Last!

627 38 0
                                    

Setelah pemilihan siang itu. Bian, Rian, Dian, Zihan, Nisa, Bimo, Karin, dan Nila memutuskan untuk nonton bioskop bersama.
Menunggu film mereka yang akan tayang satu jam lagi. Mereka berdelapan memutuskan untuk makan di kafe yang ada di mall itu lebih dulu.
Nila dan Rian terlihat kompak tertawa bersama saat  membahas bagaimana mereka pacaran dulu. Bimo dan Dian mulai berdebat kecil. Karin dan Nisa memilih-milih barang yang akan mereka borong dari aplikasi shopee. Sedangkan Zihan dan Bian asik bercengkrama berdua dengan terus menautkan tangan keduanya.

" Sayang, ke sana bentar yuk" bisik Bian kecil.

" Kemana?" Tanya Zihan.

" Kesana..." Bian yang tak sabar langsung menarik tangan Zihan dan membawanya keluar.

" Eh mau kemana?" Tanya Bimo cepat.

" Paling mau enak-enak..." Ucap Dian jahil.

" DASAR STRES!" Ucap Karin pedas.

" MULUT KAMU ITU LOH SAYANG... PEDES BANGET... NGALAHIN SAMBEL BUK DINI" balas Dian tak kalah pedas.

Karin mendekati Dian dan menarik rambut pemuda itu kencang. Dia kesal bukan main pada laki-laki itu.
Bimo yang ada di samping Dian sudah tertawa ngakak. Rian dan nila mulai memisahkan Karin dan Dian. Mereka benar-benar mencuri perhatian seluruh pengunjung karena sangat ribut.
Di sisi lain, Bian dan Zihan sedang duduk di bangku panjang yang tersedia di sudut mall. Bian mulai merapatkan dirinya dengan Zihan. Memandang gadis itu dalam.
Zihan yang merasa was-was bergerak mundur. Membuat Bian kesal melihatnya.

" Kenapa mundur-mundur sih?" Kesal Bian.

" Kamu ngapain maju-maju?" Ucap Zihan.

" Yah kan mau peluk" balas Bian manja. Bian mengerucutkan bibirnya dan memandang kesal pacarnya itu.

" Enggak ah, rame gini" tolak Zihan.

" Apanya yang rame sayang? Disini cuma kita berdua." Bian kesal setengah mati karena ditolak oleh Zihan.

" Intinya enggak" tegas Zihan.
Zihan bangkit dan meninggalkan Bian sendirian.

___________________

" Loh kok balik sendiri?" Heran Nisa.

" Hmmm" jawab Zihan acuh.
Dia kesal dengan Bian. Dia sangat tidak suka disentuh didepan banyak orang. Tadi mungkin memang sepi, tapi siapa yang tau kalau tiba-tiba ada yang datang dan melihat mereka terus berpikiran yang tidak-tidak. Kan dia juga yang akan malu. Tapi Bian tak mau mengerti itu.

Tak lama Zihan duduk, Bian muncul dengan wajah suramnya. Dia juga kesal sudah di tolak oleh Zihan.

Bian mendudukkan dirinya di samping Dian. Hal itu membuat semua mata memandang Bian dan Zihan bergantian. Zihan dan Bian kompak menundukkan kepala sibuk dengan ponselnya masing-masing.

" Perasaan tadi baik-baik aja" ucap Dian polos.

Zihan dan Bian kompak diam tak menyahuti Dian. Memahami situasi
Nisa berinisiatif mengajak Zihan bicara, mengajak gadis itu untuk ikut berbelanja online di shofee bersama nya dan Karin.
Rian juga mulai mengajak Bian berbicara tentang OSIS. Meja itu kembali bising dengan ocehan-ocehan mereka.
Satu jam berlalu dengan cepat. Film yang mereka tonton akan segera mulai. Mereka akhirnya naik ke lantai atas dan mulai memasuki bioskop.
Zihan cepat-cepat duduk di samping Karin. Kemudian menarik Nisa untuk duduk di sampingnya lagi. Membuat dia di tengah antara Karin dan Nisa. Bian yang melihat itu juga acuh dan mendudukkan dirinya di samping Rian. Jadi urutannya adalah Bimo, Dian, Karin, Zihan, Nisa, Nila, Rian, dan Bian.

" Gak duduk samping Zihan?" Tanya Rian gemas.

" Anaknya sendiri yang duduk disitu. Yaudah gue duduk disini." jawab Bian cuek.

" Kalau ada masalah tuh di selesain" nasihat Rian bijak.

" Hmmm" gumam Bian.
Bian menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya. Mencoba menahan gejolak di dadanya.
Rian bangkit menuju kedepan Zihan. Menyuruh Zihan untuk pindah di sebelah Bian. Zihan yang ogah-ogahan akhirnya pindah dan duduk disamping Bian yang masih memejamkan matanya.

Merasa kan aura yang berbeda Bian membuka matanya. Terkejut kecil melihat Zihan sudah duduk di sampingnya. Dia melirik ke arah teman-temannya yang mulai sibuk menikmati film yang sudah tayang.
Masih mengatupkan bibirnya dia diam dan ikut menonton film juga.

Sampai di pertengahan film, dia merasakan ada yang menyender di bahunya. Zihan terlihat mengerjapkan matanya ngantuk. Akhirnya Bian mulai melunak. Dia meraih Zihan kedalam pelukannya. Mengelus rambut Zihan sayang. Mengecup kepala Zihan berkali-kali.

Zihan mengeratkan pelukannya. Mengangkat kepalanya dan menatap Bian.

" Maafin Zihan yah" ucap gadis itu lirih.

Bian tersenyum lembut. Mengecup pipi kanan Zihan dan menatap gadis nya dalam.

" Aku yang salah sayang, maaf yah" ucap Bian.

" Hmmm, emang kamu yang salah" rajuk Zihan.

" Hahaha, Iyah aku yang salah" akui Bian.

" Sayang" panggil Zihan kecil.

" Iya sayang" Bian memandang Zihan yang mulai berkaca-kaca.

" Ngantukkkk" ucap Zihan manja.

Bian tersenyum lembut. Mencium bibir Zihan sekilas lalu memeluk erat Zihan. Menyenderkan kepala Zihan ke bahunya dan mulai mengelus rambut Zihan lembut. Tak lama kemudian zihan mulai tertidur nyaman di pelukan Bian. 

SEKERTARISNYA WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang