"Ma-maaf"ucap Clara,terpotong potong sambil merunduk.davino hanya menatap Clara tanpa berkata apa apa.
Clara berlalu pergi setelah itu tak apa jika ucapannya tak di balas oleh Davino
"Clar!"panggil davino,membuat Clara kaget dan berbalik menatap Davino.
Davino menarik pergelangan tangan Clara dan berjalan menuju markas davino.clara bingung apa lagi yang akan di lakukan cowo aneh itu
Ya..Clara menganggap Davino itu aneh,sikap nya selalu berubah ubah
Sampai di makras mereka melihat sangat ramai,tumben sekali markas ramai hari ini di penuhi anggota Dari Geng Yang di buat oleh Davino.
"Abang dav"ucap Syam.
"Bisa keluar sebentar" ucap Davino. Menatap mereka tajam
"Keluar keluar oy"Sambung aril. Seolah mengusir mereka. Tak ada yang berani membentak Davino mereka semua menuruti apa yang Davino katakan bukan karena Davino anak dari pemilik sekolah melainkan karena Davino orang yang dingin dan jarang bicara
Namun sekali ia marah ia akan sangat kejam bahkan bisa membunuh siapapun saat marah
Mereka sudah faham dengan karakter DavinoKini semua siswa itu sudah keluar tersisa Clara dan Davino,Clara hanya diam dan merunduk dari tadi
Davino yang melihat itu sudah sangat muak ingin sekali ia memeluk Clara namun tak bisa. Davino di selimuti gengsi yang sangat besar. Entah mengapa Davino ingin memeluk clara. Davino seperti merasakan apa yang di rasakan oleh Clara di tambah lagi ia seorang wanita pasti sangat gampang rapuh
"Clar!"ucap Davino,singkat membuat Clara menghadap ke arah Davino sebagai jawaban
"Gue minta maaf"ucap Davino. Raut wajah Davino berubah menjadi sedih.clara dapat melihat itu pasalnya raut wajah Davino selalu datar dan kini murung
"Hmm.. iya dav gak papa kok gue udah maafin Lo,lagian gue yang salah dav gue bikin Lo masuk ke dalam masalah gue"ucap Clara tersenyum dan kembali menunduk.
"Maafin gue dav"sambung nya,sambil
menangis lagi lagi Clara menangis, Davino yang melihat itu tak kuat lagi ia membuat Clara masuk ke dalam pelukannya.membuat Clara terkejutTak bisa di pungkiri Clara merasa lebih nyaman saat di peluk oleh Davino, terakhir Clara merasakan pelukan senyaman ini adalah saat papa nya masih hidup,papa nya selalu memeluknya.
"Jangan nangis lagi"bisik Davino. Sambil mengusap ngusap pucuk kepala clara.membuat Clara memejamkan mata merasakan kenyamanan kala itu
Hati Clara sedikit lebih tenang sekarang. Awalnya ia berfikir bahwa Davino akan membentak nya lagi.
Davino melepas pelukan itu, terlihat wajah Clara yang memerah pipinya mengambang karna senyuman nya, ia merasa sedikit bahagia sekarang
"Makasih dav"ucap clara.dengan senyuman manis nya membuat Davino ikut tersenyum tipis
Davino menarik pergelangan tangan Clara dan membawanya keluar
"Udah bang emuah emuah nya" ucap Syam memajukan mulutnya.davino melihat itu hanya menatap Syam tajam
"Mampus lu di sinisin Davino"ucap Aril,sambil tertawa kepada Syam,Davino tak menghiraukan itu
"Ntar sore suruh seluruh anggota kita buat ke markas ada yang mau gue omongin" ucap davino.lalu pergi membawa Clara
"Kita mau ke mana dav"tanya Clara sambil melihat ke arah Davino,Davino tak menjawab lagi lagi ia berubah menjadi cuek MENYEBALKAN batin Clara
Raut wajah Clara berubah menjadi cemberut yang membuatnya semakin imut dan menggemaskan
Sesekali Davino melirik Clara."Lo imut"batin davino.sambil tersenyum tipis Davino pak Pernah merasa seperti ini sebelumnya karena ia tak pernah berteman dengan seorang wanita
Mereka sampai di taman sekolah.masih sangat sepi karena para siswa masih belajar lagi lagi mereka bolos di jam pelajaran.
Tak ada yang membuka kata di antara mereka, mereka hanya diam sambil memandang sekitarnya sesekali Clara mengayunkan kakinya yang mungil itu badannya duduk tegap di samping Davino
Davino pun hanya diam saja,sampai tak lama Bell istirahat berbunyi siswa keluar dari kelas satu persatu dan taman itu mulai rame karena siswa yang berdatangan.
•••••••
"Kamu harus bikin anak saya hamil"
"Tapi Bu, saya gak berani tanggung jawab"
"Bukan kamu yang tanggung jawab,tapi pria sok pintar itu yang akan bertanggung jawab" ucap Desi menggenggam handphone yang ada di samping telinga nya
"Siapa Bu" tanya seorang di telfon
"Davino!!"ucap desi lalu tersenyum licik.entah apa yang di rencanakan oleh orang tua itu. Ia sangat benci dengan Clara dan Davino yang menggagalkan rencananya
"Nyonya,Mobil nya sudah siap"ucap bi inna
"Baik,kalau Clara datang bilang saya harus keluar kota untuk beberapa hari"ucap Desi,membuat bi innna bingung sejak kapan Desi ada pekerjaan di luar kota
"Baik nyonya"jawab bi Inna
••••••
"Ayo"ucap davino.memegang tangan Clara dan di balas tatapan oleh Clara terlihat jelas bahwa Clara terkejut pasalnya dari tadi ia hanya melamun.
"Kemana"jawab nya.
"Lo mau terus terusan di taman yang rame kayak gini"ucap Davino,dengan wajah datar membuat Clara kembali cemberut
"Lo itu bener bener nyebelin tau gak dav"batin Clara. Davino yakin bahwa Clara dengan jengkel padanya raut wajah Clara yang asam itu membuat Davino sadar.
"Yauda ayo"jawab Clara singkat.membuat Davino tersenyum. Davino sering sekali tersenyum bila bersama Clara. Ia merasa tenang bila bersama gadis itu padahal tak ada yang menarik dari gadis itu namun Davino merasa masalah hidupnya hilang ketika bertemu Clara
Mereka sampai di kantin,sangat padat dan ramai itulah suasana kantin hari ini. Semua murid melirik ke arah Davino dan Clara mereka tak sadar dari tadi mereka saling berpegangan tangan
Clara menyadari itu dan mencoba melepaskan tangannya namun Davino semakin menguatkan genggaman nya
#Haayyyyy
Jangan lupaa vote dan follow akun aku
Makasih udah baca sampai sejauh ini Sarange 😭💛🖤🥰
•
•
•
•
Kelanjutannya ada di part selanjutnya jangan lupa di baca yahhKira-kira Davino bakal luluh gak sama Clara emm??
Bacaa teruss yahh
See youuuu
Clara_davino
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara_Davino
Teen Fictionsebuah peristiwa yang tak pernah terfikirkan oleh gadis berusia 18 tahun itu terus menghantuinya Orang tuanya nya sendiri yang menjebaknya dengan seorang yang tak punya salah apa apa pada nya, sampai membuat hidupnya hancur sempat putus asa dan ingi...