Langit sudah tampak gelap, gadis blonde itu pun keluar dari dalam mobil sport yang terparkir sempurna di depan halaman mansion. Sesuai janji, hari ini Jaehyun mengantar nya pulang dari kampus.
Namun Chaeyoung terlihat gusar karena hanya untuk menunggu nya pulang, jaehyun harus menunggu lebih lama dan pasti hal itu membuat nya lelah.
"Miane, kau pasti lama menunggu ku tadi. Seharusnya kau pulang saja."
"Aniyo, sudah ku katakan. Aku akan mengantar mu pulang hari ini, jadi kau jangan merasa bersalah seperti itu." Meski mendengar hal itupun, tetap saja wajah lelah itu tidak bisa disembunyikan.
Chaeyoung benar-benar merasa bersalah, tapi kekasih nya itu masih saja bersikeras untuk mengantar nya pulang.
"Chaeng-ah, jangan khawatir. Bahkan tidak masalah untuk ku menunggu mu lebih lama lagi," Jaehyun mengembangkan senyum tipis saat melihat Chaeyoung yang hanya menunduk tanpa mengatakan apapun. Lalu Jaehyun mencubit pipi gadis blonde itu hingga ia meringis.
"Ya, apa yang kau lakukan?"
"Jangan mengabaikan ku seperti ini," Chaeyoung terhenyak. Ia pun mengangguk sembari mengusap pipi nya.
"Hm, sekarang pulang lah. Kau harus istirahat," namja berlesung pipi itu tampak tersenyum. Ia segera masuk ke dalam mobilnya dan kembali menatap Chaeyoung.
"Sampai jumpa besok," gadis blonde itupun membalas lambaian tangan Jaehyun. Menatap mobil yang dikendarai oleh kekasihnya itu hingga menghilang dari pandangan.
Chaeyoung menghela napas panjang, hari ini memang cukup melelahkan. Ditambah kegiatan kampus yang padat benar-benar membuat nya kewalahan. Ia pun berbalik dan memilih untuk masuk kedalam mansion mewah itu.
Sekarang ini dia ingin sekali merebahkan diri di atas ranjang yang empuk untuk melepaskan segala rasa lelah nya. Namun niatnya terurung saat melihat pintu kamar sang kakak yang sedikit terbuka dengan lampu yang menyala.
"Jisoo unnie, kau sudah pulang?"
"Oh, Chaeng-ah. Masuklah, kenapa kau masih berdiri di sana." Gadis blonde itu terkekeh. Perlahan ia melangkah masuk ke dalam kamar yang luas dan wangi itu lalu duduk di atas ranjang.
"Tidak biasanya unnie kembali lebih awal. Semua baik-baik saja, kan?"
"Hm, hari ini pasien yang harus unnie tangani tidak terlalu banyak. Itu sebabnya unnie bisa pulang lebih cepat," Chaeyoung mengangguk-angguk saat mendengar penjelasan Jisoo.
Sampai sekarang pun, ia sangat kagum dengan kakaknya ini. Diusianya yang masih tergolong muda, Jisoo sudah mendapatkan gelar dokter yang banyak diimpikan oleh orang-orang. Menyelamatkan nyawa para pasien, dan menjadi inspirasi bagi dokter muda di luar sana.
"Chaeng-ah, ada apa? Kau terlihat lelah," gadis blonde itu tersentak dari lamunan nya. Ia kembali terkekeh dan berbaring di ranjang yang empuk itu.
"Unnie, apa aku bisa menjadi seperti mu?"
"Seperti ku?"
"Eoh, kau terlihat sangat keren saat memakai jas putih itu. Dan aku ingin terlihat keren saat bernyanyi di atas panggung," Jisoo menoleh kearah sang adik. Ia pun memilih untuk duduk di samping Chaeyoung dan tersenyum.
"Tentu saja, lakukan apa yang kau suka. Kami akan mendukung mu untuk itu," senyum itupun terukir di kedua sudut bibir Chaeyoung. Ia pun memeluk sang kakak dengan sangat erat.
"Gomawo, unnie." Jisoo tersenyum sembari mengusap punggung sang adik dengan lembut.
"Sekarang kembalilah ke kamar dan bersihkan dirimu. Sekarang sudah waktunya untuk makan malam," Chaeyoung mengangguk dan beranjak pergi meninggalkan kamar sang kakak. Jisoo terkekeh saat melihat tingkah adiknya yang sangat menggemaskan untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You[End]✔
Short StoryMereka disatukan oleh sebuah hubungan dalam ikatan persaudaraan. Tidak akan ada yang bisa memutuskan ikatan ini. Baik jarak, bahkan kebencian sekalipun.