ILJ || 30

7.7K 550 337
                                    

yuk pencet bintang dulu :)

•LOVE, JAE•

Talia pun telah menyelesaikan makan malamnya, lekas dirinya meletakkan Jaewoo pada kereta mainannya. Ia berjalan menuju dapur dan berencana akan membuang sampah dapur pada tempat sampah besar di depan rumahnya.


"Sayang, ini mainannya. Mama pergi buang sampah sebentar ya" kata Talia pada Jaewoo. Talia memberikan Jaewoo beberapa mainan agar anaknya itu dapat tenang selama ditinggal olehnya.


Setelah Jaewoo dapat teralihkan lekas dirinya membawa kantung plastik hitam besar berisi sampah keluar rumah. Saat keluar, ia tidak melihat keberadan Jaehyun di depan rumah. Padahal suaminya itu bilang jika ingin bertemu dengan koleganya di perkarangan rumah.


Talia fikir mungkin Jaehyun bertemu di café dekat sini, karena Jaehyun pun tak membawa mobil. Talia lekas menuju tempat sampah besar yang terletak di sebelah kiri rumahnya.


Saat jarak dirinya dan tempat sampah itu semakin dekat, ia samar-samar mendengar percakapan antara seorang wanita dan pria bahkan ia mendengar suara tawa seorang wanita. Ia pun terkejut saat melihat sosok pria yang perawakannya mirip dengan suaminya.


Untuk memastikan, Talia terus mendekati pria tersebut dan benar saja jika itu adalah Jaehyun.


"Jae?" panggilnya.


Sontak membuat Jaehyun menoleh padanya dengan terkejut. Jaehyun terlihat gugup dan takut. Jaehyun sedang bersama dengan seorang wanita, Talia tidak dapat melihat wajah wanita itu karena memakai topi dan kondisi pencahayaan yang sedikit remang.


Talia lebih dulu membuang sampahnya kemudian ia lebih mendekat pada Jaehyun. Entah, sikap suaminya itu terlihat sedikit aneh. Ia berusaha untuk melihat wajah wanita itu.


Pandangan Talia dan wanita itu akhirnya bertemu, saat wanita itu mengangkat sedikit kepalanya Talia kemudian tersenyum.






















"Oh, Joy?" senyum Talia.


"Hai, Talia" senyum Joy.


"Sedang apa kalian disini? heran Talia.


"Eum ini— aku kira pak Taeil yang akan mengantarkan berkas tak tahunya Joy yang mengantarnya" bohong Jaehyun.


"Lalu mengapa bertemu di tempat ini?" tanya Talia lagi. Ia merasa heran akibat keduanya yang bertemu di tempat remang dan sepi. Jaehyun menjadi cemas dan takut. Yang ada di fikirannya saat ini adalah, apakah Talia mendengar seluruh percakapannya dengan Joy?


"Begini Talia, aku telah selesai mengantar berkasnya. Lalu sebenarnya aku ingin memberimu kejutan oleh karena itu aku mengumpat disini agar tidak ketahuan olehmu. Namun akhirnya ketahuan juga olehmu" kekeh Joy.


"Ini... kue untukmu" Joy memberikan sekotak kue pada Talia.


Talia tersenyum, "Astaga, tidak peru repot. Maaf ya jika telah menghancurkan rencanamu" kekeh Talia.


Jaehyun melihat wajah Talia yang sama sekali tidak menaruh curiga, setidaknya ia dapat bernafas lega untuk saat ini. Sebenarnya Joy membeli kue itu untuk dirinya sendiri, namun ia terpaksa memberikannya pada Talia agar wanita itu tidak curiga.


"Kalau begitu, mari mampir dulu" tawar Talia.


"Ti-tidak! Joy bilang ia sedang terburu-buru. Ia akan langsung pulang, sayang" potong Jaehyun cepat. Tentunya Jaehyun tidak sudi jika Joy menginjakkan kakinya di rumahnya.


IF I : Love, JaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang