Mulai Akrab?

1.2K 53 4
                                    

Ping.

Bunyi ponsel itu mengalihkan perhatian Bian dari tumpukan soal-soal ekonomi nya. Dia mulai meraih ponselnya dan,

Zihan Alena : Iyah Bian, udah Zihan save kok ;-)

Astaga, manis sekali gadis ini... Tanpa menunggu waktu lama Bian langsung gas polll untuk membuka obrolan dengan Zihan.

To Zihan Alena: lagi apa Zihan?

Gilakkkk, sedetik langsung centang duaaa??? Wahhhh sungguh berbakat kau nak!!!

Zihan Alena: Zihan baru aja habis makan, Bian udah makan?

To Zihan Alena: udah, baru aja... Zihan boleh telpon gak?

Astaga Bian, sudah gila dirimu nakkkkk... Kemajuan itu namanya! Tapi bodoh amat lah, dia kan benar-benar tidak ingin basa-basi...

Zihan Alena: boleh :-)

Wahhhhhhh, luar biasa, asek-asek jozzzzz... Bian benar-benar lupa diri karena gadis cantik ini.
.
.
.
Alunan musik Ed Sheeran menggema di kamar itu, mulai menyadarkan gadis itu akan kebodohannya barusan. Bagaimana bisa dia dengan mudahnya asal bilang " boleh:-)" tanpa mengambil ancang-ancang panjang lebih dulu. Kalau begini harus bagaimana Zihan????

"Hmmm gimana yah?? Aduhhh, Zihan bingung ini..." Zihan meracau tak jelas sampai tak sadar telah melewatkan panggilan pertama dari Bian.
Alunan musik itu kembali bergema, dan dengan sangat mantap Zihan Langsung menggeser tombol hijau dan mulai menunggu suara laki-laki itu dari sebrang.

" Halo, Halo, Halooooo!!!"

" Iyah, halo juga Bian," aduh gimana nih, Zihan benar-benar tidak bisa diam. Jantung nya sudah asik berdangdut. Tangannya juga ikut-ikutan gemetar juga, aishhhh benar-benar sial.

" Gak ganggu kan?"

" Enggak kok, Zihan juga cuman baring-baring gak jelas, hehe" astagaaaaa bicara apa kamu Zihan? Tamat sudahhhhh....

" Enggak ada pr emangnya na?"

"Na? Na siapa?"

" Zihan Alena kan, aku panggil na boleh kan?"

" Heheh, kirain siapa. Boleh panggil apa aja boleh kok, heheh."
Absurd sekali dirimu nakkkkk...

" Soalnya biar spesial gitu akunya, hahaha"

Astaga, Bian gak sadar ketawa nya itu udah buat Zihan merah-merah. Pipinya jadi tiba-tiba panassssss...

" Hehehe, Iyah. Panggil na aja. Asal jangan panggil zi aja yah Bian"

" Emang nya kenapa kalau dipanggil zi ?"

" Zi, Zi, susu Zi, jadi gitu ujungnya."
Tak sadar saja si bian, bibir Zihan telah maju dua centi karena mengingat panggilannya saat SD dulu.

" Astaga, hahahahha... Ada ada aja kamu nih. Aku beneran ngakak loh nih."
Imut sekali gadis ini, ahhh Bian jadi pingin gigit pipinya.

" Ishhh, udah ah. Bian gak asik..." Zihan mulai mengeluarkan jurus andalan nya, 'PURA-PURA NGAMBEK'

" Enggak, enggak... Sorry yah na... Kelepasan tadi. Abisnya kamu lucu banget"

AAAAAAAAAAAA, ZIHANNNN LUCUUU???? Astagaaaaa jantung Zihan, aduh, aduh, huhuhuhu... Zihan lompat sana-sini, guling-guling di kasur dan berakhir,

JDUKK.

"ALAMAK,,, PAPA!!!! KEPALA ZIHAN SAKIT!!!!"
Zihan sudah berteriak kencang tiada Tara. Bahkan sampai dia lupa kalau Bian juga mendengar suara toak nya itu. Bian yang mendengar teriakan Zihan mulai ikut panik di sebrang sana.

" Zihan, Zihan , Zihan, kenapa? Ada apa? Hey? Zihan?"
Bian juga mulai ikut panik saat ini. Ditambah lagi gadis itu sudah mulai menangis di sebrang sana.
.
.
" Sayang, kenapa? Kok nangis?"
Mendengar teriakan anaknya, Bayu langsung lari tergesa-gesa ke lantai atas.

" Papa, kepala Zihannnn... Sakit papa,,, Zihan kejedut tembok papa... Huhuhu, hiks,hiks..."

" Astagaaaaa sayang, kenapa bisa kejedut tembok ? Kamu ngapain sayang?"
Bayu mulai mengelus-ngelus rambut anak kesayangannya itu.

" Tadi, tadi, tadi Zihan telponan sama Bian paaa, terus Zihan dibilang lucu... Zihan seneng terus lompat-lompat habis itu kejedut. Aduh sakit papa... "
Merengek- rengek pada papa nya Zihan mulai sedikit enakan karena pijitan papa nya di kepala nya itu.

" Astaga, baper boleh sayang, tapi jangan lompat-lompat gitu sampai nyakitin diri sendiri"
.
.
Di sisi lain, Bian yang mendengar semua percakapan ayah dan anak itu hanya bisa senyum- senyum sendiri... Apalagi saat Zihan mengadu pada papa nya alasan dia sampai bisa kejedut tembok... Astaga Zihan benar-benar manissss... Bian bisa jamin kalau dia sudah benar-benar jatuh hati pada gadis itu.

" Halooooo, masih ada orang?"

"Ehh, papa?" Zihan melirik papanya yang juga melirik padanya. Dan pada hitungan ketiga Zihan mulai teriak sekencang-kencangnya...

" PAPAAAA, HP NYA ZIHANNNN BELUM MATIIIII!!! "

Hahahahhah, papa nya dan Bian kompak tertawa kencang mendengarkan keanehan gadis ini.
Zihan benar-benar imutt, Bian bisa ambyar juga lama-lama...

" Halo Bian, Zihan makan dulu yah..."

" Eh Iyah, Iyah. Hahahhaha"

Sambungan telepon dimatikan begitu saja oleh Zihan... Dia tidak sadar saja, kalau alasannya tadi benar-benar alasan paling konyol... Bukannya dia bilang dia sudah makan tadi?

Hahahahhah, Bian benar-benar senang karena Zihan... Gadis itu membuat dunianya mulai berwarna sedikit demi sedikit...
.
.
.
" Pagi papa"

" Pagi sayang, sini sarapan"

" Papaaaa, Zihan malu mau sekolah... Nanti kalau ketemu sama Bian gimana???"

" Yah biasa aja sayang, kamu sihhh... Suka lupa diri, hahahahhah"

" Ihhhh, jangan ketawain Zihan papa... Zihan kan juga gak bisa sinkron otaknya"

"Hahahahah, kamu ada-ada aja, udah sini makan"
.
.
" Huhuhuhu, gimana ini... Semoga Zihan gak ketemu sama Bian hari ini, harus bagaimana dia nanti"
Zihan sudah membatin dan menunduk sejak masuk gerbang sekolah. Dia benar-benar malu untuk bertemu Bian hari ini.
Tapi memang sial sekali Zihan hari ini, di depan sana Bian sudah tersenyum lebar menunggu kedatangan Zihan dari setengah jam yang lalu.

" Astaga, Zihan lewat mana yah..."
Zihan mulai memutar-mutar kepalanya untuk mencari jalan keluar lain.

Bian yang melihat semua tingkah Zihan mulai tidak tahan untuk tertawa kencang... Dan,,, hahahahhah Bian tertawa kencang sekali, sampai membuat siswi yang lewat diam terpesona melihat tawa itu. Iyah, Bian tertawa, Bian akhirnya pernah tertawa...
Dan jangan lupakan Zihan, dia juga tak sadar telah diam membeku melihat tawa itu. Tawa yang membuat jantungnya kembali berdangdut. Dan tanpa sadar, mulai maju melangkah mendekati Bian.

" Bian,"

" Selamat pagi Zihan"
Senyum manis itu, Zihan benar-benar jatuh cinta pada laki-laki ini.

" Pagi Bian"

" Ayo aku antar ke kelas" Bian mulai maju mendekat dan meraih tangan kanan Zihan dan mulai menggenggam telapak tangan Zihan.

Deg, hangat... Hangat sekali tangan Bian... Zihan mulai ikut melangkah beriringan di samping pemuda itu sambil terus memperhatikan tangannya dan Bian.

Tanpa mereka berdua sadari, mereka telah membuat seantero SMA Nusantara melihat mereka iri serta kagum. Karena Bian dan Zihan benar-benar pasangan yang sangat-sangat manis...

-
-
-
Hayyyy, maaf yah bahasa nya campur-campur plus amburadul banget pastinya...

Semoga kalian bisa menikmati cerita ini, soalnya aku nulis nya juga ikut baper juga...

Tunggu kelanjutan ceritanya yah...
SEE YOUUUUU

SEKERTARISNYA WAKETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang