END

768 38 0
                                    

Selesai menonton bioskop mereka mulai pulang kerumahnya masing-masing.

Menjalani hari terus menerus. Membuat Zihan belajar banyak hal. Dia sadar bahwa setiap orang termasuk dirinya memiliki luka tersendiri. Tapi hidup berarti mengambil jalan baru setiap hari bukan? Maka Mau tidak mau dia harus siap untuk menerima semua yang telah menjadi takdir nya.

Dia dan Bian mungkin tak bisa bersatu selamanya. Ada kalanya cinta tak perlu diwujudkan dalam sebuah hubungan. Kadang kala cukup diri sendiri saja yang merasakannya. Cukup melihat bian bahagia membuat Zihan juga ikut bahagia.

Masa SMA mereka berakhir dengan banyak kenangan indah yang telah terlewati. Entah itu antara dirinya dengan Bian, dengan teman-teman nya, atau dengan yang lainnya. Semua orang memberikan kenangan tersendiri untuknya. Menjadi sekretaris OSIS yang di kagumi menyadarkan dirinya bahwa masih banyak orang yang menyukai nya di luar sana.

Setelah lulus SMA, Zihan memutuskan untuk kuliah di Bandung. Dia dan papanya mulai tinggal di Bandung bersama omanya. Menikmati waktu untuk terus bersama dan bahagia.
Zihan mengambil jurusan kedokteran di universitas swasta di Bandung. Pengalaman nya menjadi sekretaris OSIS di SMA membuat dia menjadi lebih bijak dan banyak di kagumi senior-seniornya. Tapi dia tak pernah menanggapi satu pun seniornya. Karena hatinya masih milik pemuda itu. Bian Anggana. Mantan yang masih sangat dia cintai.
Mereka berdua memutuskan untuk berpisah saat akan memasuki semester 2 di kelas 3. Sama-sama ingin fokus untuk belajar adalah alasan mereka saat itu. Bian dan dirinya masih sering berkomunikasi. Terkadang saling menggoda saat perasaan rindu sudah tak tertahankan.

Bian sendiri sedang menempuh pendidikan nya di Jerman. Mengambil jurusan manajemen membuatnya sibuk tak memiliki waktu luang. Dihatinya masih tersimpan satu nama. Hanya Zihan Alena. Dia tidak ingin mencari pengganti Zihan. Dia akan cepat pulang dan menyusul Zihan ke Bandung. Melamar gadis itu untuk dia jadikan istrinya dan ibu dari anak-anaknya kelak.










Lima Tahun Kemudian
--------------------------------------

Hari ini adalah hari wisudanya Zihan. Dia resmi menjadi seorang dokter muda tahun ini. Sudah ada Nisa,nila, dan Karin yang menginap di rumahnya kemarin. Karin yang sudah bertunangan dengan putra membawa serta tunangannya ke acara wisuda Zihan besok. Sedangkan Rian, Dian, dan Bimo akan menyusul besok pagi.

" Lama banget gak ketemu lagi" ucap Karin.

" Iyah, udah setahun sejak acara wisuda Nisa kemarin" sambung nila.

" Iyah yah, udah lama banget" ucap Zihan.

" Eh btw, si bian datang gak nih han?" Goda Nisa.

" Enggak tau." Lirih Zihan.

Dia sangat rindu dengan Bian. Sudah 2 tahun mereka tidak bertemu lagi. 3 tahun yang lalu mereka sempat bertemu saat nila wisuda. Saat itu dia dan Bian banyak menghabiskan waktu berdua. Saling melepas rindu dan berbagi canda tawa. Tapi setelah nya Bian tak pernah pulang lagi. Bahkan saat Karin lulus 1 tahun yang lalu, Bian hanya mengirimkan hadiah untuk Karin dan mengatakan dia tidak dapat hadir.
Satu tahun ini pula, Bian sudah jarang berkomunikasi dengan nya. Bian yang sibuk serta dirinya yang juga sibuk membuat mereka jarang bertukar kabar lagi. Dia masih sangat mencintai Bian. Rasanya sangat sulit melupakan Bian dari ingatannya.

" Udah ah gak usah galau-galau... Mau wisuda loh besok" ucap Karin menyemangati.

" Iyah, udah ah. Salon aja kuy" ajak Nisa semangat.

Mereka berempat menghabiskan waktu itu dengan canda dan tawa. Membahas masa lalu mulai dari yang lucu sampai yang menyebalkan. Sampai tak terasa hari mulai larut, membuat keempat gadis itu tertidur pulas.



SEKERTARISNYA WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang