Mulai Sibuk...

919 44 2
                                    

Seminggu sudah berlalu sejak kejadian Bian mencium keningnya hingga membuat Zihan ambyar, bahkan demam seharian hingga tak masuk sekolah...
Dan sejak saat itu mereka sudah jarang bertemu karena Bian yang terus sibuk OSIS. Yah Bian menjadi kandidat calon ketua OSIS tahun ini. Membuat dia sibuk sana-sini dan akhirnya jarang bertemu bahkan bertukar kabar dengan Zihan.
.
.
" Gimana udah sama si Zihan?" Tanya Rian yang sibuk menemani Bian mengurus berkas di ruang OSIS.

" Yah gitu, sibuk gue... Gak sempet, si Dino gak tau diri banget." Emosi nya sudah sampai di pucuk batas. Bisa-bisanya si Dino memberikan tugas yang sangat banyak padanya. Padahal dia belum jadi ketua OSIS sudah seperti ini. Apalagi dia jadi ketua OSIS?

" Eh, gue ada ide bi... Gimana kalau nanti pas Lo menang, jadiin Zihan sekertaris nya. Mantep gak tuh?" Jenius sekali dirimu ini nakkkkk...

" Wahhh, gak kepikiran gue ri... Bener juga, biar enak kalau kumpul bisa sekalian mendayung" Bian sudah senyum-senyum tidak jelas karena memikirkan hal itu. Wahhhh dia bisa setiap saat bertemu Zihan nantinya. Hahahahahahah betapa senangnya dia nanti.

" Hahahaha, beneran suka Lo bi? Sampai senyum-senyum gak jelas gitu? Hahahahahahah" Rian sudah ngakak melihat tingkah konyol Bian yang sangat jarang terlihat. Bian itu biasanya selalu bersikap cool, cuek, dingin. Tapi hanya karena bertemu sekali, dua kali, dia sudah langsung jatuh hati pada si Zihan. Rian akui Zihan benar-benar cantik. Tapi tidak secepat itu juga kan?

" Eh Iyah, gue ke kamar mandi bentar yah" Bian langsung lari tanpa menunggu respon dari Rian. Padahal Rian juga ingin keluarrrrr, si bian mala kabur duluan. Hadeuh,,, untung Rian orangnya sabar.
.
.
.
" Asek asek jozzzzz, bang jali... Bang jali.. goyangnya bikin happy, bikin loh ketagihan semua jadi goyangggg!!! "
Bimo dan nila sudah berduet mesra di depan kelas dengan tarian ala-ala India tanpa memikirkan apakah lagu dan tarian mereka nyambung atau tidak.
Sementara beberapa ciwi-ciwi mulai menggosip serta berdandan ria. Dan cowok-cowok yang mulai ngumpul untuk bermain game online. Nisa dan Zihan hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan tarian dan nyanyian Bimo dan nila...
Kelas 11 IPA 1 sedang free di jam itu. Guru matematika mereka tidak masuk karena sedang cuti melahirkan. Jadilah mereka tidak berbentuk seperti ini. Kalau dipikir-pikir harusnya kelas IPA 1 itu orangnya pada kalem- kalem kan? Kelas mereka mah beda. Kebalikan anak kelas IPA 5. Kelas IPA 5 benar-benar kalem, bahkan dinobatkan sebagai kelas teladan. Menggeser kelas 12 IPA 1 dan 10 IPA 1. Iyaaaaa semua IPA 1 kecuali kelas 11 nya...

" Zihan," Bian bersuara membuat kelas yang ribut itu tiba-tiba hening melihat pangeran tampan datang ke kelas mereka.

" Bian ganteng banget"
" Bian kok lucu"
" Bian sini sini aku pijitin"
" Bian"
" Bian"

Beragam kalimat-kalimat aneh mulai riuh menggema membuat kelas mereka ribut kembali. Siapa lagi yang berulah kalau bukan para ciwi-ciwi yang sangat mengagumi Bian.
Tanpa mereka sadari, kalau Zihan mulai panas dan sebal mendengar ocehan-ocehan mereka. Tidak mau melihat Bian di goda terlalu lama, Zihan mulai bangkit dari bangku nya dan bergegas keluar kelas.

" Bian kenapa panggil Zihan?"

" Ehmm gini na, na mau gak jadi calon sekertaris? Nanti kalau aku menang, aku mau ajuin kamu jadi sekertaris. Mau gak? " Bian mulai melancarkan aksinya untuk mengajak Zihan menjadi sekertaris... Kan untung mereka berdua nantinya.

" Gimana yah Bian, Zihan tuh males gitu-gituan... Nanti jadi gak fokus belajar" Zihan memang tak suka ikut organisasi, apalagi menjadi anggota intinya. Hadeuh, dia benar-benar tidak ingin.

" Yahhh, jangan males dong. Kan bareng sama aku... " Bian mulai mengeluarkan jurus-jurus untuk membujuk Zihan. Dia mulai takut kalau Zihan benar-benar tidak mau jadi sekertaris.

" Tapi Zihan gak bisa Bian... Maaf yah" Zihan tak sadar sudah menyia-nyiakan kesempatan untuk lebih sering bertemu dengan Bian.

" Yaudah kalau Zihan gak mau. Bian gak bisa maksa. Bian balik dulu yah" Bian benar-benar kecewa, semangat nya mulai memudar. Harus bagaimana lagi agar Zihan mau menjadi sekertaris OSIS. Apa Zihan tidak mau punya banyak waktu untuk bertemu dengannya?

Dilain sisi Zihan juga merasa bersalah pada Bian. Dia benar-benar tidak ingin menjadi sekretaris OSIS. Dia pasti akan banyak kegiatan nantinya. Lantas bagaimana dengan papa nya? Bahkan papanya sudah memutuskan untuk bekerja dari rumah agar selalu ada menemani Zihan. Jadi kalau Zihan jadi sekertaris, dia pasti akan sering meninggalkan papanya. Dan Zihan benar-benar tidak mau melakukan itu. Biarlah waktunya bertemu Bian akan berkurang, asal tidak dengan papanya. Papa segala-galanya buat Zihan.
.
.
" Kenapa balik-balik bete Lo?" Rian pikir Bian akan kembali dengan wajah berseri-seri dan senyum yang tidak luntur satu harian. Tapi yang dia lihat malah wajah jutek dan kusut milik Bian.

" Zihan gak mau jadi sekertaris" Bian hanya bisa mendesah lemah. Bagaimana bisa Zihan tidak mau jadi sekertaris. Disaat banyak yang ingin jadi sekertaris karena mereka tau Bian adalah calon ketua OSIS nya. Dan Zihan dengan entengnya berkata MALAS???

" Kenapa? Udah tanya alasannya belum Lo? " Rian juga bingung jadinya, secara dia juga tau Zihan pasti juga suka dengan Bian. Tapi kenapa menolak ajakan Bian?

" Katanya males, nanti banyak kegiatan" Bian sudah putus asa sekarang. Semangat nya yang menggebu hilang terhempas ke dasar laut.

" Yaudah, kalau gitu kita kerjain aja si Zihan, mau gak? Rian ini emang cerdik... Banyak rencana sudah tersusun rapi di otaknya.

" Kerjain gimana? "

" Gimana kalau Lo bilang sama Zihan kalau biasanya ketua atau wakil ketua OSIS pasti bakal berakhir pacaran sama sekertaris atau bendahara OSIS. Kayak cinlok gitu. Pasti si Zihan panik..."

" Gila Lo, si Zihan gak bodoh. Teori macam apa itu? Jelas-jelas si Dino itu pacaran sama nila temen sekelasnya dia. Gimana dia mau percaya cobak?" Dasar Rian, karena punya banyak ide. Terkadang idenya malah tidak jelas...

" Iyah yah, lupa gue sama si nila" Rian sudah cengir-cengir gak jelas sendiri...

" Lupa? Bisa lupa Lo? Mentang-mentang pernah jadi mantan. Dilupain gitu aja."

" Sialan Lo bi, gak usah bawa-bawa masa kelam" kurang ajar si bian ini. Gak tau apa, Rian move-on nya butuh waktu setahun buat lupain nila. Enteng banget dia ngungkit balik.

" Hahahaha, kelam apa kelam? Sampai butuh waktu setahun buat move-on... Kebanyakan bacot Lo" PUAS , Bian sangat puas. Rian memang sangat jarang kena buly. Rian selalu punya alasan untuk membalas bulyan Dian maupun Bian. Tapi kalau soal nila? Rian akan selalu berakhir mati kutu.

" Gue tau bi!!! Gini gini sini gue bisikin" Rian mulai maju mendekat kan bibirnya ke telinga Bian. Dan tinggal 10 centi lagi, kepala nya sudah ditempeleng Bian lebih dulu.

" GILA LO, gelik gue!!! Lagian di ruangan ini cuman ada kita berdua. Putus Saraf otak Lo? "

" Hahahahahhahahhahahaha,,, sensi amat sih Lo bi. Ternyata benar kata Dian, gangguin Lo terus buat Lo marah itu kayak ada kesenangan tersendiri. Hahahahhah" Rian benar-benar ngakak sampai terjatuh-jatuh di lantai...

" Sialan Lo..." Kenapa Rian dan Dian selalu saja memancing emosinya. Untung temannya... Kalau bukan? Sudah habis mereka berdua.

" Eh bi, gue tau... Jadi,,,"

....................................................................

Yeyyyy aku dah up lagi part berikutnya...
Garing yah????
Maaf yah kalau garing....

Tetap baca terus yah... Jangan bosan...
Jangan lupa bintang dan komen nya yah......

SEE YOUUUUU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

SEKERTARISNYA WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang