"ngomong serius? Tentang apa?" Tanya Diva
"jadi selama ini gue suka sama lu Div" Ucap Devan
Diva kaget mendengar pengakuan Devan, ia sama sekali tak menyangka bahwa Devan menyukainya. Ia dulu berpikir, Vano hanya cemburu saat Diva bersama Devan. Tapi ternyata Devan benar suka padanya
"gue suka lu udah lama Div, gue suka lu saat lu baru masuk sekolah" Ucap Devan
"gue tahan perasaan gue ini, saat gue tau kabar lu dan ka Vano pacaran, gue kaget. Disitu gue pengen belajar ngelupain lu, tapi gue gabisa, gue cinta banget sama lu Div" Ucap Devan
"gue mau lu jadi pacar gue, lu maukan jadi pacar gue?" Tanya Devan memegang tangan Diva
"maaf, gue gabisa" Ucap Diva melepaskan tangannya yang Dipegang Devan secara pelan.
"gue baru putus Dev, gue belum bisa move on. Gue nganggap lu sebagai salah satu sahabat gue kok, maaf ya. Gue harap lu bisa lupain perasaan itu" Ucap Diva
"iya, gapapa. Gue bakal ada buat lu, tapi buat lupain perasaan ini? Itu susah Div. Tapi lu tetap mau jadi teman gue kan, gue takut lu gamau temanan sama gue, gara-gara gue nembak lu" Ucap Devan
"iya, gue yakin lu pasti ada buat gue. Lu belajar aja buat lupain perasaan itu, lu tetap jadi teman gue kok, gamasalah" Ucap Diva
"gue boleh meluk lu" Ucap Devan
Diva gugup, ia binggung ingin menjawab apa
"sekali aja" Ucap Devan
Divapun mengangguk, Devan langsung memeluk Diva erat. Seolah ia tak ingin kehilangan Diva, tapi dia bisa apa. Diva tak suka padanya, lagi pula cinta itu gabisa dipaksa.
Tanpa mereka sadari ada yang melihat adegan itu
•••
Kantin, Diva Dan Devan bergabung dimeja teman Diva. Dimeja itu bukan hanya ada teman Diva, tapi ada juga teman Vano.
"kemana lu pada?" Tanya Nayya
"gakemana-mana kok" Ucap Devan
"masa si?" Tanya Salma menaik turunkan alisnya
"serah" Ucap Diva cuek
Entahlah mood Diva hancur saat ini, ia kesal pada Devan yang menembaknya, padahal ia berpikir bahwa Devan tak suka pada Diva. Terus ia juga kesal karena ada Vano dimeja ini, bagaimana bisa Diva move on kalo selalu dipertemukan seperti ini.
Diva melanjutkan makannya, ia ingin pergi saat ini. Tapi ia tak enak lagi pada teman-temannya.
Rumah Diva
Diva berbaring dikasurnya, ia lelah hari ini. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur sebentar.
Beberapa jam berlalu, kini sudah jam 16:30. Diva memutuskan untuk mandi. Selesai mandi dan berpakaian, ia memutuskan untuk melanjutkan belajar untuk ulangan.
Tok,,,
Tok,,,
Tok,,,
Divapun membuka pintu kamarnya, dan terdapat Nathan disana.
"kenapa?" Tanya Diva
"gue mau ngajak lu makan diluar" Ucap Nathan
"yaudah ayo" Ucap Diva
"pakai jaket dulu sana, ini malam pasti dingin" Ucap Nathan
"tapikan baju gue panjang, celana gue juga panjang" Ucap Diva
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Senior (Selesai✔)
Teen FictionDiklaim seseorang? Bagaimana rasanya? Itulah yang dialami Diva. Ya, Divara Arrabella Adena, seorang gadis periang, pintar, dan juga memiliki wajah cantik yang membuat semua cowo terpesona padanya. Tapi tak ada satupun cowo yang membuatnya tertarik...