20. Menjadi Cantik

39 23 0
                                    

Ucul dikurung.

Umara menepati janji dan tekadnya.

Semenjak dinner Ucup dan Ucul kemarin, Umara tidak pernah mengijinkan Ucul keluar dari rumah, bak ke halaman pun.

Ucul seperti buronan saja.

Terkurung di sangkar emas, itulah yang sekarang Ucul rasakan.

Ucul bahagia, ya.

Bersama Umara, ada kenyamanan dan kebahagiaan tersendiri bagi Ucul. Tapi bersama Ucup, adalah masa depan Ucul.

Ucul tidak bisa memilih, keduanya berada pada porsi berbeda, tapi memiliki tempat yang sama di sisi Ucul.

Kembali, Ucul menghela nafas. Ini sudah hari ketiga, tapi Umara tidak mau mengijinkan Ucul keluar. Bahkan membiarkan Ucul ikut dengan Bunda Sakina untuk pergi ke pajak, alasannya hanya karena takut Ucul keluyuran dan tidak pulang hingga mencemaskan Umara.

Salah Ucul kemarin yang tidak menyampaikan kepada Umara bila ia akan pulang terlambat, tapi tidakkah Umara mengerti apa yang Ucul rasakan?

Ucul kasmaran!

Ucul sedang dalam fase jatuh cinta!

Umara tidak berhak menghalanginya!

Ucul berhak memilih masa depannya!

Umara tidak boleh melakukan apapun, seharusnya mendukung Ucul untuk terus bersama Ucup!

Benar, terutama Ucul sudah memiliki saingan.

Uul, kucing primadona se-kompleks.

Dengan rambut putih, bentuk tubuh yang indah, kumis yang menawan, kaki jenjang, bersih, dan bola mata yang nyaman di pandang.

Lah Ucul?

Ucul tersenyum miring, tidak masalah ia dikurung seperti ini.

Seharusnya Ucul merawat diri sebelum Ucup kembali menjemput dan mengajak Ucul jalan-jalan lagi.

Ya benar.

Kenapa Ucul gak terpikir sedari tadi ya?

Ucul bangkit dalam rebahannya, lari mencari Umara dan menemukan Umara yang sedang duduk dengan minuman favoritnya, sirup merah dengan semangka potongan kecil.

"Meong."  "Umara!"

Umara melirik Ucul yang bersemangat menghampirinya, lalu kembali memusatkan pada minuman favoritnya.

Ucul di cuekin!

Asem banget!

"Kamu mau apa Cul? Aku yakin, ada aroma tak sedap disini saat kamu datang."

Umara terbaik!

Tau aja yang Ucul mau, hahaha.

"Meong."  "Ucul mau merawat diri Umara, belikan Ucul sabun wangi, gak mau pakai minyak cap ayam itu, wanginya udah basi!"

Umara mendelik tidak terima, "Oh oh, Ucul udah semakin wow sekarang ya, mau ngapain? Ingin merasa lebih cantik daripada kucing putih itu, iya?"

Umara tau aja, hehe. Kan Ucul jadi malu.

Ucul bergerak gelisah dan menatap Umara dengan jurus mata andalan mau nangis. Umara menghela, "Dengar ya Cul. Kamu tidak akan pernah jadi yang tercantik, jadilah diri kamu sendiri. Secantik apapun kamu, akan ada yang tercantik di atas kamu."

"Di atas langit ada langit, tak berhak kamu merasa nomor satu. Ingat, yang berhak menduduki posisi nomor satu ataupun pertama adalah Allah. Manusia tak berhak menjadi yang pertama."

Ucul and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang