34- Request

6.7K 721 225
                                    

Sejak tadi, Nayeon tidak pernah sekalipun melepas pandangan nya dari gadis blonde itu. Ia terus mengamati gerak-gerik teman nya yang tampak berbeda dari pada biasanya.

Selama kelas berlangsung tadi pun Chaeyoung lebih banyak melamun. Saat makan siang gadis itu hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa menyantapnya sedikit pun. Entah apa yang dipikirkan oleh Chaeyoung hingga ia sama sekali tidak pernah fokus dengan kegiatan yang ia lakukan sekarang.

"Kau tidak akan makan? Sejak tadi kau terus saja mengaduk-aduk makanan mu." Chaeyoung tersentak. Ia pun beralih menatap makanannya yang sudah terlihat berantakan.

"Hah..."

"Lihat, kau menghela napas lagi. Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan, Chaeng-ah?" gadis blonde itu terdiam sejenak.

Pikiran nya sekarang benar-benar kacau. Sejak tadi, dia terus memikirkan apa yang sedang terjadi di mansion pagi tadi. Memikirkan betapa dinginnya sikap kedua unnie nya kepada dirinya. Juga sang ayah yang bahkan tidak lagi tersenyum padanya seperti dulu.

Ia tidak tahu sampai kapan mereka akan bersikap seperti itu padanya. Semua orang terlihat begitu bahagia dan baik-baik saja tanpa dirinya. Hal itu membuat Chaeyoung merasa sangat terluka.

"Kau melamun lagi? Ayolah, Chaeng-ah. Jika memang kau ada masalah, ceritakan saja padaku."

"Sudahlah, aku baik-baik saja." Nayeon menghela napas panjang.

Sepertinya Chaeyoung tidak akan memberitahu apapun padanya. Ia pun pasrah, kalau memang gadis itu tidak ingin mengatakan masalahnya maka Nayeon pun tak akan memaksa.

Saat keduanya saling terdiam, perhatian Nayeon pun beralih kearah dua orang yeoja yang tengah mencari tempat duduk untuk menyantap makan siang mereka. Gadis itupun tersenyum lalu melambaikan tangannya, meminta mereka untuk ikut makan bersama.

"Kau memanggil siapa?"

"Oh, aku mengajak mereka untuk ikut makan bersama kita." Sepasang mata Chaeyoung membulat saat melihat siapa yang akan datang ke meja mereka. Dengan cepat ia pun berdiri dan meraih tas yang ia letakkan di kursinya.

"Hei, kau mau kemana?"

"Aku ingin pergi dari sini."

"Mwo? Tapi kenapa? Mina dan Lisa baru saja akan bergabung bersama kita." Chaeyoung berdecak kesal.

Padahal dia sudah sering mengatakan pada Nayeon, bahwa ia tidak ingin bertemu atau berpapasan dengan gadis itu di manapun. Tapi teman nya itu bahkan bersikap seenaknya dan tak sekalipun memikirkan perasaan nya.

"Waktu itu sudah ku katakan bukan? Aku tidak pernah ingin berbicara apalagi makan bersama dengan anak itu," Nayeon tertegun, sungguh ia lupa dengan hal sepenting itu. Sekarang Chaeyoung pasti sangat kesal padanya.

Gadis blonde itu pun berbalik dan tak sengaja berhadapan langsung dengan Lisa yang tampak menatap nya dengan lirih.

"Kau, memuakkan."

Deg

Lisa benar-benar terdiam. Chaeyoung pun berlalu pergi tak memperdulikan orang-orang yang ada di cafetaria yang kini tengah menatap nya aneh.

Kenapa disaat ada banyak nya tempat di kampus ini, ia selalu saja bertemu dengan Lisa. Semakin ia ingin menghindari gadis itu, maka akan ada begitu banyak kebetulan yang membuat nya kembali bertemu dengan Lisa.

"Sudah ku katakan, akan lebih baik jika kami tidak bertemu. Sekarang kau lihat apa yang terjadi, kan?" Mina tampak menunduk.

Sebenarnya sebelum ia menerima ajakan Nayeon untuk bergabung bersama mereka, Lisa sudah menolak nya dengan mentah-mentah. Tapi Mina terus memaksa, karena ia hanya ingin hubungan mereka membaik. Tapi yang terjadi kini justru sebaliknya.

Beside You[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang