Nathan dan Vano yang menatap Mamah Diva dan Diva yang sedang mengoceh-ngoceh hanya diam, mereka takut nanti jika ikut bicara, eh mereka yang disalahkan.
Mamah Divapun beranjak dari duduknya dan mulai masuk kedalam kamarnya. Diva masih saja kesal pada Mamahnya dan Vano. Seenak jidat Vano menyalahkannya, padahal itu ulah Vano. Eh malah Diva yang kena marah Mamahnya.
Nathanpun beranjak pergi dari meja makan karena ingin ketoilet. Dimeja makan hanya terdapat Vano dan Diva, hening tak ada salah satu dari mereka yang mulai obrolan.
"Diva, lu kenapa si?" Tanya Vano
"ga" Ucap Diva kesal
"kenapa si? Gue salah apa lagi si?" Tanya Vano
"lu tu ya, gapeka banget. Lu tu seenak jidat bilang sama Mamah gue kalo gue yang salah, kan lu duluan yang mulai ngobrol" Ucap Diva kesal
"ya maaf, gue emang gapeka. Makanya jangan ngasih kode, gue gapaham. Gue gabilang kok sama mamah lu kalo lu yang salah" Ucap Vano
"tadi, terus kalo bukan lu siapa? Jelas-jelas lu kok" Ucap Diva kesal
"tapi gue ganyalahin lu deh, cuma bilang lu ngusir gue doang" Ucap Vano
"astaga, secara galangsung lu bilang gue yang salah" Ucap Diva kesal
"yaudah maaf ya, Diva" Ucap Vano lembut
Deg...
Aduh, Vano kenapa jadi lembut pada Diva? Diva jadi baper nih, jantung Diva berdebar-debar. Semoga Vano gadengar jantung Diva.
"dimaafin ya?" Tanya Vano lembut sambil mengelus rambut Diva
"iya deh dimaafin" Ucap Diva
Diva rasanya sangat lemah, tadi ia harus marah-marah seharusnya. Tapi gara-gara Vano yang lembut padanya membuat Diva tak bisa marah pada Vano.
Vanopun menarik Diva mendekat padanya, lalu menyenderkan Diva didadanya. Entah ada apa yang membuat Vano seberani itu, apalagi dirumah Diva pula. Dan Diva hanya diam, ia tak menolak. Karena ia juga mau diposisi seperti ini, nyaman yang mereka alami saat ini.
•••
Hari sudah malam, Vano sudah pulang beberapa menit yang lalu. Ia pulang setelah hujan reda, takutnya orangtuanya khawatir pada Vano.
Diva dan Nathan kini ada diruang keluarga, sedangkan orangtua mereka pergi membeli makanan sebentar.
"lu balikan ya sama Vano?" Tanya Nathan
"ga, dapat dari mana gosip gitu?" Tanya Diva
"gasi, gue cuma mikir kalian balikan, ternyata engga" Ucap Nathan
Diva hanya mengangguk saja.
Divapun menyenderkan kepalanya didada Nathan dan Nathanpun merangkul Diva yang menyender padanya, mereka membiarkan adegan itu sambil mereka menonton televisi.
"Nathan, Arra makan dulu yuk" Ucap Mamah Diva
"iya mah" Ucap Diva dan Nathan, merekapun beranjak dari sofa untuk menuju meja makan
Lalu merekapun menyantap makanan yang dibeli orangtua mereka. Seperti biasa, dimeja makan hanya ada suara garpu, sendok, dan pisau.
Beberapa menit kemudian...
Selesai makan, mereka memutuskan untuk pergi ketempat yang diinginkan. Nathan dan Diva pergi keruang keluarga, sedangkan Papahnya pergi keruang kerjanya dan Mamahnya masih ada didapur.
•••
Pagi ini, Diva dan Nathan pergi jogging dekat komplek mereka. Entah kenapa Diva sangat malas jogging hari ini, Diva rasa kepalanya sangat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Senior (Selesai✔)
Підліткова літератураDiklaim seseorang? Bagaimana rasanya? Itulah yang dialami Diva. Ya, Divara Arrabella Adena, seorang gadis periang, pintar, dan juga memiliki wajah cantik yang membuat semua cowo terpesona padanya. Tapi tak ada satupun cowo yang membuatnya tertarik...