27. Ta'aruf vs Pedekate

18 7 0
                                    

Umara yang akan melangsungkan pernikahan tapi, Ucul yang bahagia.

Umara yang berada pada fase Ta'aruf tapi, Ucul yang sedang pedekate.

Ucul juga mau, Ucul tidak mau kalah!

Tapi, setelah Umara menikah, Bolehkah Ucul juga menikah?

"Melamun apa kamu Cul? sudah jalan-jalan kamu tadi, sekarang diam-diam bae. Ucup gak jahatin, kamu kan?" Ucul menggeleng walaupun Umara akan menikah tapi perhatiannya pada Ucul masih sama, meskipun kesibukan Umara bisa dikatakan padat.

"Yaudah, kamu baik-baik sama Ucup ya. Setelah aku menikah, selanjutnya kamu," Ucul terkejut, kedua matanya membola. Tentu saja, Ucul tidak akan menolak!

"Cul, aku lapar. Ambilin kue gih, aku mager,"

Ucul memandang sinis, yang mau menikah siapa, yang mager siapa. Ck ck ck, ini nih hasil manjaan bang Ammar dan bang Babam.

Dengan patuh, Ucul keluar dari kamar dengan Umara yang kembali rebahan santuy. Ucul berjalan santai, gak papa lah membuat Umara menunggu, itu kan makanan sehari-hari Umara, ehe.

"Mau kemana Cul?" tanya pria jantan nan idamannya Sadam, "Meong,"  "Ke dapur, ambil kue tuk princess tua Kesuma,"

Sadam hanya mengangguk, "Yuk, aku bantuin." Tentu saja Ucul mau, siapa yang mau menolak bantuan yang menghasilkan kebersamaan dengan pria jantan nan idamannya Sadam? Ucul gak akan menolak lah!

Ucul diam saja saat sang jantan menggendong dan mendekapnya di depan, nyaman ehe. "Kak Umara mau makan apa Cul?" Ucul berpikir sebentar, "Meong,"  "Kasih nasi aja pria idamannya Ucul,"

"Oke, kita cek dulu dapur ya, ada cemilan atau nggak," Bodoamat, biarin gak nyambung. Bila sama pria jantan nan idamannya Sadam, mau salah pun gak masalah, Ucul ikhlas!

Setelah tiba di dapur, Ucul melihat ada banyak camilan kresek dan kue di beberapa toples. Wah, makan besar ini mah!

"Bentar ya Cul, biar aku siapin," ujar Sadam sambil memilah kue yang cocok untuk kakaknya, Umara. Ucul diam aja dilantai sambil memandang cinta dan takjub saat tangan pria jantannya dengan lincah mengambil dan meletakkan kue di mangkuk besar. Benar-benar jantan!

Apalagi saat memegang makanan, kharismanya tuh besar dan buat Ucul meleleh!

"Dah Cul, kuylah!" ajak Sadam sambil membawa satu mangkuk beraneka kue dan satu piring makan yang diletakkan 2 cangkir plastik minuman air sirup semangka.

Lihatlah, betapa gagahnya pria jantan saat membawa keduanya. Dan Umara, benar-benar princess tua Kesuma!

Ucul jadi iri.

"Permisi kak, sudah tidur ya?" Dengan cepat Ucul membalas, "Meong,"  "Tidur darimana, rebahan mulu itu mah!" Sadam tertawa, meletakkan mangkuk kue juga minuman di meja dan duduk di tempat tidur Umara, sedangkan Ucul duduk diam di lantai.

"Loh adek, ada apa?" Sadam menggeleng, "Tadi lihat Ucul, rupanya mau ke dapur ambil kue, adek ikut jadinya, hehe. Gak mengganggu kan kak?" Umara mengangguk dan meminta Sadam untuk membawa kue ke hadapannya. Dasar cewek mageran!

Umara yang sadar ada hawa yang tidak menyenangkan pun melirik Ucul yang menatapnya sinis, Astaghfirullah kucing siapa itu?

"Napa Cul? Kok natap aku begitu, ada yang salah?" Ucul terpaku saat Sadam juga menatapnya, dengan tidak ikhlas Ucul menggeleng. Bisa buruk dirinya di mata pria jantan nan idamannya Sadam!

"Yaudah," Lalu Umara makan dengan tenang. Ingin rasanya Ucul berteriak!

Sekarang, kenapa Umara jadi wanita yang ngeselin, ya? Pengen tak iye jadinya!

Ucul and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang