21

20.8K 1.1K 4
                                    

"kenapa kamu pulang bareng sama ketua osis?" Tanya Vano cuek

"gaada yang jemput, kaka juga gadatang aku tunggu lama" Ucap Diva kesal

"maaf" Ucap Vano cuek

"ih gaikhlas nih" Ucap Diva

"biar" Ucap Vano cuek

"jelasin dong kenapa marah, biar selesai masalahnya. Aku gasuka kaka cuekin aku" Ucap Diva mulai menangis

"jangan nangis, aku jelasin ya. Aku gasuka kamu dekat sama ketua osis itu, kemarin kan kita udah bicara, kamu gaboleh dekatin dia" Ucap Vano

"tapi aku gadekatin dia, dia yang dekatin aku" Ucap Diva

"iya, tapi kenapa kamu gangehindar?" Tanya Vano

"terus kalo aku ngehindar, gimana aku pulang?" Tanya Diva

"yang kita bahas pas kamu diperpustakaan sama dia" Ucap Vano

"kok kaka tau?" Tanya Diva

"taulah, mata-mata aku banyak" Ucap Vano

"ih ngebelin" Ucap Diva

"biarin, lanjut lagi bahas yang tadi, aku gamasalah kamu pulang bareng sama dia. Karena aku gabisa ngantar kamu, angkutan umum juga udah sepi. Tapi aku gasuka kamu ngobrol sama dia diperpustakaan, terus paling aku gasuka. Pengen aku tonjok dia, dia ngelus kepala kamu" Ucap Vano emosi, Vano emosi pada Devan. Punya keberanian apa itu anak, sampai berani-beraninya menyentuh milik Vano.

"iya, maaf. Tapi kan gasengaja, aku juga gatau dibakal ada diperpustakaan. Dan masalah dia ngelus aku, itu aku gatau bakal kaya gitu" Ucap Diva lembut

"yaudah, lain kali jangan dekat sama dia" Ucap Vano

"gajanji, kan aku pasti ketemu dan ngobrol sama dia, contohnya kaya rapat gitu" Ucap Diva

"kecuali itu" Ucap Vano

"iya" Ucap Diva

"ga marah lagi kan?" Tanya Diva

"ga kok" Ucap Vano memeluk Diva

"kenapa bisa sakit? Mukanya juga babak belur, kata abang, kalian berantem sama siswa sekolah lain. Kenapa berantem? Aku gasuka ya kamu berantem" Ucap Diva

"iya maaf, dia duluan. Bikin emosi aja" Ucap Vano

"sabar dong" Ucap Diva

"udah, aku mau pergi" Ucap Vano beranjak dari duduk

"kemana? Kamu gamau peluk aku lagi gitu?" Tanya Diva merengek

Vanopun tertawa melihat Diva yang merengek seperti itu

"aku mau kekamar mandi, pipis. Nanti aku peluk lagi" Ucap Vano

"ngebelin" Ucap Diva blushing

Saat Vano pergi kekamar mandi, Divapun berjalan-jalan melihat-lihat kamar Vano. Ada satu hal yang membuat Diva tertarik untuk melihatnya, foto.

Saat Diva ingin mengambil foto itu, dan melihat foto yang terdapat Vano waktu kecil mungkin.

"hei" Ucap Vano

"ini foto kamu?" Tanya Diva

"iya, kenapa? Lucu kan? Ganteng juga, aku emang ganteng dari kecil" Ucap Vano sombong

"Aksa" Ucap Diva mulai mengeluarkan air matanya

"hah? Kamu kok tau nama panggilan khusus aku?" Tanya Vano

Lalu Diva mengeluarkan gelang yang selalu ia bawa didalam tasnya. Vano yang melihat itu kaget.

"Arra" Ucap Vano

Vano dan Diva langsung berpelukan, kangen yang dirasakan Diva dan Vano. Sudah lama mereka tak bertemu, waktu itu pun mereka masih kecil.

"aku kangen" Ucap Diva

"aku juga" Ucap Vano

"aku udah pikir kamu Arra loh" Ucap Vano

"kok kamu gabilang?" Tanya Diva

"aku takut salah orang" Ucap Vano

"iya si" Ucap Diva

Tok,,

Tok,,

Tok,,

"Aksa, turun makan. Bawa pacar kamu juga, makan bareng kita" Ucap Bunda Vano

..?

My Boyfriend Is My Senior (Selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang