Kantor Polisi

229 43 5
                                    

Iqbaal POV

Hari ini gw berjalan ke arah TKP.
Tempat dimana ziya dan mika di temukan,gw sebenarnya malas untuk menemui mereka.Tetapi ini sekali lagi permintaan shasa.

Shasa bilang dia mau kl gw menghukum mereka untuk ini.
Yaa shasa memang sangat marah sekarang,karena mereka tea sekarang dalam keadaan kritis.

Pukul 13.00 siang tadi tea mengalami kritis,saat itu shasa menguping pembicaraan gw sama bunda.Bunda yg nangis dipelukan gw.Dan shasa yg berlinang air mata.

Sebenernya gw jg terpuruk di keadaan ini.Yg dimana adek gw bisa kritis karena mereka.Tapi gw percaya adek gw gak akan selemah itu.

Shit!!membicarakan tea membuat air mata gw berlinang tanpa pamit.

"Permisi pak!"kata gw menegur salah satu polisi.

"Owh,Selamat siang pak Ale!"kata pak surya,polisi yg menangani kasus ini.

"Dimana mereka pak!"

"Mereka ada di dalam mobil pak,kami melihat mereka saat ingin mencoba melarikan diri dari pintu belakang!"

"Tapi saya harus terpaksa menembak kaki salah satunya!"lanjut pak surya dan gw hanya mengangguk paham,sebenernya lebih tidak peduli.

"Bisa ketemu sekarang!"

"Usul saya mending kita sama-sama intograsi mereka di kantor saja pak,karena disini terlalu rame"

"Okey kita ke kantor"

15 menit perjalanan dari TKP ke kantor berjalan cepat.Gw wajib mengisi data kembali disini.

Mungkin badan gw ada disini,tapi pikiran gw jauh berkelana ke bunda dan tea.Gak akan gw maafin mereka.

"Mari pak ale"ajak pak surya dan gw mengangguk.

Kami masuk ke salah satu ruangan yg dijaga.Dan disana terdapat mika dan ziya yg sudah memakai baju bertuliskan tahanan,kl kalian tanya apa gw puas??gw lebih puas kl dapet kabar mereka mati.

"Alee kamu dateng mau nyelametin aku kan!"kata ziya sambil berdiri.

"DUDUK!!"suruh gw.

"Lee pliss lepasin aku lee,lee aku minta maaf!"kata mika memohon.

"Pak surya bisa hanya kami bertiga gak yg ada di dalam ruangan!"kata gw ke pak surya.

"Okey kami akan kasi waktu,30 menit cukup??"kata pak surya sambil menyuruh semua aparat keluar.

"Lanjut mohon-mohonnya!!"kata gw sambil menatap mereka tajam.

"Disuruh ngomong malah diem,giliran disuruh diem malah nyelakain adek gw!!"bentak gw.

"Mau lu apa semuanyaa!!"bentak gw lagi.

Seketika semua emosi gw meluap.Kalau bkn inget mereka tahanan bakalan gw habisin sekarang juga.

"Gw mau elu alee!!"teriak mika.

"Gw gak mau shasa yg dapetin elu,gw mau elu sama gw!!"lanjut mika.

"Gw yg gak mau sama lu mika!!"jawabku sambil mengambil dagunya kasar

"Hubungannya sama tea apa gw tanya??"

"Kl lu mau gw,ya gw ajaa.gak usah bawa bwa shasa apalagi tea!!"bentakku.

"Kenapa zii??Takut??diem aja dari tadi!!"

Kata gw.karena dari tadi ziya hanya menunduk.Lemah,beraninya cmn main dengan teman.Dulu bareng adi,sekarang bareng bajingan.

"Shasa nya aja kecentilan ngambil elu dari gw,pelacurr!!"umpat mika.

Plak,,,,

Satu tamparan mendarat semuprna di pipi mika.kulitnya yg putih tergambar dengan jelas tangan gw disana.

"JANGAN BERANI BILANG ITU DIDEPAN GW!!"

"Kenapa emng???shasa itu emang bener pelacur lee!!"teriak ziya tiba"

Plaakkk,,,

Kembali gw mengotorkan tangan gw dengan menampar mahkluk binasa ini.

"Baru bisa ngomong yah zii???!"ledekku.

"Gw pastikan kalian menderita disini!!"kata gw dan pergi keluar.

Jujur gw blm puas,tapi karena ini berkaitan dengan negara.Jadinya gw gak mau ngambil resiko.

"Pak surya,mohon urus mereka,saya pamit mau balik ke rs"pamit gw

"Siap pak ale"katanya dan ge tersenyim lalu berlalu. 






Shasa POV

Ini semua lucu yah,Adikku sendiri yg selalu menjadi korban untuk aku.Semua itu karena manusia biadab itu.Kali ini aku harus membalas apa yg dia lakuin ke tea.

"Shasa balik yuk ke kamar!"ajak ka sysi.

"Sha gak mau!!"tolakku.

"Ayokk sha,kamu jg harus istirahat"

"SHASA GAK MAU KA!!"kataku tak sengaja mbentak.

"Shasa mau nemenin tea!!"kata ku.

"Ka shasa balik aja dulu,bunda nanti rasya yg jagain!"kata rasya.

Dengan terpaksa aku harus menunggalkan ruangan tea.Aku mohon aku ingin disamping dia.Dia yg paling aku inginkan sembuh.

Ya tuhan!!Jangan ambil diaa secepat ini.Sembuhkan dia dari kritis ini.

Sesampainya di kamar aku hanya menangis,menyesali diri itu yg aku pikirkan.

"Udah sha,jangan nangis mulu,nanti asi kamu gak keluar lohh!!"kata ka sysi

"Tea kritis gara gara bantuin shasa kaa!!"kataku.

"Hey,dengerin.Kalo orang mau lahiran pasti banyak yg dilibatkan,cara kita membalasnya cukup dengan tampilkan wajah ceria kamu,dengan itu semua orang bakalan seneng atas apa yg mereka lakukan buat kamu!!"kata ka sysi sambil menyeka air mataku.

"Tea gak akan kenapa napa, dia kuat kaka tau itu"kata ka sysi sambil menarikku ke dalam pelukannya.

Yah aku tau tea selalu bisa meaklukan apa saja yg ada di hadapannya.Walau masi remaja.Menurutku otak dia lebih maju daripada para bajiangan itu








Yeyyy.
Segitu dulu yahh!!
Jangan lupa vote nyaa hehe


Impian (second) [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang