23. Marahnya Ucup

26 18 0
                                    

Ucup hari ini ingin berkunjung ke rumah betina mungilnya tapi melihat Uul mengalami kecelakaan dan mau tak mau, Ucup menunda rencananya.

Disinilah Ucup, di sungai dimana pertama kalinya Ucup mengajak seekor betina saat senja datang dan mengajari betinanya berenang. Dan untuk kedua kalinya Ucup membawa seekor betina untuk membersihkan luka dan debu di tubuh dan rambut putih Uul.

Ucup menghela, Kenapa ke rumah betina mungilnya harus di uji lagi?

Dengan cepat Ucup membantu Uul membersihkan diri. Bila menunggu betina membersihkan diri maka akan memakan waktu yang cukup lama, akan lebih baik Ucup membantu dengan memercikkan air sedangkan Uul yang membersihkan.

Ucup tidak mau menyentuh tubuh betina lain kecuali betinanya, Ucul.

Ah mengingat Ucul membuat Ucup jadi rindu saja.

Dengan riang Ucup tersenyum dan terus membantu Uul, tanpa menyadari bila betina yang dirindukannya sedang menatap Ucup dari kejauhan dengan raut sedih dan kecewa.

"Udah siap Uul?" Kucing berambut putih itu mengangguk dan menggerakkan tubuhnya agar tidak basah.

"Bila begitu, Ucup duluan ya. Kamu hati-hati di jalan." Ucup melangkah tanpa menunggu balasan Uul. Rindunya pada Ucul sudah menggebu-gebu, tak tertahankan lagi.

Dua tahun bucin secara diam-diam.

Sekarang, Ucup bucin terang-terangan.

Duh, makin gak sabar Ucup kan.

Namun saat Ucup ingin melangkah, ntah kenapa firasatnya menyuruh Ucup untuk mendatangi sebuah taman. Dengan riang Ucup melangkah sambil memandang taman, mungkin bila Ucup mengajak Ucul kesini pasti betinanya bahagia.

Kan makin gak sabar Ucup.

Tapi Ucup melihatnya, di depan sana betinanya sedang santuy rebahan bersama sahabatnya Awan.

Rindu yang sudah berkumpul sirna menjadi Amarah yang memuncak.

Kekecewaan pada betinanya yang rebahan dengan jantan lain dan jantan lain itu adalah sahabatnya Awan.

Dengan sigap Ucup berlari menghampiri dua kucing itu, namun saat Ucup semakin dekat, Ucup melihat bekal nasi yang kosong dengan satu bungkusan berisi tulang ikan.

Mereka habis makan di taman? Dan sekarang rebahan santai? Ucup menggelap, Betinanya Ucul telah selingkuh!

"Ggrmmm." Geraman Ucup terdengar membuat Ucul loncat dalam rebahannya dan Awan yang bangkit memandangnya tajam.

Tajam? Ucup semakin marah.

Kenapa Awan yang marah, mereka yang selingkuh!

Bahkan Awan sudah menemani Ucup sejak lama dan mengetahui bila Ucup sangat cinta pada Ucul. Dan apa-apaan ini?

"Uuu-ucup." gagu Ucul yang melihat Ucul dengan aura gelapnya. Inikah sosok Ucup sebenarnya?

Awan berdiri di depan tubuh Ucul, tidak ingin bila sahabatnya Ucup berbuat nekat dan menyakiti Ucul, yang berujung penyesalan.

Ucup harus mendengarkan keterangan dan penjelasan dari Ucul, bahkan Awan tidak melihat kucing berambut putih yang bersama Ucup tadi. Awan mengernyit, Apakah semua pertemuan ini hanyalah kamuflase dan rencana dari seseorang?

Ucul diam saja saat Awan menjadi tameng kemarahan Ucup. Tapi kenapa Ucup marah? Dan dimana Uul? Bukannya Ucup dan Uul sedang kencan?

Duh, kenapa Ucul yang bingung sekarang!

"Pengkhianat!" tegas Ucup menatap tajam Awan, yang ditatap juga membalas dengan tak kalah tajam dan senyum remeh, "Pengkhianat? Bukannya lo yang mendua, he?

Ucul and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang