pt. 21

107 49 21
                                    

"Kalau orang lain bisa, kenapa harus gue? "

•••••
Vote-Nya Gan:)♡

Happy Reading♡

Brakk!

Dino mengerutkan dahinya. "Kenapa sih tuh curut?! " menatap Nayah yang sudah meninggalkannya.

Dino tak ambil pusing. Mungkin Nayah sedang datang bulan, kan?

~

"Nay, " panggil Dino.

Sedari tadi pulang sekolah Nayah tak pernah keluar dari kamarnya.

Dino khawatir. Tadi dia sudah mencoba mengetuk pintu kamar Nayah tapi tak ada jawaban dari dalam.

"Nambing, " panggil Dino lagi.

Dino berdiri dari duduknya, pergi ke kamar Nayah.


Tokk...Tok...Tok...


"Nay, " panggil Dino di depan kamar Nayah.

Bi Asih tadi juga sudah membujuk Nayah agar membukakan pintu tapi tak kunjung mendapat jawaban.

"Gue salah apaan? " tanya Dino dari luar kamar sambil mencoba membuka pintu kamar Nayah.

"Kalo ada masalah cerita woy! " teriak Dino kesal. Dino juga khawatir.

Sedangkan Nayah yang ada di dalam kamar hanya diam, duduk di tepi ranjang menghadap ke balkon kamarnya.

Jangan pikir Nayah sedang menangis. Tidak, Nayah hanya diam sambil terus memikirkan kata kata Nesta tadi.

"Gak tega gue ngomong ke elu kalo Gutama kecelakaan terus amnesia pas ngejemput elu Nay, "

Kata kata itu terus berputar di otak Nayah.

Diam.

"Arrgh! " erang Nayah meremas rambutnya.

Kamar Nayah kedap suara. Tak akan ada yang mendengarnya.

"Bodoh! " teriak Nayah. Berdiri mencari sesuatu.

Oh ayolah. Nayah tak akan melukai dirinya sendiri. Dia bukan orang bodoh yang ada masalah lalu melukai dirinya sendiri agar masalah itu selesai.

"Stupid. " gumam Nayah.

Gunting.

Nayah sudah mendapatkannya. Lalu dia membuka pintu balkon kamarnya.

Menghembuskan napas panjang Nayah memegang gunting itu mengarahkannya ke rambut panjangnya.

Kalau masalah gak bisa ringan seenggaknya kepala gue aja dulu yang ringan. Pikirnya.

Sedari tadi hp Nayah tak bisa berhenti bergetar. Banyak panggilan masuk dari Dino, Nesta, Gutama, Lidya, Kinah, Fitri dan teman teman yang lain.

GANAYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang