Keesokan harinya, Zihan masuk ke sekolah kembali. Dia sudah memantapkan hatinya untuk memberi tahu segalanya pada Bian, Rian, dan Dian hari ini.
" ZIHANNNNN!!!! SAYANGGGGG!!! WELLCOME!!!" Teriak Bimo kencang dari depan kelas.
Zihan yang masih di depan kelas 11 IPA 3 mulai berlari menuju kelasnya dengan cepat. Dia sangat malu mendengar teriakan alay Bimo. Dasar gak tau malu.
Sampai depan pintu Zihan langsung menarik rambut Bimo kencang."AAAAAAAAAAA, SAKITTTTT... LEPASIN DONG SAYANGGGGG!!!"
" BIMO GILAKKKKKK!!!" Balas Zihan.
" Duh,duh,duh. Lepasin Han...Iyah iyah ampun"
Melihat Bimo yang sudah berkaca-kaca, Zihan melepaskan rambut Bimo. Setelahnya mengelus kepala Bimo lembut.
" Zihannnn, rinduuuuu" nila merentangkan tangannya dan menarik Zihan kedalam pelukannya. Kemudian Melakukan cipika-cipiki alay.
" Teman sebangku akuuuu!!!" Seru Nisa kemudian.
" Giliran nila sama Nisa aja manis-manis. Aku di Jambak-jambak" Bimo menggerutu kesal.
" Lo malu-maluin. Kalau kita enggak. Ya kan Han?" Balas Nisa.
" Gue kan excited, menyambut dengan semangat." Balas Bimo sengit.
" Udah-udah, Zihan minta maaf yah bimmm.." sahut Zihan gemas. Dia maju kemudian merentangkan tangan memeluk Bimo. Membuat Bimo dan yang lainnya mematung.
Sementara Bian yang melihat itu semua hanya terdiam kaku. Dia paham kalau Zihan murni hanya berteman dengan Bimo. Tapi bimo memiliki perasaan lebih pada Zihan. Dan Bian sadar akan hal itu sejak lama.
" Zihan gak bakal Jambak-jambak lagi... Janji!" Zihan mengangkat jari kelingking nya kemudian mengangkat jari kelingking Bimo dan mengaitkan jari mereka berdua.
Bimo sudah dag dig dug sejak tadi. Sebenarnya dia sangat menyukai Zihan. Tapi dia tidak berani mengakui nya. lagi pula dia sadar kalau Zihan hanya menyukai Bian, begitu pula sebaliknya. Maka dari itu dia menahan perasaannya dan terus berteman baik dengan Zihan.
" Ehmm, Han... Ada Bian di depan" cicit kecil nila.
Zihan tersentak. Dia langsung melepaskan pelukannya. Membalikkan badannya dan melihat bian berdiri di depan pintu dengan tangan yang terlipat. Bian terlihat sedang marah.
Zihan melangkahkan kakinya ke depan dan berdiri tepat di depan Bian. Tatapan tajam Bian membuat bulu kuduk nya merinding." Bian ada ap?" Kalimat yang ingin dia ucapkan terpotong begitu saja saat Bian tiba-tiba menarik tangannya kuat. Membawanya pergi ke taman belakang.
" Bian kenapa sih?" Tanya Zihan.
Bian hanya mengatupkan bibirnya. Memandangi Zihan tajam untuk menunjukkan kemarahan nya pada gadis itu.
Merasa bahwa Bian sedang marah padanya. Zihan mengangkat kedua tangannya dan menangkup wajah Bian. Menarik- narik pipi bian untuk membuat nya tersenyum.
Tapi usahanya gagal total. Wajah Bian tetap datar. Akhirnya dia menurunkan tangannya dan menatap Bian cemberut.
" Kenapa sih?" Lirih Zihan.
Melihat Zihan yang cemberut Bian mulai melunak. Dia Menggerakkan tangannya mengelus rambut panjang Zihan sayang.
" Aku cemburu" cicit Bian.
" Cemburu sama siapa?" Tanya Zihan.
" Sama kamu lah, nyaman banget yah di pelukan Bimo tadi? Sinis Bian.
" Astaga, tadi tuh aku Jambak rambut Bimo biii... Jadi buat minta maaf aku peluk deh. Gak ada apa-apa aku sama dia. Lagian Bimo kan punya pacar juga sihh." jelas Zihan semangat.
" Gak percaya!" Jawab Bian cepat.
" Ihhh ngapain coba Zihan bohong?" Cemberut Zihan.
Bian menaikkan alisnya pura-pura berpikir. Kemudian tersenyum lebar.
" Kamu mau aku percaya?" Tanya bian semangat.
" Hmmm" angguk Zihan
" Jadian dulu sama aku." Bian menaik-turunkan alisnya jahil.
" Gak mau ah. Kamu gak romantis... Zihan gak suka" Zihan memalingkan wajahnya ke samping. Tak mau memandang wajah Bian. Entah kenapa wajahnya memanas di goda seperti itu.
Melihat Zihan yang memerah Bian semakin semangat untuk menggodanya terus.
" Emangnya yang romantis itu gimana sih?" Alisnya naik turun menggoda Zihan.
" Yahh, gimana gituuu!!!" Cicit Zihan kecil. Dia masih menundukkan kepalanya tak memandang Bian.
Bian tersenyum kecil. Kemudian meraih kedua tangan Zihan. Menggenggam nya erat. Bian mulai bersimpuh dan tersenyum lembut.
" Zihan mau jadi pacar Bian gak?"
BOMMMM,
Meledak sudah hati Zihan. Bibirnya tersenyum lebar. Menatap tangannya kemudian menatap mata Bian. Mengangguk kan kepalanya dan berkata lirih." Zihan mau, heheh"
Mendengar jawaban zihan. Bian langsung bangkit dan berputar-putar senang. Dia Berteriak sekencang-kencangnya. Hatinya membuncah bahagia.
" YESSSSSS, AKHIRNYA JADIANNNNNN"
" Bian ihhh, jangan teriak-teriak. Nanti ada yang dengar." Tegur Zihan.
Bian kemudian maju mendekati Zihan. Memandangi nya lama. Lalu mengangkat Zihan membawanya berputar-putar.
Zihan sendiri sudah mengalungkan tangannya ke leher Bian dan tertawa senang. Jantung nya terus memompa cepat tiada henti. Hatinya menghangat. Ini yang dia harapkan sejak lama. Berpacaran dengan Bian, menjadi satu-satunya yang memiliki Bian.Mereka saling memandang satu sama lain. Merasakan detak jantung yang entah kenapa bisa berdetak kencang seirama.
Akhirnya Zihan menyatukan dahinya dan dahi Bian. Saling menatap lama. Dan kemudian menyatukan bibir keduanya.HAPPY ENDING!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
TAPI BOHONG!!!!!!!!!!!!
HAHAHAHHAHA, INI BELUM ENDING YAHHHH...
MASIH AKAN ADA 3 PART BERIKUT NYA.SOOOOOOOOOOOO
TERUS BACA SAMPAI HABISSSSSSS
SEEEE YOOUUUUUUUUU 😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKERTARISNYA WAKETOS
Ficção Adolescente" jangan lihat-lihat sekertaris gue" Bian anggana " Ihhh itu waketos nya Zihannnn" Zihan Alena Ada hubungan apa sebenarnya Bian dan Zihan? Apakah hanya sebatas teman atau lebih dari teman?