00- The Start

27K 1.3K 306
                                    

"Nyonya, Anda tidak datang ke rumah sakit hari ini?" perhatian wanita bermarga Choi itu beralih menatap bibi Sonhee yang merupakan kepala maid di mansion ini.

Hampir setiap hari ia mendengar pertanyaan yang sama, dan Yejin benar-benar muak dengan hal itu.

"Bibi bertanya padaku? Bukankah jawaban nya sudah jelas?"

"Tapi---"

"Sudahlah, lagi pula di sana juga ada Yoona. Dia yang akan mengurusnya," bibi Sonhee tampak tak begitu senang dengan jawaban Yejin. Setiap kali ia bertanya, maka jawaban yang ia dapatkan pun tetap sama. Seakan tak ada kepedulian yang ditunjukkan oleh wanita dihadapan nya ini.

"Eomma~"

"Eoh, Chaeng-ah. Kemarilah, eomma membawakan sesuatu untuk mu." Gadis kecil berumur delapan tahun itu tampak berlarian menuruni tangga lalu menghamburkan diri dalam pelukan sang ibu.

"Eomma membawa hadiah untuk ku?"

"Hm, sekarang tutup mata mu. Jangan mengintip, arraseo?" Chaeyoung mengangguk semangat. Yejin memberi kode pada salah satu asisten nya untuk membawakan hadiah yang baru saja ia beli untuk putri kesayangannya.

"Nah, sayang. Kajja, buka matamu." Perlahan gadis kecil itu membuka matanya. Hingga ia melompat bahagia saat melihat hadiah berupa gitar mungil yang diberikan oleh sang ibu.

"Selamat ulang tahun, Nak." Yejin memeluk putri kecilnya dengan sangat erat. Chaeyoung terlihat begitu senang dengan hadiah yang diberikan oleh nya. Dan Yejin bersyukur, karena perlahan senyum manis itu kembali setelah cukup lama menghilang.

"Gomawo, eomma." Yejin tersenyum sembari mengusap pipi gembul Chaeyoung. Melihat putrinya tersenyum, itu sudah cukup untuk nya. Ia tidak ingin kehilangan senyuman kebahagiaan itu lagi. Cukup untuk waktu yang mencekam itu, dan ia tak menginginkan nya lagi.

Bibi Sonhee hanya menatap lirih sepasang ibu dan anak dihadapan nya ini. Memang tidak ada yang salah, justru mereka terlihat begitu bahagia. Tapi, bibi Sonhee tahu bahwa mereka telah melupakan satu hal yang sangat penting.

"Nyonya, apa tidak sebaiknya kita datang ke rumah sakit? Bukankah hari ini juga---"

"Sudah ku katakan, aku tidak akan datang ke sana. Kenapa bibi tidak bisa mengerti?" wanita setengah baya itu tampak terdiam. Sangat jarang ia melihat Yejin marah, dan sekarang. Sepertinya ia sudah melewati batas.

"Kenapa bibi masih membicarakan nya? Aku tidak suka," bibi Sonhee terhenyak saat mendengar ujaran Chaeyoung. Ucapannya terdengar dingin dan ketus. Setelah mengatakan itu pun, ia berlalu pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamar nya.

"Jangan bicarakan apapun tentangnya, terutama di sini."

. . .

Gadis berponi itu tampak duduk di atas ranjang sembari menatap luar jendela. Sudah hampir lima bulan ia menetap di ruangan bernuansa putih ini yang hanya ditemani oleh beberapa orang dan juga perawat yang menjaganya.

Ia merasa sangat bosan, tidak ada yang bisa ia lakukan disini. Rasanya sangat sepi, dan ia ingin pulang dan kembali merasakan kehangatan mansion.

"Selamat ulang tahun, Lisa-ya." Gadis mungil itu tersentak kaget saat wanita berusia 20an itu masuk ke dalam ruangan sembari membawa balon warna-warni.

"Yoona imo ingat hari ulang tahun ku?"

"Tentu saja, aku tahu semua tentang mu." Senyum lebar itupun terukir membahagiakan. Lisa pikir tidak akan ada yang mengingat hari penting ini, tapi ternyata ia salah.

Beside You[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang