"Tidak ayah! JANGAN!"
"KEPARAT KAU!"DOR!
...
"Heuk! Uhuk! Uhuk!" Wendy terbatuk setelah tiba-tiba tersentak dari tidurnya. Rose yang duduk di kasur seberang ikut terbangun lalu segera menyerahkan segelas air minum yang sudah tersedia di meja nakas dekat kasur milik Wendy.
"Ini, minum dulu." Ucap Rose sembari menyerahkan gelas tersebut sedangkan tangan lainnya mengusap punggung Wendy lembut, berharap dapat membantu menenangkan saudarinya itu.
Wendy meneguk air di gelas dengan rakus tak lupa menarik nafas dalam-dalam berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. "Mimpi buruk lagi?" Tanya Rose merengut sedih. Wendy menganggukan kepalanya pelan. "Mimpi yang sama." Jawabnya.
"Ini baru pukul 4 pagi, tidur lagi saja. Tidak usah cemas karena tidak akan lama sampai matahari terbit." Usul Rose merasa iba melihat Wendy yang harus mengalami mimpi buruk hampir setiap malam. Pasti melelahkan.
Wendy menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa tidur kembali. Ya tuhan... lelah sekali..." Keluh Wendy sembari menghela nafas pasrah. Rose memeluk Wendy erat. "Ya sudah aku juga tak akan tidur lagi. Kita berbincang saja sampai matahari terbit."
...
"Jaemin, hey. Waktunya kau bangun." Rose menggoyangkan lembut tubuh sang adik. "Eung?" Jaemin membuka matanya mencari sumber suara dengan kening yang berkerut, namun ketika melihat siapa yang baru saja membangunkannya, wajahnya berubah menjadi lembut dan tersenyum penuh kasih sayang.
"Selamat pagi noona~" Jaemin menggeser sedikit tubuhnya supaya bisa memeluk perut sang kakak dengan manja. "Pagi Jaemin. Hari ini Wendy yang masak sarapan. Kau pasti bersemangat kan?" Tanya Rose jahil.
Benar saja. Jaemin langsung menaikkan kepalanya lalu turun dari kasur kemudian berlari kecil ke arah kamar mandi dengan semangat.
"Dasar." Rose terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.
...
"Jisung." Wendy menepuk pundak Jisung yang sedang asik menggambar di buku gambarnya. "Ayo sarapan." Menggunakan bahasa isyarat. Jisung tersenyum lebar kemudian membiarkan Wendy menarik kursi roda miliknya untuk menuju meja makan.
Rose terlihat sibuk mengalas makan untuk Jaemin, Haechan, Mark dan Renjun. "Selamat pagi Jisung!" Sapa Rose lagi-lagi menggunakan bahasa isyarat tak lupa senyum lebar yang terpatri di wajah cantiknya.
"Hari ini aku dan Rose harus mengajar di daycare sepulang kuliah, apa aku bisa mengandalkan kalian untuk bisa saling menjaga satu sama lain selama kami tidak ada?" Tanya Wendy dibarengi bahasa isyarat supaya Jisung juga dapat mengerti walau tak bisa mendengar.
"Apa Seulgi noona dan Jisoo noona akan ke rumah?" Tanya Mark. Wendy menggelengkan kepalanya pelan. "Mereka tidak bisa ke rumah hari ini karena sibuk kuliah. Jadi hari ini kalian harus belajar secara mandiri."
Haechan memajukan bibirnya manja. "Apa kalian akan lama?" Wendy melirik Rose yang juga meliriknya. "Kami pulang sekitar pukul 6 sore. Jaemin akan bertugas memasak selama kami tidak ada ya? Mark tolong jaga keempat adikmu terutama Jisung." Jawab Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
CORDOLIUM ✔️
Fanfiction[Wendy/Jaehyun] ;- Wendy, si kakak yang harus menelan seluruh traumanya demi melindungi kelima adiknya dari sang ayah yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Ia harus tetap bersekolah untuk menggapai cita-citanya, bekerja sebagai guru TK juga sebaga...