Sekertarisnya Waketos

718 43 0
                                    

Seminggu telah berlalu sejak penjelasan Zihan tentang Lena dan keluarganya. Semuanya berlalu dengan sangat baik.
Hubungan nya dengan Bian semakin hari semakin romantis. Terkadang mereka berdua memang berdebat tentang hal-hal sepele. Tapi semua itu akan berakhir dengan Bian atau Zihan yang meminta maaf lebih dulu.
Teman-teman Zihan dan Bian kini juga berteman baik. Dian yang suka melawak dan usil sangat cepat menyatu dengan Bimo yang memiliki sifat sama dengan nya. Rian yang kalem selalu menjadi penengah jika Bimo dan Dian mulai bertengkar. Nisa dan nila sangat klop jika membahas barang-barang diskon dengan Karin. Sementara dia dan Bian Selalu bermesraan tanpa peduli dimana atau sedang apa mereka.

" Lo berdua bisa menepi aja kagak? Enek gue lihat nya" oceh Dian.

" Mentang-mentang Dian jomblo. Pada gak ngehargai Lo berdua" sambung Bimo.

" Sialan Lo bim, kok gue sih? Kan ada si rian yang lebih ngenes" ucap Bimo ngegas. Enak saja dia dibilang jomblo. Padahal kan emang dia jomblo yah.wkwkwk...

" Gue terus dibawa-bawa. Gue diam aja dari tadi nyet" keluar sudah makian Rian.

" Lo emang selalu menimbulkan perdebatan yah di" balas Karin sengit.

" Kok gue?" Tanya Dian tak kalah sengitnya.

" Yah secara lo itu suka banget gangguin orang-orang" ketus Karin.

" Udah-udah... Berantem-berantem nanti jodoh lohhhh" goda Nisa.

" Betul tuh, jodoh tau rasa Lo berdua." celutuk nila semangat.

" OGAH" jawab Karin dan Dian kompak.

Hal itu pula membuat keenam orang yang ada di sana kompak tertawa kencang melihat tingkah Karin dan Dian. Karin dan Dian itu selalu berdebat, tapi mereka adalah yang paling kompak untuk beberapa masalah. Membuat mereka gemas-gemas kesal melihat mereka berdua.

" Udah, udah... Zihan doain semoga Karin dan Dian bisa menyusul Zihan sama Bian secepatnya" ucap Zihan  tulus.

" Han, pliss gue gak mau yah sama kutu badak satu ini" ucap Karin pedas menunjuk Dian.

" Emang siapa yang mau sama macan hutan?" Balas dian tak kalah pedas.

" Udah-udah elah. Bising banget dari tadi." Akhirnya Bian bicara juga setelah sekian lama hanya diam.
Mendengar Bian yang mulai terlihat kesal, Karin dan Dian akhirnya diam menutup mulut mereka rapat.

Zihan yang melihat itu menyikut pinggang Bian. Memandang Bian tajam.

" Kok judes banget?" Ucap Zihan kesal.

" Apa sih sayang, siapa yang judes" balas Bian acuh.

Melihat bian yang mengacuhkan nya. Zihan juga memilih diam. Mungkin mood Bian sedang jelek. Batinnya...

Setelah selesai istirahat, mereka semua bergegas baris di lapangan. Hari ini adalah pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang baru. Kegiatan ini memang selalu berlangsung setelah istirahat. Kepala sekolah membuat peraturan begitu agar setidaknya para siswa dan siswi tetap belajar di jam pertama dan kedua.

Para pengurus OSIS yang lama mulai menyusun rapi segala sesuatunya. Sedangkan para kandidat sudah berdiri di depan. Ada 3 kandidat setiap tahunnya. Kali ini ada Arif dari kelas 11 IPA 2, Bian dari kelas 11 IPS 1, dan Zaki dari kelas 11 IPS 3. Masing-masing calon ketua OSIS merupakan 10 besar pemuda tertampan di angkatan kelas 11 tahun itu. Dan mereka bertiga juga merupakan pemuda-pemuda cerdas. Dengan Bian sang juara 1 umum seangkatan anak IPS. Zaki juara 3 kelas 11 IPS 3. Dan Arif sebagai juara 1 kelas 11 IPA 2. Calon ketua OSIS tahun ini benar-benar sangat luar biasa...

Zihan yang melihat bian dari barisan kelasnya tersenyum bahagia. Ada kebanggaan tersendiri baginya dapat berpacaran dengan Bian. Pemuda paling tampan dan cerdas diangkatan nya.
Zihan mulai menundukkan kepalanya membuka hp nya dan mengirim chat pada Bian.

To Bian Pacar🖤: Semangat sayang😙

Setelah mengirim pesan Zihan mengangkat kepalanya kembali. Melihat bian mulai merogoh kantong celananya mengeluarkan ponselnya dan membaca chat nya dengan senyum tipis.

Ping.

Zihan menunduk membuka hp nya. Dia langsung tertawa gemas membaca balasan dari Bian.

Bian Pacar🖤: Gak semangat karena gak Deket kamu😣

Zihan mulai menggerakkan jarinya lincah membalas pesan Bian.

To Bian Pacar🖤: yahh, gimana dong... Aku kan gak bisa maju gitu aja...

Bian Pacar🖤: habis pemilihan kasih pelukan yahhh🙃

To Bian Pacar🖤: ihhh gak mau!!!

Bian Pacar 🖤: kok gitu sama pacarnya?

To Bian Pacar 🖤: biarin 😛

Bian Pacar 🖤: Aku gigit pipi kamu nanti.

To Bian Pacar 🖤: coba aja kalau bisa 😛

Zihan dapat melihat bian sudah tertawa kecil. Wajah masam Bian sudah berubah lebih ceria. Membuat Zihan senang melihatnya.

Pemilihan hari itu berjalan dengan baik. Dengan perolehan nilai tertinggi diraih oleh Bian. Dan perolehan tertinggi kedua diraih oleh Arif. Namun saat itu pula Bian memutuskan untuk menyerahkan jabatan ketua kepada Arif dan dirinya sebagai wakilnya. Dino mantan ketua OSIS mulai protes, tapi akhirnya mengalah juga. Dan tepat saat itu pula lah Zihan di nobatkan sebagai sekertaris OSIS tahun itu. Dengan Karin sebagai bendahara OSIS nya.

Zihan berdiri di samping Bian dengan senyum yang terus terukir. Memandang siswa dan siswi yang berbaris rapi di hadapannya.

Bian sendiri mulai mendekatkan diri dengan Zihan. Menggenggam tangan gadis itu lembut kemudian membawa tangan mereka ke belakang tubuhnya. Zihan pasti akan mencak-mencak jika dia menunjukkan kemesraan di depan umum. Dia mulai mendekat kan bibirnya ke telinga Zihan. Berbisik lembut.

" Selamat menjadi sekretaris sayang"

Zihan memalingkan wajahnya ke arah bian. Tersenyum lembut dan berbisik lirih.

" Selamat menjadi waketos sayang nya Zihan"

Bian tersenyum lembut ke arah Zihan. Memandang pacar nya tiada henti. Zihan selalu nampak cantik dimatanya.

SEKERTARISNYA WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang