7.

548 68 8
                                    

Assalamualaikum,
Firda update nih..
Dukung cerita ini dengan vote dan komen!
Bacanya di hayati ya, biar enak aja>_<

Happy Reading!

*°*°*

Banyak yang ingin aku sampaikan padamu, tapi yang bisa aku lakukan hanya merangkai sebuah kata untuk kau baca.
Pun10
°
°
°
°
°
°

Terlihat pemuda berseragam polisi berdiri tegak di sebelah body mobil.

Orang-orang yang melihat merasa kagum juga ngeri dengan ketegasan sang pemuda.

Para mahasiswa berbisik dan bertanya tanya tentang kedatangan polisi di depan kampus mereka. Mereka mengira mungkin akan ada adegan penangkapan penjahat juga penggledahan tas.

Disisi lain Eva dan Evi baru saja keluar dari area kantin setelah mengikuti kelas yang membuat mereka keroncongan akibat menguras banyak pikiran.

"Eva! Itu kayaknya mas Fariz deh kan ya?" Tanya Evi menunjuk Fariz.

Eva melirik pada yang di tunjuk oleh Evi. Seketika matanya membulat, yang tadinya bulat tambah bulat. "Ih! Kenapa mas Fariz ada disini? Atau jangan jangan ada bandar narkoba di kampus? Terus mas Fariz mau nangkap orang__"
Cerocos Eva tanpa henti.

"Oh iya! Evi tadi kelupaan buat ngasih tahu Eva kalo yang jemput ke kampus mas Fariz, tadi Bunda chat Evi" Evi berbicara dengan santai.

"Kenapa nggak bilang dari tadi sih Evi? Kan Eva belum dandan buat ketemu mas Fariz!"

"Emang Eva punya make up?"

"Bukan mau make up, tapi kan siapa tau jilbab Eva nggak bener" Eva mengambil handphone dan mengaca di depan layar.

"Eva tinggal lihatin Evi. Kan sama saja"
Evi berjalan menuju Fariz dengan meninggalkan Eva sendiri.

"Iihh Evi! ya nggak bisa gitu  lah!" Eva mengejar Evi dengan cerocosan tiada henti.

Fariz yang telah menemukan seseorang yang di cari pun mengukir senyum manis.

Mahasiswi yang melihat itu seketika pada berbisik dan melongo melihat seorang polisis tampan dengan senyum manisnya.

Ada yang berasusmsi bahwa bandar narkoba nya itu Reva dan Revi. Tapi setelah melihat bahwa Fariz bersikap baik, mereka mengira 'mungkin polisi ganteng itu Abangnya'.

"Assalamualaikum calon Kakak ipar!" Sapa Evi setelah berada di depan Fariz.

Eva yang mendengar perkataan Evi mencubit pinggang Evi, karena membuatnya menjadi malu.

"Ehh, waalaikumsalam calon Adek ipar"
Balas Fariz dengan meladeni Evi.
"Kok Eva nggak salam sama mas Fariz?" Pertanyaan Fariz membuat Eva kikuk sendiri. Pasalnya semenjak kedatangan Fariz ke rumah untuk melamar, dia jadi malu bila bertemu Fariz.

"Emm, assalamualaikum mas Fariz?"
Eva tertunduk malu setelah mengucap salam. Fariz yang melihat jadi gemas sendiri.

"Waalaikumsalam calon istri" Fariz gencar menggoda Eva yang sudah merona malu.

REVA Dan REVI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang