Kaka jawab
Jangan cuekin aku
Kaka
Kaka
Diva capek, ia memutuskan untuk tidak menchat Vano lagi. Diva memutuskan untuk keluar kamarnya dan memutuskan untuk makan malam bersama keluarganya.
Selesai makan, Diva pergi kekamar abangnya, Nathan. Ia bertanya pada Nathan, tapi Nathan tak tau kenapa Vano seperti itu? Saat Nathan chatpun Vano belum menjawab. Apa mungkin makan? Atau tertidur? Tapi kenapa pesan Diva tadi sore hanya diread? Kenapa tidak dibalas?
Diva binggung, sangat binggung. Diva diam, sambil memikirkan, apakah Vano tau dia pulang bareng Devan tadi dari supermarket? Apakah ia marah karena Diva tidak menunggu jawaban Vano atas izin Diva? Atau Vano memang mengerjainya? Entahlah Diva pusing.
Ia memutuskan untuk tidur. Ia tidur dengan pikiran yang memang belum tau sebabnya. Diva masih belum bisa tidur, ia duduk dan mulai minum air. Dan mulai tidur lagi, ia memaksa agar matanya ini bisa tidur.
Sekolah
Diva kecewa pada Vano, chatnya tadi malam hanya diread. Sedangkan abangnya dijawab. Apa yang membuat Vano seperti itu? Itu saja yang terus dipikirkan Diva. Pagi ini pun, Diva tak dijemput Vano. Ia berangkat bersama abangnya, Nathan.
Saat sampai sekolah, ia memutuskan untuk ikut Nathan kekelasnya, ia inggin bertemu dengan Vano. Saat sampai disana Diva melihat Vano duduk dan memainkan handponenya.
"ka Vano" Ucap Diva
Vano yang merasa namanya dipanggilpun menoleh, sebentar lalu fokus pada handponenya. Diva dan Nathan binggung, Vano kenapa? Nathanpun datang menemui Vano dan berbicara.
Vano langsung keluar dari kelas dan meninggalkan Nathan. Saat didepan pintu, ia melewati Diva begitu saja. Mereka berdua seperti tak kenal. Diva diam, ia takut melihat tatap mata Vano padanya, tajam. Tapi dia juga ingin tau, kenapa, Vano seperti itu padanya.
Diva langsung berlari kekelasnya dan menangis disana. Nathan melihat Vano seolah tak kenalpun mencari Vano. Ia ingin dengar kenapa temannya itu, tidak menghargai adiknya, Diva.
Teman-teman Diva datang, mereka melihat Diva menangis langsung berusaha menenangkan Diva. Kelas masih sepi, hanya ada mereka. Diva menangis dipelukan Salma, Diva kecewa pada Vano, kenapa Vano diam saat Diva mungkin salah? Kenapa dia tak bilang jika Diva salah? Kenapa harus diam? Diva sangat tidak suka saat seperti ini. Saat mereka mempunyai masalah, seharusnya mereka bicarakan baik-baik. Tapi ini tidak, Vano malah menganggap Diva tak ada didepan kelasnya tadi.
"Diva kenapa?" Tanya Salma lembut sambil mengelus kepala Diva
"gapapa" Ucap Diva masih menangis
"Diva kalo ada masalah, cerita dong" Ucap Putri
"gakok" Ucap Diva
"lu gabisa boong sama kita, lu kenapa? Ada masalah apa?" Tanya Nayya
"kalo Diva gasiap cerita sekarang, nanti juga bisa. Kita siap dengerin cerita lu" Ucap Salma
"iya nanti gue cerita sama kalian" Ucap Diva
"udah jangan nangis lagi, bentar lagi masuk" Ucap Nayya
"iya, makasih ya udah bikin gue tenang" Ucap Diva
"iya sama-sama, kita kan teman lu" Ucap Salma
"benar" Ucap Nayya dan Putri
•••
Kini istirahat, Nathan datang kemeja Diva dan teman-temannya. Nathan hanya sendiri, tidak ada Vano, Kevin bahkan Rey. Kenapa mereka? Ada masalahkah?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Senior (Selesai✔)
Ficção AdolescenteDiklaim seseorang? Bagaimana rasanya? Itulah yang dialami Diva. Ya, Divara Arrabella Adena, seorang gadis periang, pintar, dan juga memiliki wajah cantik yang membuat semua cowo terpesona padanya. Tapi tak ada satupun cowo yang membuatnya tertarik...