Manusia itu makhluk sederhana. Yang rumit adalah egonya.
Happy shopping!
||
F l a s h b a c k !
Akhir tahun 2012
Setelah bertemu dengan Yoo Jung, Ji Eun membuat janji temu dengan Hyun Jae untuk pergi ke dokter kandungan. Mereka tidak datang berbarengan, melainkan sendiri-sendiri dengan Hyun Jae yang datang lebih dulu ke rumah sakit itu.
Pemeriksaan dilakukan seperti biasanya. Hyun Jae saat itu merasa senang sekali, meskipun dia tahu bahwa ini bukanlah hal yang benar. Dia tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri bahwa dia juga bahagia melihat sesuatu tumbuh di dalam rahim seorang wanita yang akan memanggilnya ayah.
"Kau ingin kuantar pulang?" tanya Hyun Jae.
Ji Eun menyelipkan anak rambut yang jatuh dari kepalanya ke belakang telinga. Hyun Jae memperhatikannya dan dia tertegun. Dia selalu mendengar orang-orang bicara tentang aura ibu hamil yang terlihat berbeda dibanding yang lain. Sebelumnya dia tidak percaya, tetapi hari ini, dia percaya kalimat itu. Ji Eun yang di depannya sekarang ... tampak lebih bersinar.
"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri."
Hyun Jae mengangguk, kemudian dia mengusap bahu Ji Eun dan tersenyum tipis. "Kau cantik, Ji Eun."
Pipi Ji Eun bersemu merah. Dia menunduk kemudian menggeleng perlahan. Berusaha untuk tidak menanggapi pujian laki-laki di depannya adalah hal yang baik, pikir perempuan itu.
"Terima kasih," ucapnya pelan. "Omong-omong, bagaimana dengan istrimu? Tadi aku bertemu dengannya."
Hyun Jae mendadak menggigit bibir bawahnya. "Tidak ada. Maksudku, sejak pembicaraan kami seminggu yang lalu, aku belum berbicara lagi dengannya."
"Dia tidak marah?"
Marah, tentu saja. Atau mungkin kecewa. Batin Hyun Jae.
"Tidak," dusta Hyun Jae. Dia melingkarkan tangan di bahu Ji Eun dan memeluk perempuan itu tanpa sebab. "Tidak perlu khawatir. Semuanya sudah aku perhitungkan masak-masak."
Ji Eun tersenyum tipis. Dia melepas rangkulan Hyun Jae dan berjalan menjauh, meninggalkan Hyun Jae yang menatapi kepergiaannya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.
Setelah Ji Eun meninggalkan laki-laki itu, seseorang di balik dinding dengan seragam khas pegawai kebersihan rumah sakit tersenyum tipis menatapnya.
"Hyun Jae tidak sebaik yang diberitakan media."
E n d o f f l a s h b a c k !
"Mengapa kau mengangkat isu itu lagi? Kau tahu, 'kan, berurusan dengan Hyun Jae hanya akan menjadikanmu pengangguran untuk yang kedua kalinya, Hye Ran."
Hye Ran tersenyum tipis menanggapi nasihat yang diberikan oleh teman satu pekerjaannya. "Aku tidak peduli, Ae Ra. Sejak pertama kali aku kehilangan pekerjaan karena si brengsek itu, aku sudah tidak takut pada apapun lagi." Hye Ran menyesap rokok yang terapit di jari telunjuk dan jari tengah milikinya, kemudian mengeluarkan asapnya ke udara. Membuat pandangan perempuan itu buram barang sekejap.
Dia pernah diberhentikan dari pekerjaannya karena Hyun Jae. Jauh sebelum dia menjadi petugas kebersihan di rumah sakit, dia pernah bekerja di salah satu restaurant cepat saji dan membuat kesalahan. Satu kesalahan fatal yang dia lakukan kepada Hyun Jae membuat laki-laki itu melaporkannya pada sang atasan dan akhirnya dia harus diberhentikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After All This Time [REVISI] ✓
Fiksi Penggemar"Nyatanya, waktu tak benar-benar menyembuhkan." -Han Yoo Jung [Sedang revisi]