Èpilog

1.2K 128 141
                                    

Tertawalah.
Hidup hanya akan menjadi sia-sia jika kau terus menerus memikirkan sesuatu yang belum terjadi.

Happy reading!

||


"Kau menangis lagi?"

Yoo Jung menarik napas berat dan membuangnya dengan kasar. Dia tidak menoleh, pun tidak menjawab pertanyaan laki-laki di sampingnya.

"Sayang ...."

"Diamlah!" Yoo Jung menangis. Dia terisak di atas tempat tidur seperti anak kecil yang baru saja dimarahi oleh ibunya.

Suaminya memeluk dari belakang. Mengusap-usap perut besarnya dengan pelan. "Apa bunny kita menendang terlalu keras?"

Yoo Jung menggeleng. Dia menatap kedua lengan suaminya dan mengingat bayangan mengerikan itu lagi. Huh, demi Tuhan!

"Lantas kenapa kau menangis, hm?"

"Kau jahat," jawabnya dengan nada kelewat pelan. Nyaris berbisik. "Kau jahat, Hyun Jae."

Hyun Jae, suaminya, terkekeh pelan. Laki-laki itu sudah tidak asing dengan kalimat "Kau jahat, Hyun Jae." Yang dikeluarkan oleh istrinya.

"Benarkah aku jahat? Kali ini bagaimana?" Hyun Jae mengecup bahu polos istrinya dan semakin menenggelamkan wajah ke punggung perempuan itu.

"Kau mengkhianati aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mengkhianati aku. Kau bersama dengan perempuan lain, dan yang terakhir ... kau ...," Yoo Jung menangis sesegukan dengan kepala menyadar pada dada bidang suaminya. "Kau menceraikan aku!"

Sejujurnya, Hyun Jae ingin tertawa sekarang juga. Dia tidak mengerti jalan pikir istrinya. Maksudnya, hei, bagaimana mungkin Hyun Jae mengkhianati istrinya sedangkan dia sendiri mencintai wanita itu setengah mati. Susah payah dia mendapatkannya, masa iya dia bisa mengkhianati wanita itu karena perempuan lain?

"Hei ..." Hyun Jae memilih menenangkan istrinya kendati dia ingin sekali tertawa. "Itu hanya fiksi, cinta. Mengkhianatimu adalah hal terakhir yang ada di dalam daftar hidupku. Kau tahu, 'kan, kalau aku mengkhianatimu dan kita bercerai maka aku akan jatuh miskin sedangkan kamu menjadi kaya raya?"

Hyun Jae tidak sepenuhnya bercanda dengan kalimat terakhir yang dia ucapkan. Sebelum mereka menikah, mereka membuat perjanjian pra-nikah yang menyebutkan bahwa bila suatu hari, di masa depan, jika Hyun Jae berkhianat pada Yoo Jung dan mereka bercerai, maka seluruh harta Hyun Jae akan menjadi milik perempuan itu tanpa terkecuali. Ini sedikit gila, tetapi mereka sepakat. Lagipula, Hyun Jae tidak ada niat untuk menduakan wanitanya.

Yoo Jung mengangguk. "Aku tahu. Tapi rasanya aku dapat merasakaan kesakitan itu."

Hyun Jae terkekeh.

Akhir-akhir ini, istrinya sedang kecanduan membaca cerita menyedihkan di salah satu applikasi membaca google play book. Wanita itu bisa menghabiskan satu hari penuh hanya dengan membaca kisah—Hyun Jae lebih suka menyebutnya sebagai drama—menyedihkan.

After All This Time [REVISI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang