Remaja

550 35 0
                                    

Ping.

Zihan Alena: udah Bian, Zihan udah baikan. Bian gak perlu khawatir.

Hahhh, syukurlah. Bian mulai membalas kembali.

To Zihan Alena: bagus deh. Aku panik banget kemarin.

Zihan Alena: makasih yah Uda bawa Zihan ke UKS.

Astagaaaaa, gadis ini. Jelas-jelas mereka yang salah kemarin. Senyum Bian kian melebar.

To Zihan Alena: sekarang di kelas?

Zihan Alena: Zihan di Bandung Bian. Di tempat Oma. Eh udah dulu yah, Bian semangat belajarnya.

Di Bandung? Sedang apa Zihan di sana.

"Zihan di tempat omanya? " Dion menyelutuk heboh saat mengintip chat Zihan dan Bian.

" Ngintip Lo? Sialan!!" Tangan Bian sudah menarik rambut Dion ganas. Dion perlu di ajarkan sopan santun habis ini.

" Dasar gak sopan!!!!" Bian langsung beranjak dari kursi nya menuju keluar. Dia sebenarnya sedikit malu karena Dian telah membaca chat nya. Pasti dian akan menghina dirinya dengan sebutan 'kaku amat lo', ' Bosenin banget si lo' , dan masih banyak hinaan lainnya. Dan untuk menghindari semua itu lebih baik dia keluar saja. Toh sudah waktunya istirahat.

"Kenapa si bian?" Tanya Rian heran.

" Tau gue, tadi gue intip chat nya dia sama Zihan, Zihan bilang katanya dia di Bandung tempat omanya. Terus gue nanya sama si bian gini ' Zihan di tempat omanya?' gitu doang itu anak malah Jambak rambut gue terus kabur." Adu Dian bersungut-sungut... Dia heran kenapa reaksi Bian lebay sekali.

" Hahahahhah, masa gak paham Lo? Lagi malu tuh anak" Rian ketawa ngakak sambil memegang perutnya... Astagaaaaa, lucu sekali si bian ini.

" Astagaaaaa, hahahahahahah baru sadar gue. Pantes berlebihan tuh anak." Dian akhirnya ikut ngakak juga mengingat tingkah Bian tadi.

_-_-_-_-_-_-_-_

Di saat Bian merasa malu luar biasa. Zihan sudah lompat-lompat girang. Dia senang. Sangat-sangat senang. Ahhh dia jadi rindu Bian.

" Sayang, kenapa mukanya merah-merah gitu?" Bayu yang baru Sampai di atas bersama ibunya heran melihat Zihan lompat-lompat dengan muka yang memerah.

" Hmmm, cucu Oma udah pacar- pacaran yahhh" goda Oma.

" Omaaaaaa, apaan sih? " Zihan mengerucutkan bibirnya dan menutup wajahnya malu. Dia sangat malu tertangkap basah Oma nya.

" Hahahahah, anak ayah udah punya pacar ternyata" Bayu juga ikut tertawa melihat tingkah gemas anaknya itu.

" Papaaaaaaaa, enggak... Belum jadian juga" Zihan mulai lari meninggalkan papa dan omanya. Mulai memetik satu strawberry dan mulai memakan nya.

" Aaaaaaaaaaaa manissssssssss" dia sudah lompat-lompat girang senang.

Hahahahahhahahhahahaha, Ami dan Bayu tak tahan untuk tak tertawa. Mereka menghabiskan hari itu dengan penuh canda dan tawa. Saling menghangat kan satu sama lain.

.
.

Hari berganti malam. Zihan mulai memasuki kamarnya dan kembali membuka hp nya. Melihat tak ada notifikasi dari Bian bibirnya mulai mengerucut. Dia ingin terus chat dengan Bian. Tapi dia tidak berani mulai duluan...

" Gimana yah mulainya" Zihan menggigit-gigit kukunya gemas.

Ping.

Bian Pacar 🖤: malam Zihan.

Aaaaaaaaaaaa, akhirnya.... Bibir yang tadi mengerucut sekarang telah terseyum lebar. Jantung nya mulai berdetak tak karuan. Dengan jari-jari yang sedikit gemetar, dia mulai membalas chat dari Bian.

SEKERTARISNYA WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang