Semangat!!!

543 35 0
                                    

Puas tertawa, Oma menatap hp kembali. Mendekati Zihan yang menutup wajah malu.

" Lihat nih Bian, Zihan nya malu..." Adu Oma.

Bian yang melihat itu hanya senyum-senyum saja. Tiba-tiba terlintas ide jahil di otaknya.

" Iyakah Oma? Zihan kenapa malu yah Oma?" Goda Bian.

Oma yang paham Bian ingin menggoda cucunya akhirnya ikut-ikutan juga.

" Oma gak tau kenapa, apa karena tadi Zihan ngaku-ngaku jadi pacar kamu kali yah?"

" Ya ampun! Kapan Oma? Kamu beneran ngomong gitu tadi han? Kok Aku gak dengar apa-apa yah?" Goda Bian terus.

Zihan membuka tangannya dan mengerutkan bibir sebal. Dia sadar kalau Oma dan Bian kompak menggoda nya.

" Bian, maaf yah... Zihan salah bicara tadi" lirih kecil Zihan.

Mendengar itu Bian tersenyum manis.

" Enggak, gak salah kok. Kan emang pacar" saut Bian gemas.

" EH? KAPAN?" Teriak Zihan.

" Mulai sekarang!"

" Emang kapan nembak nya? " Tanya Zihan.

Oma yang menyaksikan itu tertawa-tawa lucu. Aneh-aneh saja remaja zaman sekarang ini.

" Udah jadian aja, Oma restuin. " Dukung Oma pada Bian.

" Hehehe," Bian tertawa kecil.

" Yaudah Oma mau ke dapur dulu, baik-baik yah Bian sama Zihan... Cucu kesayangan Oma ini" nasehat Oma.

" Siap Oma!!!" Bian mengangkat tangan bergaya hormat.

Oma mulai beranjak meninggalkan Zihan dan Bian kembali. Setelah pintu tertutup Zihan langsung bicara.

" Hihihi, lucu banget kayak gitu" Zihan gemas sendiri melihat bian yang menghormat pada omanya.

" Kalau lucu jadian dong" goda Bian.

" Gak nyambung ihhh biannnnnn" teriak Zihan kesal. Bian buat jantung nya makin jumpalitan ajaaaaa...

" Hahahah, kok gak nyambung? Nyambung dong." Bian semakin giat menggoda Zihan. Pipi merah Zihan membuat nya gemas.

" Udah ah, gak usah bahas-bahas jadian terussss!" Zihan mengerucutkan bibir kesal.

" Hahahahahha, gemesin banget sih kamu... Udah ah jadian yukkk!!" Senyum Bian kian melebar saat wajah Zihan kian memerah.

" Matiin nih vc nya!" Ancam Zihan.

" Eh, jangannnnn!!! " Panik Bian.

" Cieee, gak mau di matiin" sekarang saatnya Zihan yang menggoda Bian.

Merasa di goda Bian malah semakin tertantang, dia ingin tau seberapa jauh Zihan akan menggodanya.

" Kan belum jadian, jadi jangan di matiin dulu dong" rajuk Bian.

" Zihan mau gak yah?" Goda nya kembali.

" Mau dongggg!!!" Saut Bian gemas.
Dia sebenarnya sudah tak tahan untuk tertawa kencang melihat ekspresi Zihan yang benar-benar lucu.

" Eh, pemilihan ketua OSIS nya kapan bi?" Tanya Zihan dengan cepat.

" Hmmm, pengalihan yang bagus" balas Bian dengan tak kalah cepat.

" Ihhhh, siapa yang ngalihin pembicaraan? Zihan seriusan nanya!" Sungut zihan kesal.

" Hahahaha, Iyah deh percayaaaa..." Kekeh Bian.

" Jadi kapan pemilihan nya?" Tanya Zihan kembali.

" Minggu depan, kamu doain aku yahhh!!"

" Aku doain semoga Bian menang. SEMANGAT!!!!" Zihan mengepalkan tangannya dan mengangkat nya setinggi mungkin. Membuat Bian di sebrang sana tertawa senang.

" Doain biar aku jadi waketos aja yahhhh... Kalau jadi ketua nya banyak kerjaan nantinya."

" Lah? Bukannya sama aja?" Setau Zihan semua nya sama saja bukan. Mau jadi ketua ataupun wakil ketua pasti kerja nya sama-sama banyak.

" Enggak, bakal ada bedanya walaupun cuma sedikit." Jelas Bian.

" Hmmm gitu? Yaudah Zihan doain yang terbaik aja deh, heheh"

" Baiknya pacar akuuuu... Makin sayanggggg!!!" Sahut Bian gemas.

" Ihhh apa sihhhh, " Zihan kembali salah Tingkah jadinya kan. Bian ini gak tau diri banget.

" HAHAHAHHAHAHAHAHAHA. Kamu imut banget kalau lagi marah-marah tapi malu-malu juga. Pipi nya merah-merah gemes gitu jadinya"

" Ihhh udahhhh," Zihan akhirnya membalikkan kamera nya menjadi kamera belakang. Kemudian mengarahkan nya ke dinding kamar nya. Dia sangat malu menunjukkan wajah nya yang pasti sangat merah.

" Loh pacar aku kemana? Kok yang kelihatan cuma dinding."

" Ihhhh Zihan bukan pacar Bian yahhh." Sahut Zihan gemas.

" Jadi aku di tolak nih?" Tanya bian cemberut.

" Enggak ihhhh, siapa yang nolak?" Ucap Zihan refleks. Setelah nya dia hanya bisa meringis mengingat kebodohannya yang tak hilang- hilang.

" Berarti jadian dong yah, hahahha..." tawa Bian menggelegar keras.

"SAYANGGGG, TIDUR NYA JANGAN KEMALAMAN YAHHHH. BESOK KITA BALIK KE JAKARTA LAGI" teriak Bayu dari luar.

" IYAH PAPA... INI MAU TIDUR"

" Udah disuruh tidur yah?" Tanya bian.

Zihan kembali membalikkan kamera ke arah wajahnya kembali. Kemudian mengangguk kan kepalanya.

" Yaudah, good night pacar. Jangan lupa mimpiin aku yahhhh" goda Bian yang kesekian kalinya.

" Good night pacarrr...hehehe" Jawab Zihan kecil.

Setelah nya dia langsung mematikan hp nya sepihak. Masuk kedalam selimut dan memejamkan matanya dengan senyum yang terus terukir.

Sama halnya dengan Zihan. Bian tak bisa berhenti untuk terus tersenyum. Bahkan tertawa-tawa kecil saat mengingat betapa gemas nya Zihan tadi. Dia mulai mematikan lampunya dan mulai terlelap menjemput mimpi.












GAK KENAK KE HATI YAHHHH???

MAAF DEH YAH KALAU KURANG UWU...

TAPI JANGAN PERNAH BOSAN YAHHH...
BACA TERUSSSSSS!!!!!!!!!!!!!!!!

SEEE YOOUUUUUUU





SEKERTARISNYA WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang