Siapa bilang mereka cuma rebahan? Tidak, nyatanya Aska dan Rihan tertidur di UKS sekolah. Sampai terdengar ada yang membuka pintu UKS.Shindy, dengan dua tas yang dia tenteng ditangan kanan dan kirinya. Anjir banget, dia udah nyari kemana-mana ternyata mereka malah enak-enakan tidur disini.
Btw ini udah jam pulang sekolah, pak Agus udah izinin mereka sih tadi.
Ya tapi Shindy ga percaya kalo seharian mereka di UKS, tidur lagi. Ck ck ck.
"Hm, bangsat ya sama-sama kebo gini, malah jadi babu gue anjir." Shindy mengumpat ketika melihat Aska dan Rihan tidur sangat nyenyak.
Anak-anak PMR kemana? Hoho, Aska mengusir mereka kawan-kawan, ini anak baru emang so' jago.
"Woi anjeng! Bangun Lo pada!" Teriak Shindy emosi.
"Kalo ga bangun gue tinggalin nih." Anjir masih gaada jawaban.
Shindy menghela nafasnya, "oke, aing balik nih ya."
BANGSAT MACEM LATIHAN MATI NIH ORANG!!!!!
"BODO AMAT!!" Dengan kesal, Shindy melempar kedua tas itu, yang tak lain tas Aska dan Rihan, tepat ke arah wajah mereka.
Seketika Aska dan Rihan terperanjat kaget, dan Shindy tak bisa lagi menahan tawanya ketika melihat mereka yang mau emosi sekaligus linglung karena nyawa mereka masih belum terkumpul.
"Mampus, gue kabur aja kali ya aowkwowkwkwkw." Dan benar saja, sedetik setelah mengatakan itu, Shindy dengan gesit berlari menjauhi UKS.
"SHINDY ANJENG! SAKETT!!" Teriak Aska sambil menggosok-gosok keningnya yang merah akibat ketiban tas tadi.
Rihan celingukan gak jelas melihat sekelilingnya. "Kita dimana Aska?" Tanya Rihan sambil mengucek mata bulatnya.
Aska menoleh ke sampingnya. "Heh, kita masih di UKS?" Setelah itu Aska mengecek jam yang ada di pergelangan tangannya.
Rihan ikut melihat jamnya, dan seketika itu pula mereka melotot.
"UDAH JAM PULANG?!" Teriak mereka barengan.
"Harusnya kita gausah tiduran tadi Ka." Rihan nyesel aja gitu, masa di sekolah juga dia tidur?
Aska ngangguk aja ngebenerin omongan Rihan. "Yaudah kita pulang aja, kalo kelamaan gerbangnya di kunci."
Akhirnya mereka keluar UKS menuju parkiran, untung aja Rihan numpang ama Aska. Biasalah, semenjak Aska pindah dia cosplay jadi babu Rihan.
●●●
Setelah sampai rumah, Aska menurunkan Rihan di depan rumahnya. Aska melirik kearah rumahnya, sepi, seperti biasanya. Aska menghela nafas gusar.
"Aska."
"Kenapa?" Aska menoleh kearah Rihan yang masih berdiri di samping mobil Aska.
"Kalo ayahnya Aska lagi di kantor, main aja ke rumah gue." Rihan senyum, dan senyumnya itu nular ke Aska.
"Iya iya, gue simpen mobil dulu." Rihan mengangguk dan melambaikan tangannya, setelah itu masuk ke dalam rumahnya bersamaan dengan Aska yang memarkirkan mobilnya di garasi rumah.
Dan benar saja, setelah kurang lebih lima menit, ada yang menekan bel.
Aska langsung aja loncat ke sofa dan duduk di sebelah Rihan yang lagi nyemil.
"Tumben sepi." Aska celingukan, tangannya hendak meraih ciki yang Rihan pegang tapi sayang keburu di sentil ama yang punya.
"Aw! Rihan sakit anjeng." Tuh kan ngumpat...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Boy ✓
Short Story"Lo kalo cinta sama orang mandang fisik gak?" "Nggak lah." "Buktinya?" "Gue cinta lo. Sedangkan fisik lo itu cowok, dan kita sama-sama cowok. Gak mandang fisik kan?" "Iya juga sih." "Yaudah, pacaran kuy!" "Gass." ____________________________________...