9. Masa Lalu Ucul

68 35 6
                                    

"Hai kucing imut." sapa Pria bersama tiga temannya. Ketiganya terkekeh melihat Ucul tersudut, umur Ucul masih 5 tahun saat itu.

"Sini dulu, sama kita-kita ya." ujar Pria berambut jingkrak. Wajahnya penuh tindikan besi, dan Ucul ngeri melihatnya.

Ucul mencoba berlari gesit, tapi ia mendapatkan tendangan dahsyat pada tubuhnya. Ucul terbatuk, mencoba berdiri, dan mempertahankan harga dirinya sebagai betina.

Ucul yakin, mereka semua adalah jantan jahat, yang ingin berlaku kasar padanya. Seharusnya setelah mencuri makanan, Ucul langsung singgah ke keramaian, bukan di tempat sepi begini. Astaghfirullah, Ucul terus beristighfar kepada Allah, meminta Allah melindunginya.

"He! Jangan sok jual mahal." Pria botak itu tertawa dengan kerasnya. Ucul semakin tersudut, ketiganya mengurung tubuh Ucul dengan bayangan mereka yang juga sama menyeramkan.

Ucul mencoba memanggil siapapun, meminta tolong. Tapi siapa yang mendengar jeritan pilu sang kucing betina? Tidak ada.

Senyap, bahkan suara Ucul bergema, hanya suara Ucul yang terdengar. Ucul gemetaran, ia tidak mau menyerahkan kehormatannya kepada pria jahat.

Ucul mencoba memanjat, tapi tubuhnya langsung ditangkap sama pria bertindik, ia membawa Ucul di sebuah meja di kelilingi dua temannya yang lain. Ucul berontak, ia tidak mau.

Ucul meraung, menangis, dan menjerit 'meong' meminta bantuan kepada siapapun, tapi siapa heroik yang mau menolongnya dari ketiga pria besar raksasa ini?

Ya Allah, bantu hambamu yang lemah dan tak berdaya ini.

Ucul di banting dengan kuatnya, hingga merasa tak berdaya. Ucul menatap ketiganya dengan raut sendu dengan kedua air mata mengenang. "Nah, begini kan manis. Jadi lebih cepat kita bermainnya." ucap pria botak itu.

Ingin rasanya Ucul menggigit, mencakar wajah dan tubuh mereka, membumihanguskan para manusia jahat seperti mereka, tapi apalah daya. Melihat saja Ucul tak mampu, tubuhnya mati rasa.

Pria botak membuka mulut Ucul, dan mengguliti gigi Ucul dengan jari-jarinya. Saat Ucul menggigit jari itu, malah Ucul yang ditampar dengan kuatnya. Kembali, jari itu menuntut Ucul. Ucul pasrah, kedua pria lainnya bermain di area tubuh Ucul yang lain.

Ucul seakan tak bernyawa. Ketiga pria ini gila, mereka melakukan hal bejat pada seekor binatang.

Ucul meminta sama Allah untuk mencabut nyawanya. Ucul tak ikhlas memberikan kehormatannya kepada ketiga pria ini, lebih baik Ucul mati di bandingkan menjadi betina yang tak mampu menjaga kemuliaannya!

"Meong." Ucul mendengar suara kucing. Tunggu, jangan kesini.. lari..

Tidak, tidak. Bila kucing itu seekor betina, maka habislah ia seperti Ucul. Ucul melihatnya tapi mata Ucul berkunang-kunang, Ucul tak bisa melihatnya dengan jelas.

"Wah wah, santapan baru nih." Pria berambut botak mulai mendekati kucing itu. Ucul pasrah, ia masih meminta bila Allah lebih baik mengambil nyawanya saja.

"Aw, kucing kurang ajar!" Ucul tak tau apa yang sedang terjadi, Ucul tak mampu melihatnya dengan jelas. Tapi mendengar jeritan, disusul suara jeritan lainnya. Ucul ingin menyaksikan semuanya, tapi tubuhnya mati rasa.

"Cabut, disini markas kucing liar."

"Tapi, bagaimana dengan si imut?"

"Nah benar, kita bahkan belum masuk pada menu utamanya."

Ucul yakin, bila keduanya hanyalah orang bodoh yang mengikuti pemimpin bodoh, maka terkumpullah orang-orang bodoh. "Kau mau kucing itu? Silakan aja. Tapi temannya bringas, Aku cabut!" Ucul yakin, bila yang cabut pertama kali adalah pria yang menyapanya. Tapi, pria itu takut dengan kucing?

Ucul and FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang