36. Menjenguk

546 35 1
                                    

Keesokan harinya

Zea dkk dan Azka dkk sedang berenang di kolam berenang rumah zea. Ya, mereka semua sudah pulang dari 1 jam yang lalu dan memutuskan untuk mampir kerumah zea. Zea mengerutkan alisnya saat tak sengaja menatap zia yang sedari tadi menatap hp nya khawaktir.

Zea berdiri dan langsung berjalan ke arah zia yang masih dengan raut wajah sama. "Zi lo kenapa?" Tanya zea

"Eh? Emm gue lagi chat sama kak rey" jawab zia

"Kalau chat an sama kak rey kenapa wajah lo khawaktir gitu? Ada masalah ya" kata zea

"Iya tadi gue kan chat an sama kak rey nah terus gue nanya dia dimana dan dia jawab lagi di RS nungguin nenek nya yang sakit kanker stadium akhir. Gue khawaktir banget sama dia biasanya kalau ada salah satu keluarganya sakit dan masuk RS pasti dia panik banget. Gue ga mau ada apa apa sama dia" jelas zia

"Gimana kalau kita jenguk neneknya kak rey aja? Supaya lo gak khawaktir lagi sama dia" usul zea

"Tapi Abang sama yang lainnya gimana?" Tanyanya

"Mereka pasti setuju kok tenang aja"

Zea menatap teman temannya yang sedang asik bermain air. Ia mulai berteriak. "Gais! Udah ya berenangnya kita jenguk keluarga kak rey yuk" ajaknya

"Kamu ngapain mau jenguk keluarga rey?" Tanya Azka

"Kata zia neneknya kak rey sakit kanker dan sekarang lagi dirumah sakit. Kita sebagai temennya kak rey harus baik dong sama dia terus dia di kasih semangat juga" kata zea

"Kan udah ada zia kamu gak perlu repot repot jenguk keluarga dia. Ya kan gais" Azka menatap teman temannya tajam. Jujur ia sangat malas untuk bertemu dengan rey dan keluarga nya, ia masih belum bisa melupakan kejadian yang hampir membuat adiknya bunuh diri.

Flashback on

'Tok tok tok'
"Zia ayo buka pintunya sayang kamu harus makan" panggil bunda zia

"Enggak usah bun zia gak lapar" jawab zia dengan suara serak

"Ayo dong sayang buka pintunya jangan kayak gini terus. Gini deh giman kalau bunda sama ayah turut in apa mau kamu? Tapi kamu harus makan dulu" Bujuk bunda

"Iya deh zia mau makan tapi zia mau minta suatu permintaan dulu baru makan"

"Yasudah kalau itu mau kamu. Sekarang bilang ya kamu mau apa"

"Zia mau bunda titipin pesan ini buat Kak rey. Zia mau kak rey selalu bahagia sama kak chei. Semoga nanti hubungan kalian langgeng sampai tua. Tolong jangan lupain zia dan selalu do'ain zia sampai kapan pun. Zia mau kakak do'ain supaya nanti zia bisa tenang disana. Bun tolong sampai in itu aja sama kak rey"

"Iya sayang tapi maksud kamu ngomong do'ain supaya kamu tenang disana itu gimana? Kamu mau kemana?" Tanya bunda bingung

"Zia mau bunuh diri bun. Zia gak mau disini lagi, zia mau nyusul reo bun. Reo udah tungguin zia, dia mau jemput zia sekarang bun"

Bunda yang mendengar itu langsung panik dan memanggil suaminya. "Ayah ayah!" Teriak bunda

"Kenapa bun?" Tanya ayah panik

"Ambil kunci cadangan cepet!" suruh bunda

Ayah zia langsung mengambil kunci cadangan pintu kamar zia di laci yang letaknya dilantai bawah. Ia panik ketika suara anaknya yang sedang menghitung langkahnya.

"Bun ini kuncinya"

Cklek

Pintu itu terbuka, mereka berdua melihat zia yang mulai mendekat ke arah jendela. Dengan cepat ayah zia menarik putrinya dan memeluknya erat. Sedangkan yang dipeluk memberontak keras.

Sahabat jadi cinta [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang