Koresksi typo!!!
Hepiriding🌻🌻
☆☆☆
Terlampau banyak ruang dari hatiku yang ku isi dengan bayangan semu kebahagiaan bersamamu, hingga dengan lantangnya kau sendiri pula yang datang untuk mengetuk satu persatu pintu dari ruangan itu untuk menyadarkanku, menginterupsiku agar tersadar bahwa semua tidak akan pernah ada kata nyata di dalamnya.
Terlampau lalai diriku dalam merayu, merayu Tuhan agar mau meletakkan kau dalam bahagiaku. Tapi ternyata bahagia tidaklah harus selalu tentang kamu, dan... disanalah letak masalahnya. Ketika aku sadar bahwa ada banyak kebahagiaan lain yang bisa ku peluk, maka mengapa lagi-lagi aku justru memelukmu yang nyatanya hanya duri yang bisa melukai?
Pagi ini aku terbangun dengan senyum, bahkan sebelum matahari mencoba mengusik tidur manusia, aku sudah terbangun untuk membantu nenek mengerjakan ini itu apa yang bisa ku bantu. Nenek senang melihatku tersenyum sepanjang pagi. Dan aku pun senang menyambut pagi ini. Karena, pagi ini akan ku habiskan bersama Raja.
Setelahnya, aku sudah siap dengan kaos oblong dan celana selutut, kostumku untuk mandi laut bersama Raja sebentar lagi. Seingatku, terakhir kali kami mandi laut bersama itu... sekitar tiga atau empat tahun yang lalu ketika kami libur panjang dan menghabiskan waktu liburan kami di sini. Setelahnya, meskipun kami berlibur kesini, kami sudah tidak pernah lagi mandi di laut.
Aku menyiapkan satu rantang makanan yang baru saja selesai ku masak untuk nanti kami sarapan. Jujur, jika ada kata yang lebih indah dari bahagia, maka akan ku tuliskan dalam paragraf ini, karena bagiku setiap saat yang ku habiskan bersama Raja itu memiliki makna lebih dari sekedar bahagia yang hanya dapat diungkapkan dengan melengkungkan bibir untuk tersenyum.
"Ja!"
"Al!"
Niat hati ingin berteriak nama Raja agar ia terbangun karena matahari sudah mulai meninggi, ternyata ia sudah terlebih dahulu bangun dan sekarang sedang berdiri di ambang pintu dapur, juga sedang memanggilku. Kami tertawa sebentar mendengar panggilan yang bersamaan.
"Duluan aja! Mau bilang apa?" Titahku menyuruhnya untuk terlebih dahulu mengutarakan maksudnya memanggilku.
Raja menggeleng pelan. "Lo aja duluan!"
Aku mengangguk pelan sebelum akhirnya membidik penampilannya sekarang. Dengan baju kaos putih yang dibalut jaket berwarna abu-abu tua serta celana chino berwarna hitam, benar-benar tidak menunjukkan bahwa dia akan ikut mandi di laut bersamaku sekarang, seperti janjinya kemarin. "Yakin mau mandi laut dengan penampilan kayak gitu?" Tanyaku langsung setelah mendengarnya menyuruhku untuk membuka suara terlebih dahulu.
Raja ikut membidik penampilannya sendiri, setelahnya ia menggeleng pelan. "Al! Ada hal yang harus gue omongin!" Katanya pelan, cukup pelan bahkan nyaris tak terdengar.
Aku berhenti menata makanan di dalam rantang, menyimak kata-kata yang akan keluar dari mulut Raja karena berhasil mencium bau-bau hal yang akan kembali mematahkan hati dan harapan. "Ngomong aja!" Seruku.
"Gue... gue nggak bisa ke laut sama lo, Al!"
Mendengarnya berkata demikian, ingin sekali aku melayangkan seluruh isi rantang ini ke depan wajahnya, namun ku urungkan karena biarlah dulu ku dengarkan alasannya. "Kenapa, Ja? Kan lo udah janji!"
"Lo nggak lupa kalau ini hari sabtu kan? Ini hari Naya pulang, Al. Hari Naya pulang buat gue!" Raja beranjak mendekatiku yang dibuatnya terdiam.
Sekelebat bayangan kebahagiaan yang telah menguasaiku sekarang harus hancur untuk kembali menyakitiku. Apa harus di setiap bab dari cerita ini aku menangis?
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR CERITA [COMPLETED]✔
Teen FictionAku Alya. Orang yang hatinya terbuat dari baja. Berkali-kali jatuh dan patah. Tetapi perasaan terus saja membawa hatiku ke lembah yang sama. Tentang mencintai, cemburu, patah hati, bersabar, hingga mengiklaskan sudah pernah ku rasakan. Tapi kenapa...