pt. 14

147 87 14
                                    

"Namanya manusia ya hidup pasti diselimuti masalah, kalau cuman mau di selimuti wijen mending jadi onde onde."

•••••
Vote-Nya Gan:)♡


"Pagiku cerahku matahari bersinar kugendong tas merahku di pundak, slamat pagi sem-"

Brakk!

Okeh, ini masih pagi ye Romlah jangan bangunin jiwa bar bar gue.

Nayah ingin berbicara memarahi orang yang sudah menabraknya tapi tertahan. "Ganteng. " ujarnya sambil terus menatap orang yang ada di depannya.

Yang di tatap tersenyum genit. "Gue tau. "

"Anjir, sok iye bat lu. " Nayah memutar bola matanya malas.

Kenapa gue harus di pertemukan dengan orang orang tolol sih?!

Orang itu langsung melihat name tag Nayah. "Anayah? Kayak pernah denger gue. " ujarnya.

"Kudet lu. "

Orang itu mengulurkan tangannya. " Vano Aditama panggil aja Vano tapi kalo sayang juga boleh. " ujarnya sambil tersenyum genit.

Nayah memutar bola matanya malas lalu menerima jabatan tangan itu. "Anayah Cahya Litomo human kacili yang bar bar panggil aja Nayah tapi gue lebih suka di panggil Aya tapi semua orang gak mau manggil gue Aya katanya Aya gak cocok dengan jiwa bar bar gue. " cerocos Nayah.

Vano tersenyum. "Oke sayang, adek kelas yah? " tanya Vano.

Pakboy nya keliatan Pak.

"Hooh, anak kelas 11 IPA 1. " jelas Nayah.

"Anak kelas unggulan juga lu, gue kakel kelas 12 IPA 1. " ujarnya sambil tersenyum menatap Nayah.

"Oh temen Bang Dino tah. " Nayah tersenyum mangut mangut.

"Lu kenal Dino? Iyasih pasti semua orang udah kenal ama dia. "

Gue sebagai adeknya gak terima si Dinosaurus lebih terkenal dari gue.

"Abang gue. " ujar Nayah enteng.

"Lah?! " Vano menatap Nayah kaget. " Litomo? Dino Sastra Litomo? Anayah Cahya Litomo? "

"Hmm. " Nayah hanya menatap Vano yang sedang berpikir dengan keras.

"Oh yaudah, pantes cantik. " ujarnya sambil tersenyum genit.

Nayah memutar bola matanya malas. "Apasih, tolol. " ujar Nayah lalu dia segera pergi menuju kelasnya tapi tertahan karena Vano menahan tangannya.

"Id line lu? " tanya Vano mengangkat satu alisnya.

"Minta sama si Dinosaurus. " ujar Nayah lalu segera berlari menuju kelasnya.

~

"Ihh gue deg deg an njirr! " ujar Lidya sambil mengoyang goyangkan badan Nayah.

"Woe pusing nih gue. " ujar Nayah mengeplak tangan Lidya.

"Wahai rakyatku yang budiman. " ujar Hendrik di depan kelas yang membuat seisi kelas menatapnya.

GANAYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang