Disclaimer!
Cerita ini hanya fiksi, jika ada kesamaan unsur, tokoh maupun tempat, itu murni tidak disengaja.
||
Luka itu akan tetap abadi. Karena melupakan tak semudah memaafkan.
Happy reading!
••
Satu bulan berlalu. Selama itu pula banyak job berdatangan dari pihak manapun. Mau itu film, drama, bahkan pemotretan iklan. Yoo Jung menerima hampir semua tawaran yang datang. Kecuali drama. Karena drama akan memakan banyak waktu. Dan Yoo-jung merasa ia masih belum siap untuk itu.
Tapi, di awal bulan Juni ini, Yoo-jung mendapati tawaran drama bergenre thriller crime yang ditawarkan oleh salah satu penulis yang juga pernah bekerja sama dengannya dulu. Yoo-jung menimbang-nimbang hal ini. Genre thriller-crime memang belum pernah ia coba. Lalu tawaran ini datang, membuat Yoo-jung menjadi bimbang.
"Kak," Yoo-jung membuka pintu kamar Sooji sambil memasukkan kepalanya sedikit lebih ke dalam.
Sooji menoleh lantas menaruh buku yang ia baca di samping tubuhnya. "Ya sayang?"
"Boleh aku masuk?" Tanya Yoo-jung.
"Silakan."
Yoo-jung membuka lebar-lebar pintu kamar Sooji dan merangsek masuk ke dalam. Ia duduk di atas kasur dengan sprai motif corak-corak bunga berwarna hitam merah dengan dipan minimalis berwarna cokelat.
"Kau kenapa Yoo-jung?" Sooji beringsut duduk di samping adiknya. Menggenggam jarinya dengan lembut. "Ada hal yang mengganggu pikiranmu?"
Yoo-jung mengangguk pelan. Matanya menatap lantai dengan pandangan bimbang. "Aku mendapat tawaran drama OCN dari penulis yang pernah berjasa untukku, Kak."
"Lalu?"
"Kau tahu 'kan satu bulan ini aku menolak semua tawaran drama yang datang padaku?" Sooji mengangguk. Kemudian Yoo-jung melanjutkan apa yang ingin ia utarakan pada sang kakak. "Aku hanya bimbang, Kak. Di satu sisi aku ingin menolaknya tapi di sisi lain genre dari cerita itu menarik perhatianku."
"Hm?"
"Aku sangat ingin menerima tawaran drama itu," katanya.
Sooji tersenyum tipis. Ia menggenggam jari jemari adiknya sedikit lebih kencang dari yang sebelumnya. "Terima saja. Kakak akan mendukung semua yang kamu lakukan. Lakukan hal yang bisa membuatmu kembali hidup, Yoo Jung."
Yoo Jung menatap kakaknya dengan mata berkaca-kaca, lalu memeluknya dengan erat.
||
Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa dunia yang kita pijak tidak lebih lebar dari pada daun kelor. Dan ini benar adanya.
Sebelum Yoo Jung menerima tawaran drama yang datang padanya, ia memutuskan untuk bertemu secara langsung dengan sang penulis drama hari ini. Mereka sepakat untuk bertemu di kantor si penulis dan akan membicarakan banyak hal.
"Aku tak menyangka kau kembali ke Korea lagi, Yoo Jung." Decak kagum si penulis tak bisa disembunyikan begitu netranya menangkap sosok Yoo Jung yang semakin hari semakin modis dan juga terlihat dewasa dari sebelumnya.
"Ayahku sudah renta. Aku hanya tidak ingin membuatnya tak dapat melihat cucunya karena selama ini aku selalu berada di China," jawab Yoo Jung.
KAMU SEDANG MEMBACA
After All This Time [REVISI] ✓
Fanfic"Nyatanya, waktu tak benar-benar menyembuhkan." -Han Yoo Jung [Sedang revisi]