Makan malam hari ini terasa sedikit berbeda dari pada biasanya. Tentu karena dari semua anggota keluarga Lee, hanya Chaeyoung saja yang tidak menampakkan dirinya di sana.
Kesalahpahaman kecil antara kedua saudari kembar itu membuat mereka canggung. Mungkin karena itulah Chaeyoung enggan untuk ikut makan bersama karena tidak ingin melihat wajah kesal sang bungsu.
"Seharusnya dia tidak perlu menghindari ku seperti ini," Lisa bergumam pelan. Padahal ia ingin berbicara dengan Chaeyoung selepas makan malam. Tapi gadis blonde itu tetap saja tidak datang.
"Apa terjadi sesuatu? Kenapa Chaeyoung tidak ikut makan malam bersama kita?" mata hazel Lisa melirik kearah sang kakak sulung yang terlihat kebingungan. Pasti saja ia bingung, karena kedua unnie nya itu belum tahu masalah yang terjadi antara Lisa dan Chaeyoung.
"Eoh, sejak aku kembali dari kantor pun dia tetap tidak keluar dari kamar."
"Apa Chaeyoung sakit?" deretan pertanyaan itu mulai bersahutan baik dari Jennie ataupun sang ayah. Hal ini tidak biasanya terjadi, dan tentu mereka menjadi khawatir.
"Dia baik-baik saja, kalian tidak perlu cemas."
"Eomma mengetahui sesuatu?"
"Hm, tadi eomma sudah memanggilnya untuk ikut makan malam. Tapi Chaeyoung menolak karena masih mengerjakan tugas," Jisoo mengangguk paham. Tidak dengan Lisa yang menatap dalam sang ibu karena tahu wanita di hadapan nya itu sedang berbohong.
"Ah, kalau begitu aku akan memanggilnya."
"Tu-tunggu, Jennie unnie." Dengan cepat Lisa menahan tangan kakak keduanya itu. Mata kucing Jennie pun melirik kearah Lisa yang terlihat gusar.
"Wae geurae? Kau butuh sesuatu?"
"A-aniyo, bukan itu. Biar aku saja yang menemui Chaeyoung. Aku juga akan membawa makan malam untuk nya."
"Tapi---"
"Tidak apa, Jennie-ya. Biar adikmu saja yang pergi menemui Chaeyoung." Mendengar ujaran sang ibu, gadis mandu itu pun menatap Lisa yang tersenyum. Melihat mata bulat dari sang adik yang berbinar akhirnya ia luluh dan memilih untuk kembali duduk.
"Geurae, pergilah. Jangan lupa kau marahi dia, arraseo?"
"Hm, arra~"
Mereka yang masih berada di ruang makan saling terdiam menatap sang bungsu yang berlalu pergi. Sesaat kemudian bulu kuduk Jennie pun mendadak berdiri karena di tatap dengan tajam oleh sang sulung Lee.
"Ya, unnie. Kenapa menatap ku seperti itu?"
"Huh, jadi kau ingin memanggil Chaeyoung hanya untuk dimarahi?"
"Tentu saja, dia lebih mementingkan tugasnya itu dari pada makan. Tapi karena Lisa yang menemuinya mungkin Chaeyoung tidak akan dimarahi. Dia tidak akan tega." Jisoo termanggut-manggut.
Mendengar pembicaraan dua putrinya itu, Yejin dan Jehoon hanya bisa terkekeh. Berharap suasana hangat mereka tidak akan berakhir, karena semua kebahagiaan ini sudah terasa begitu menyenangkan.
. . . .
Kini Lisa sudah berdiri di depan kamar Chaeyoung, tapi sejak tadi gadis itu tidak mengetuk pintu di hadapan nya karena merasa sedikit ragu.
Ia merasa bersalah karena sudah bersikap dingin terhadap saudarinya. Dan pasti Chaeyoung sedih akan hal itu. Maka sudah seharusnya sekarang mereka menyelesaikan kesalahpahaman ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You[End]✔
NouvellesMereka disatukan oleh sebuah hubungan dalam ikatan persaudaraan. Tidak akan ada yang bisa memutuskan ikatan ini. Baik jarak, bahkan kebencian sekalipun.