29. Akan ada masanya

17 4 4
                                    

"Mau kemana Cul?"

"Meong,"  "Cari jodoh dong di nikahan orang,"

"Hilih, Ucup mau di kemana-in?"

"Meong,"  "Bentar aja kok, toh jodohnya tetap Ucup. Sekali-kali Ucul main-main dong."

"Hadist riwayat Bukhari, Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang."

"Meong,"  "Karena itu, Ucul memanfaatkan waktu muda dong untuk cari cowok, dan juga Ucul bukan manusia."

"Tapi, kan..."

"Meong,"  "Umara kok sibuk kali! Mentang-mentang ntar lagi Akad!"

"Kamu nih, semakin bertambah umur kok semakin ngeyel!"

"Meong,"  "Dahlah, Ucul mau cari gandengan dulu. Malu dong, datang ke nikahan sahabat gak ada doi."

Umara mendelik sinis, kucing siapa itu?

Yang nikah siapa, yang cari jodoh siapa?

Astaghfirullah, Ucul harus dinasehati sebelum melangkah jauh dari jalan yang benar.

Kadang Umara suka heran, Ucul udah cinta sama Ucup. Tapi kok tuh matanya suka jelalatan lihat doi kucing sebelah, apalagi yang warna sama dengannya. Bukannya apa-apa ya, Umara hanya takut nanti Ucup tau dan Ucul lah yang ditinggalkan. Nahloh, kalau udah ditinggal, kan Umara yang repot!

Ucul nangis, Umara yang nenangin.

Ucul ngambek, Umara yang bujukin.

Apalagi saat Ucul banyak maunya, ikan kudu wajib!

Kan habis uang saku Umara dong, jualan aja belum laku semua tapi Ucul banyak maunya. Ini nih yang bikin Umara sebal!

"Kenapa sih kak?" tanya Sadam disusul Rahmat saat melihat kakaknya Umara dengan wajah ditekuk menatap Ucul yang berjalan aduhay.

"Itu tuh lihat, kucing siapa itu!" Umara geram, kucing gembul berwarna orange itu sedang berbincang dengan kucing putih dan orange dari tetangga sebelah. Siapa yang gak geram coba?

Kucing kok ganjen!

"Biarin aja kak, namanya kucing." jawab Rahmat santai.

Umara menatap adiknya sebal, "Ucul bila dibiarkan, ntar keterusan. Kakak gak mau, nanti anaknya banyak Ayah! Kakak maunya Ucul setia hanya satu jantan,"

"Kak kak, mana ada kucing setia," keduanya terkekeh atas pernyataan kakaknya Umara. Mau tanya nih, emang ada kucing betin yang setia hanya satu jantan atau kucing jantan yang setia sama kucing betina?

Teori Umara ada-ada aja, gak masuk akal!

Umara menekuk wajahnya sebal, kenapa jadi dirinya yang terlihat bodoh?

"Kalian bila mau ledekin kakak, pergi sana gih!" usir Umara yang dibalas tingkah gugup Sadam dan Rahmat. Sepertinya keduanya ada niat tertentu datangi Umara ya.

"Kak, ehm—Kami, mau ngomong sesuatu."

"Eh, apa itu?" tanya Umara penasaran. Sedikit bingung melihat tingkah dan ekspresi gugup kedua adiknya, biasanya santai, terbuka dan aktif, tidak secanggung sekarang.

"Kakak kan sebentar lagi mau Akad, berarti kami ... kami gak di samping kakak terus ya, bila kami datang ke rumah kakak nanti, gak masalah kan kak?"

Umara menatap kedua adiknya gemas, rasanya gadis itu mau menangis. Sebenarnya di sudut hati terdalam Umara, ingin menunda pernikahan dan menghabiskan waktu bersama keluarga tapi, mengabaikan sunnah dan hak kak Rama membuat Umara berpikir ulang.

Ucul and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang