Sudah hampir 3 jam Davino menunggu Clara yang masih di ruang UGD di temanin oleh Syam,mereka bergantian untuk menunggu di sana namun saat ini mereka memutuskan untuk berdua agar tidak terlalu sunyi.
Davino dan Syam duduk di barisan kursi yang sama namun sedikit berjarak,Davino sesekali memejamkan matanya karena rasa ngantuk yang terus menyerang,namun Syam tetap menunggu dengan sabar sambil menatap ke arah pintu bertuliskan UGD itu, Syam menundukkan kepalanya yang mulai merasa pegal.
"Clar,Lo harus bangun"Batin Syam. Lalu menyenderkan punggungnya pada dinding rumah sakit.sudah jam 00:43 namun Clara tak kunjung sadar. Mereka sabar menunggu terlihat Davino yang masih belum mengobati lukanya.
"Mending Lo obatin tuh luka dulu"ucap Syam,menatap ke arah luka Davino,membuat Davino menoleh "Iya Lo tunggu di sini jagain Clara gue ke sana bentar"jawab Davino lalu berdiri dan pergi menuju ruangan lain.
Tak lama Davino pergi seorang dokter keluar dari ruang UGD,membuat Syam membetulkan posisinya menjadi berdiri.
"An.clara sudah siuman anda boleh masuk"
Ucap dokter itu memberikan senyuman pada Syam,Syam membalas senyum itu lalu masuk dengan cepatTerlihat Clara yang terbaring lemah,hanya suara alat yang terdengar di ruangan itu,mata Clara masih terpejam,lemah Syam bisa melihat itu
"Lo makin cantik kalo lagi tidur"batin Syam,terkekeh kecil,lalu duduk di samping Clara sesekali ia mengusap pucuk kepala Clara dengan lembut berharap Clara bisa melihat keberadaan nya di sana.
"Syam"panggil davino lalu masuk ke dalam ruangan itu, "ehh iya dav,gimana luka lu"tanya Syam
"Gak papa katanya cuman luka kecil gak parah,bentar lagi paling sembuh"ucap Davino,sambil mengecek luka yang ada di lengan dan di pipi nya
"Gimana si Clara udah bangun" tanya Davino mendekati Clara, batinnya kembali sakit melihat orang yang tidak bersalah menjadi korban atas diri nya.
"Clar,maafin gue"ucap Davino meletakkan tangannya di atas tangan clara,Clara membuka matanya dengan perlahan, penglihatannya masih buram,mencoba fokus dengan penglihatan nya,Syam melihat mata Clara yang mencoba terbuka
"Clar!!"ucap Syam mengejutkan dia langsung berdiri memanggil dokter melalui tombol di atas kepala Clara membuat Davino ikut terkejut,senyum syam dan Davino mengambang kala melihat Clara yang membuka matanya.
Clara tersenyum melihat Syam dan Davino yang ada di sampingnya,awalnya Clara pikir ia akan pergi dengan papa nya,namun Tuhan memberikan kesempatan untuk memperbaiki semuanya
"Makasih,dav,Syam"ucap nya,masih sangat pelan namun mampu di dengar oleh kedua pria di samping nya
"Oliv dimana?" Tanya Clara,dalam situasi seperti ini ia masih ingat dengan Oliv, pertanyaan Clara membuat kedua sahabat itu saling menatap.
"Sakit"balas singkat.namun clara tak mengerti kenapa Oliv bisa sakit,siapa yang membuatnya sakit,berbagai pertanyaan bersarang di kepalanya padahal ia baru saja sadar
"Lo berdua dari tadi nungguin gue?"tanya Clara "iyalah siapa lagi kalau bukan Lo"Ketus Davino membuat Syam dan Clara terkekeh.
Sikap langkah Davino keluar kala itu,Davino yang dingin dan cuek kini mengomel"Makasih yah Davino,makasih yah syam gue seneng banget kalian setia nemenin gue" ucap Clara menarik salah satu tangan Davino dan Syam,clara memegang tangan mereka erat namun lembut.memhuat kedua pria itu terdiam
"Rasa apa ini!" Batin Syam dan Davino mereka merasakan hal yang sama satu sama lain.
Sudah jam 02:00, mereka semua tertidur pulas Davino di sebelah kanan Clara dan Syam di sebelah kiri,mereka terlihat sangat nyenyak dan lelah,kejadian itu membuat energi mereka banyak berkurang.
•••••••
"Lo,kenapa gak bikin cewe itu mati!!""Itu yang mau gue lakuin,tapi Davino datang dan nampar dan dorong gue,kepala gue kebentur di tembok rumah Clara,terus tiba tiba gue Pingsan"
"Lo itu gak ada gunanya!!!" Suara Alan memecahkan keheningan di rumah nya,membuat Wulan mama Davino sekaligus mama nya itu datang menghampiri nya
"Ada apa Lan?" Tanya Wulan dengan lembut,membuat anaknya itu menoleh kaget melihatnya,dengan cepat Alan mematikan telfon nya dengan Oliv dan menyembunyikan handphone nya.
"Mamah,gak ada apa apa kok Alan baik baik aja"jawab nya mengatur nafasnya, ucapannya terbata bata seperti orang gugup
"Davino mana yah ini udah Pagi dia belum pulang juga"tanya Wulan pada Alan kakak Davino,Alan tau bahwa Davin sedang menjaga clara di rumah sakit.
"Dia di rumah sakit mah"jawab Alan,tidak.ia keceplosan berbicara itu,mamah nya akan curiga bagaimana Alan tahu,bahkan hubungannya dengan Alan tidak baik Wulan tau itu.
Wulan pergi meninggalkan Alan lalu berjalan menuju sofa di ruang keluarga, membuka Handphone mencoba mencari nomor Davino
•••••••
Dering telfon~Clara terbangun mendengar suara dering telfon itu ia mencari sumber suara ternyata dari saku celana Davino ia mencoba membangunkan Davino,Clara mengelus kepala Davino pelan sambil menggoyangkan nya.
"Dav bangun handphone lu bunyi tuh"
"Dav!!" Ketus Clara malas,Davino masih tak kunjung bangun hingga Clara memikirkan ide yang bagus ia menarik beberapa helai rambut Davino dengan keras membuat Davino meringis kesakitan"Aw,sakit"lirih Davino,memegang bagian kepalanya yang sakit membuat Clara terkekeh kecil,Davino melirik pada Clara yang sedang tertawa kecil,membuat hari Davino ikut berseri,senyum Davino di sudut bibir nya juga terlihat.
"Udah senyum nya telfon lu angkat dulu tuh"ucap Syam,ia melihat kejadian uwu itu di depan mata nya,Davino lupa bahwa ada yang menelfon nya.
"Halo mah?" Suara khas Davino saat bangun tidur "kamu di rumah sakit?" Tanya Wulan
Davino menegakkan duduk nya,bingung mamah nya tau dari siapa ia di rumah sakit
"Siapa yang bilang mah"tanya Davino heran"Alan"...
#hayy....
Gimana ceritanya ada yang bisa tebak hayolo
Jangan lupa vote nya yah 🖤
•
•
•
•
See youuu>Ω<
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara_Davino
Roman pour Adolescentssebuah peristiwa yang tak pernah terfikirkan oleh gadis berusia 18 tahun itu terus menghantuinya Orang tuanya nya sendiri yang menjebaknya dengan seorang yang tak punya salah apa apa pada nya, sampai membuat hidupnya hancur sempat putus asa dan ingi...