Hai semuaaaaa 😁😁😁
Long time no see.
Aku baru sempet nulis lagi karena baru balik dari penelitian. Aku ambil jurusan Ilmu Kelautan, jadi penelitiannya kemarin pergi ke daerah pesisir. Baru pulang tgl 2 kemarin, dan aku sakit setelahnya huhu 😭Hari ini baru bisa nulis lagi dan lanjut update hehe. Semoga sukaaa
Vote dan komen ditunggu, supaya aku makin semangat buat nulis lagi hehe 🥰
Happy reading!! ❤️❤️
"Bodoh, bodoh!" seru Yoohan ketika ia kembali ke kamarnya lagi. Gadis itu menggaruk kepalanya kasar dengan wajah memerah. "Kenapa kau bisa tertidur di kamar Taehyung?!"
Yoohan merasa hari ini adalah hari yang paling memalukan baginya. Ia menyesal karena memberanikan diri masuk ke kamar Taehyung-meskipun niatnya baik. Ia yakin Taehyung akan memiliki kesan yang buruk padanya setelah ini.
Gadis itu teringat lagi bagaimana wajah Taehyung yang sangat dekat dengannya saat ia terbangun dari tidur.
"Apakah Taehyung memperhatikanku selama aku tidur...?" gumamnya lirih. Yoohan kembali mengacak-acak rambutnya lagi dan merengek karena kebodohan yang ia lakukan itu.
"Nona Choi!" terdengar suara Bibi Han memanggilnya dari depan pintu kamar. Yoohan dengan sedikit ragu membuka pintu kamar tersebut.
"Ada apa, Bi?" tanya Yoohan. Wanita tua itu tersenyum melihat Yoohan. "Tuan Muda Kim memintamu untuk bersiap-siap. Ada pekerjaan yang harus dilakukan."
Yoohan ingin sekali berteriak kencang sekarang. Apa yang harus ia lakukan di depan Taehyung nanti?
Setelah bersiap-siap, Yoohan pun memberanikan dirinya keluar dari kamar menuju ruang tamu. Di sana, Taehyung tengah bersantai dengan secangkir teh hangat dan koran di tangannya. Yoohan mematung sejenak, tidak berani mendekat, sampai Taehyung yang menyadari kehadirannya lebih dulu. Tatapan mata Taehyung yang tertuju lurus ke arah Yoohan, membuat gadis itu semakin tegang.
Lain dengan Yoohan, Taehyung malah berusaha keras menahan senyumnya. Beberapa kali pria itu mengulum bibirnya dan menarik napas dalam-dalam agar tak tertawa. Yah, sebenarnya dia bisa saja tertawa, apalagi kalau mengingat betapa lucunya ekspresi Yoohan sekarang. Tapi, ia tak mau membuat gadis itu malah merasa tak nyaman.
"Kenapa lama sekali?" tanya Taehyung membuka percakapan seraya meletakkan korannya di atas meja.
"Maaf, Tuan," jawab Yoohan membungkuk sedikit.
"Ayo. Waktu kita tak banyak," kata Taehyung bangkit berdiri dari duduknya. Yoohan menghela napas lega karena Taehyung tidak banyak bicara, apalagi mengungkit hal yang Yoohan takutkan itu.
***
Hujan mengguyur kota dengan deras hari ini, karena mendung sudah menyapa sejak matahari seharusnya menampakan diri. Yoohan hanya bisa terdiam cukup lama di dalam mobil bersama dengan Taehyung dan Seokjin.
"Hari ini ada pertemuan dengan perwakilan Gucci perihal bahasan kerja sama dengan produk desain kita," kata Seokjin sembari menyetir mobil, "setelah itu kita akan kembali mengecek pabrik untuk lihat hasil produksi kainnya."
"Baiklah," jawab Taehyung singkat sembari membaca beberapa berita hari ini lewat tab miliknya. Sementara Yoohan berusaha mengalihkan pandangnya ke arah luar, melihat pemandangan kota yang diguyur hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow in Hallstatt ✔️
Romance[SPIN-OFF OF "SILENCE LOVE"] Dia pria aneh yang misterius. Terkadang ia banyak bicara, terkadang ia diam seribu bahasa. Ia kelam bagaikan malam. Ia dingin bagaikan salju. Tidak bisa dengan mudah kuterka dirinya. Sosok pria yang bisa tersenyum lalu...