26. Nginep

729 34 0
                                    

***
Setelah bermain hujan hujanan mereka berdua kembali ke mobil.

"Zea kepala aku pusing" rengek Azka di tengah jalan

"Pusing? Pasti efek main hujan tadi deh kayaknya" kata zea

"Pusing ze" rengeknya lagi

"Tanggung sendiri! Udah gue bilang jangan main hujan hujanan masih aja bandel malah ngajak gue lagi, kena kan sekarang" omel zea

"Pacarnya lagi sakit bukannya di sayang malah di omelin. Pacar apaan ini" cibir Azka

"Salah lo sendiri! Lo gak denger in gue jadi sakit kan lo sekarang. Kalau nanti sampai di rumah gue pasti gue yang kena omel bukan lo" omel zea

"Maaf aku cuman mau romantis an sama kamu" kata Azka menunduk

Zea menghela nafas kasar, gimana pun ia juga yang salah tidak memperdulikan Azka dan malah cuek kepadanya.

"Buka hoodie lo" perintah zea yang segera dituruti Azka

"Pakai hoodie gue biar gak dingin" kata zea menyerahkan hoodie nya

"Makasih" kata Azka

"Sekarang ambil minyak kayu putih di tas gue terus lo anget in badan lo pake itu. Lo harus langsung tidur biar gue yang nyetir" kata zea lalu keluar

"Emang kamu bisa nyetir?" Tanya Azka saat zea sudah di depannya

"Ngeraguin gue lo" kata zea mengangkat alisnya

"Enggak sih" kata Azka

"Yaudah sana keluar biar gue yang nyetir" usir zea

"Iya iya"

"Beneran bisa nyetir?" Tanya Azka saat melihat zea mau menjalankan mobilnya

"Bisa, lo tenang aja" kata zea

Setelah mengatakan itu zea langsung menjalankan mobilnya. Azka memandang hal itu takjub, ia tak menyangka bahwa tunangannya ini bisa apa saja.

"Tidur Azka! Jangan ngeliatin gue terus" perintah zea

"Aku takjub deh sama kamu, kamu itu multitasking bisa apa aja dalam waktu bersamaan. Jadi makin sayang deh sama kamu" kata Azka melihat zea

"Tidur! Kalau lo gak mau tidur gue bakal gak peduli lagi sama lo dan gue bakal mesra mesraan sama orang lain" ancam zea

Azka memajukan bibirnya, ia tak suka ancaman seperti ini. "Iya iya aku tidur"

Zea langsung menjalankan mobilnya sedikit lebih cepat, beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di rumah zea.

Ia tersenyum melihat Azka yang tertidur. "Hei bangun udah sampai"

"Udah sampai?" Tanya Azka yang baru bangun

"Udah, bangun yuk" kata zea lembut

"Pusing aku kalau jalan" rengek Azka sambil me majukan bibirnya

Zea keluar dari mobil, ia membukakan pintu Azka lalu memberikan tangannya. "Sini"

"Kenapa?" Kata Azka bingung

"Gue Bantuin jalan tadi kata lo pusing kan" kata zea

"Ihhh so sweet jadi baper" kata Azka

"Ayo cepet!" Kata zea

Zea sedikit terdiam, jujur ia sangat gugup baru pertama kali tangannya dipegang oleh cowok selain keluarganya.

Sahabat jadi cinta [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang