" Eh Nil, udah bel, Ayuk balik ke kelas." Zihan yang sudah tak nyaman mulai mencari alibi agar dapat meninggalkan suasana yang errrrrr, dia pun bingung bagaimana mendeskripsikan nya. Intinya dia tidak nyaman.
"Yaudah ayok. Sayang kita duluan yah, kamu semangat terus, jangan lupa makan. Bayyyyyy, duluan yah Bian..."
Nila mulai menarik tangan Zihan untuk keluar..."Si bian ganteng gak menurut kamu?" Nila yang memperhatikan interaksi Bian dan Zihan merasa ada yang ganjal.
"Lumayan,,," Zihan hanya menjawab acuh. Sebenarnya dia masih memikirkan Bian. Apa yang harus dia lakukan agar Bian bisa jatuh hati padanya.
"Kebiasaan, melamun terus..."
nila dengan santainya menyentil kepala Zihan karena mulai jengah melihat kebiasaan Zihan itu."Ishhh, apaan sih, nilaaaaaa... Kepala Zihan di fitrahi tau. Kata papa gak boleh sembarangan!!!! " Zihan memang tak suka kepala nya disentuh. Walaupun cuman jidattttt, tapi jidattttt itu juga bagian dekat dengan kepala.
"Hadeuh, makanya jangan suka melamun. Atau jangan-jangan Zihan suka sama Bian yahhhh??? Eh, eh, eh ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama, hahahahha... "Nila mulai ngakak maksimal.
"Apalagi sih ini, astaga, gak ada yang suka sama Bian, enak aja, selera Zihan itu tinggi. Wlekkkkk... " zihan berlari meninggalkan nila yang masih tertawa kencang. Dia sangat malu. Apakah terlihat kalau dia memang menyukai Bian? Astagaaaaa harus apa dia???
"Baperan ah Zihannnn, tungguiinn... "
Nila mulai berlari kencang untuk menyusul Zihan yang sudah sampai di depan kelas dengan sangat cepat.
.
.
.Tringgggggggggg...
Bel pertanda pulang menggema sangat kencang. Membuat semua siswa dan siswi merasa bahagia. Sangat lelah, yahhh masa SMA memanglah melelahkan.
"Udah di jemput Han? "Tanya Nisa teman semeja Zihan. Eh Iyah Nisa ini adik nya kak Leon, masih ingat kan? Kak Leon waketos manis itu lohhhh...
"Iyah, udah di parkiran sa. Zihan duluan yah... Nisa bareng kak Leon kan? " Zihan terus merapikan barang nya sambil melihat-lihat apakah masih ada yang tertinggal. Dia sangat tidak suka ada barangnya yang hilang atau tertinggal.
"Iyah, bareng bang Leon. Yahhh, cuma nunggu dia OSIS dulu... "
"Yahhh, maaf yah, Zihan gak bisa nemenin Nisa nunggu kak Leon. Zihan duluanyah babayyyyy..."
"Babayyyyy, ttdj Zihannnn....."
Zihan mulai melangkah dengan sangat cepat, walaupun bodoh amat. Dia juga tidak nyaman dipandangi semua warga sekolah papa nya ini. Bisa gila juga dia.
"Zihannnn,!"
Merasa terpanggil Zihan mulai memalingkan wajah mencari siapa yang memanggil nya. Dan seketika, dunia mulai berhenti kembali, jantung nya mulai berdetak tidak karuan. Astaga, laki-laki ini lagi.
"Iyah, kenapa yah Bian?" Astagaaaa dia sangat gugup. Matilah Zihannnn...
"Kenapa lari-lari gitu? Ada yang ngejar kamu? Atau ada yang ganggu kamu? "
Bian yang heran melihat Zihan yang sama sekali tidak bisa santai semenjak keluar kelas membuat dia penasaran dan akhirnya ikut mengejar Zihan. Yahh, dia sudah memperhatikan Zihan mulai dari saat Zihan keluar kelas."Ha? Kamu? Aku? Eh gimana? "
Zihan bodoh memang. Bukan nya menjawab dia malah ambyar hanya karena kamu dari Bian."Hahahahha, kenapa sih? Iyah kamu! Kamu Zihan , kamu kenapa lari-lari ?"
Bian mulai merasa lucu karena tingkah aneh nya Zihan ini, apa yang salah dari kamu? Astaga, Bian tak sadar kalau dia sudah menggunakan kata kamu. Memang cuma kata biasa, tapi itu kata yang biasa dipakai buat mereka yang pacar...,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKERTARISNYA WAKETOS
Teen Fiction" jangan lihat-lihat sekertaris gue" Bian anggana " Ihhh itu waketos nya Zihannnn" Zihan Alena Ada hubungan apa sebenarnya Bian dan Zihan? Apakah hanya sebatas teman atau lebih dari teman?