita paruh baya. Wanita yang sudah kepala tiga namun tak melunturkan kecantikannya.

"Yah, aku keluar dulu. Mau liat liat sekitar sini."

Juan mengakhiri perbincangannya dengan wanita tadi.

"Wah ini anaknya pak juan yah?" Tanya wanita itu sumringah.

Aska mengangguk dan tersenyum lembut, "iya tante, saya Aska."

"Tante juga punya anak yang kayaknya seusia deh sama kamu."

"Oh ya tan?"

"Iya, perkenalkan nama tante Arania, itu rumah tante di sebelah rumah kamu. Kapan-kapan main ya kesana, soalnya anak tante jarang keluar rumah molor terus dia." Astaga aib anaknya disebar.

"Iya tante siap, kapan-kapan ya."

"Yaudah yah, aku pergi dulu," sambung Aska.

"Yaudah saya juga mau pulang pak Juan," ucap Arania.

"Iya iya, makasih bu Ara sudah sempat bantu saya menata pajangan."

"Gak masalah pak, yaudah saya permisi." Ara berlalu dan di iringi Aska keluar rumahnya.

●●●

Aska mulai berjalan di pinggir jalan, dia melirik sekitarnya yang ternyata kawasan ini sangat sepi dan hening. Hanya ada rumah rumah besar di sisi kanan dan kiri.

Aska melihat sebuah danau di ujung jalan yang hanya ada sedikit orang yang ada di sana. Mungkin satu dua orang lah.

Aska mendekati kursi taman dekat dengan danau itu, disana ada orang ternyata. Sepertinya orang itu tertidur, terlihat dari dia yang berbaring disana. Kepalanya menumpu pada sisi kursi itu.

"Permisi," ucap Aska pelan sambil menggoyangkan lengan orang itu.

"Permisi woi! Kalau mau tidur dirumah!" Ngegas ternyata.

My Cute Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang