Seneng deh ada yang suka cerita ini meskipun cuma beberapa ^^
Entah kenapa malah semangat nulis cerita ini dan pengen cepet-cepet update heheheheh
Happy reading!! ^_^
Melarikan diri.
Dua kata itu terasa menarik untuk diingat kembali oleh Taehyung. Terlebih lagi, yang mengatakan itu adalah seorang gadis yang baru ia kenal, dan gadis yang sekarang jadi asistennya.
Entahlah.
Tapi yang jelas kini hatinya terhibur saat mengingat lagi perkataan Yoohan.
Jangan hidup di bawah kendali. Jika apa yang kita inginkan tidak terwujud dan didengarkan, maka berontaklah! Tanpa sadar Taehyung menarik sudut bibirnya kecil sembari melihat tugas-tugas yang harus ia kerjakan di kantornya.
Jujur saja, Taehyung bukanlah orang yang mudah memiliki kesan pada orang lain. Sulit. Dari dulu hal itu selalu sulit baginya. Untuk pertama kalinya ia terkesan dengan seseorang adalah dengan gadis bernama Kim Sohyun—mantan kekasihnya. Ia punya kenangan yang tak bisa dilupakan tentang pertemuan pertama mereka.
Tumpahan kopi.
Ya. Karena tumpahan kopi tak sengaja di pakaiannya, membuatnya bertemu dengan Sohyun.
Kali ini, orang kedua yang berhasil memberikan kesan unik baginya, tidak lain adalah Choi Yoohan. Berbeda dengan Sohyun, Yoohan gadis yang tidak anggun sama sekali. Tidak seperti kebanyakan wanita yang ia tahu, Yoohan sedikit blak-blakan dan cukup banyak bicara. Tapi tak mengapa, Taehyung senang punya teman baru. Terlebih lagi dia sudah menceritakan semua masalahnya pada Yoohan. Masalah yang bahkan Seokjin selaku sekretaris dan teman dekatnya pun tak tahu. Dia juga heran, kenapa ia bisa menceritakan hal pribadi itu pada Yoohan, gadis yang baru ia temui beberapa hari lalu.
"Permisi," terdengar suara Seokjin masuk ke dalam ruangannya, membuyarkan lamunannya.
"Oh, Jin. Masuklah."
"Ada apa memanggilku?" tanya Seokjin.
"Kau bisa bersama Yoohan pergi mengurus berkas-berkas persetujuan desain baru dari kita untuk dikirim ke Bluberry?" tanya Taehyung.
"Baiklah. Aku akan mengurus hal itu."
"Jangan lupa, ajak Yoohan. Dia harus tahu pekerjaan yang akan dia kerjakan nanti," lanjut pria Kim itu lagi. Seokjin menjawabnya dengan anggukan, lalu permisi untuk pamit. Di luar ruangan, ia baru saja melihat Yoohan tiba di kantor.
"Yoohan-ssi," sapa Seokjin sambil tersenyum. Sementara Yoohan berjalan cepat dengan wajah panik. "Ada apa? Wajahmu terlihat—"
"Apakah Tuan Kim marah?!" seru Yoohan memotong perkataan Seokjin. "Hari ini dingin sekali! Aku sampai bangun telat padahal aku sekarang tinggal di rumah Tuan Kim! Astaga ... apakah dia marah?"
Seokjin menggeleng pelan. "Ti-tidak, tidak. Dia tidak marah. Justru ia menyuruhku untuk mengajakmu pergi mengurus pekerjaan. Ayo ki—"
"T-tapi, biarkan aku minta maaf dulu!" seru Yoohan. Gadis itu kemudian membuka pintu ruangan Taehyung cepat-cepat sebelum Seokjin kembali bicara. Tentu saja itu membuat Taehyung terkejut melihat kehadiran Yoohan yang tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow in Hallstatt ✔️
Romance[SPIN-OFF OF "SILENCE LOVE"] Dia pria aneh yang misterius. Terkadang ia banyak bicara, terkadang ia diam seribu bahasa. Ia kelam bagaikan malam. Ia dingin bagaikan salju. Tidak bisa dengan mudah kuterka dirinya. Sosok pria yang bisa tersenyum lalu...