Chapter 10

493 95 41
                                    

Apapun dimaafkan kecuali kekerasan dan pengkhianatan.

Happy reading!

||

Hyun Jae menunduk dalam diam begitu mobil yang dia kendarai berhenti di bassement apartement. Pria itu menarik napas panjang, dan mengembuskannya begitu saja. Matanya menatap potret dirinya di cermin, sudah terlihat begitu rapi. Ia mencukur bulu halus di sekitar rahang dan di bawah hidung sebelum bertemu Yoo Jung. Bagaimanapun juga, dia ingin terlihat tampan di mata Yoo Jung.

Membuka pintu mobil dan turun, dia berjalan masuk ke apartement dengan lesu. Kakinya berhenti melangkah begitu mendapati dirinya sudah berada di lantai yang seharusnya. Dia meneguk ludah berat. Bayangan akan sosok Yoo Jung yang menangis menghantui pikirannya. Dia tidak bisa membuat wanita itu terluka. Tapi kau sudah menyakitinya, bodoh. Sesuatu dalam dirinya bergejolak. Hyun Jae menunduk, melihat sepatu dan menghitung berapa kotak lantai yang ia pijak sekarang.

Tinit!

Bunyi sensor terdengar bersamaan dengan suara pintu terbuka. Tubuh Hyun Jae sekaku papan ketika Yoo Jung menubruk tubuhnya dan memeluknya dengan erat.

"Sayang! Aku merindukanmu!" Yoo Jung berkata antusias. Sama sekali tak menyadari kekakuan Hyun Jae.

Hyun Jae terdiam sebentar sebelum akhirnya melingkarkan tangan ke tubuh Yoo Jung. Membawa istrinya masuk ke dalam kungkungan lengan besarnya.

"Aku juga merindukanmu. Sangat merindukanmu, sayang."

Yoo Jung mengendurkan pelukan kemudian menatap suaminya dan mencium bibirnya dalam-dalam. Menyalurkan berbagai kerinduan di sana.

Hyun Jae tak langsung membalas. Di kepalanya terekam momentnya bersama dengan Ji Eun. Dan Hyun Jae merasa sakit ketika mengetahui bahwa dirinya mungkin saja kotor untuk istrinya.

Yoo Jung menyadari bahwa Hyun Jae tak membalas pangutan bibirnya. Alih-alih membalas, laki-laki itu justru hanya diam saja. Yoo Jung menarik tubuh Hyun Jae untuk kemudian dia dorong ke atas sofa.

"Yeobo, kau tak rindu padaku?" Yoo Jung bertanya setelah melepaskan ciuman panjangnya.

"Aku merindukanmu," balas Hyun Jae cepat. Ia kemudian menarik Yoo Jung dan menukar posisi mereka.

Mereka berhadapan satu sama lain dengan kabut gairah yang tidak bisa lagi dipendam.

"Aku mencintaimu, Yoo Jung." Hyun Jae bergerak pelan dengan hati berbisik maaf berkali-kali.

||

Beberapa minggu kemudian

Hyun Jae tak menyangka bahwa bom waktunya meledak dalam waktu dekat. Seingat Hyun Jae, ia selalu berdoa pada Tuhan agar Dia selalu memberkati mereka dengan banyak kebahagian dan hidup dengan rukun dan damai.

Tapi ...

Yah, manusia memang hanya bisa berdoa dan berusaha. Hasil selebihnya adalah milik Tuhan. Tapi ... Hyun Jae tak menyangka dia akan mengalami hal ini.

"Aku hamil," kata Ji Eun.

Tangannya merogoh tas dan mengeluarkan testpack di sana. Menaruhnya di atas meja kerja Hyun Jae.

Hyun Jae terdiam. Tubuhnya serasa dihujami oleh ribuan batu di atas kepala. Matanya menatap nanar testpack yang diserahkan Ji Eun beberapa saat lalu.

After All This Time [REVISI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang