Sahabat jadi cinta [selesai]

31. Les privat

Zea mendesah pelan jujur ia sangat malas untuk turun ke bawah dan bertemu om nya. Sekarang ia sedang merapikan penampilannya di kaca.

"Gais gimana penampilan gue? Anggun gak?" Tanya zea ke pada teman temannya

"Menurut aku sih udah zea"

"Iya menurut gue juga. Lo cantik banget sih ini"

"Satu kata ze. Perfect"

"Gak ada bedanya penampilan lo yang pertama sama yang sekarang kecuali rambut. Tapi lo tetep cantik kok"

"Bener ya? Yaudah deh ayo turun"

"Pagi semuanya" sapa Evan yang baru keluar

"Pagi kak"

"Pagi juga"

"Zea ini kamu? Cantik banget! Anggun juga!" Puji Evan

Zea yang dibilang begitu lansung tersenyum manis. Ia tak menyangka ternyata dia bisa anggun.

"Makasih kak"

"Yuk ze cacing cacing di perut gue udah demo nih" kata zia mengusap usap perutnya

"Iya iya yuk"

Beberapa menit kemudian mereka semua sudah sampai di lantai bawah. Azka dan yang lainnya terpukau melihat penampilan zea yang sangat cantik.

"Pagi zea" sapa papah zea

"Pagi juga pa" balas zea tersenyum manis

"Anggun banget kamu" puji mamah zea

"Lo beda banget ya hari ini" kata Gino

"Tunangan aku cantik dan anggun banget hari ini. Jadi makin sayang deh sama kamu" kata Azka yang membuat teman teman zea dan Azka baper sendiri.

"Ihh so sweet"

"Enak banget ya punya tunangan atau pacar"

"Woy bang! Jangan menyebarkan ke uwuw an disini dong! Gue jomblo nih"

"Punya mata bukannya di gunain dengan baik tapi digunain untuk melihat ke uwuw an orang terus"

"Makanya punya pacar!"

"Ye lu juga jomblo Bambang"

"Nama gue Gino ya bukan bambang"

"Apaan sih kalian semua! Jangan lebay deh" kata zea yang berusaha menahan senyumnya

"Idih mulut lu bilang lebay tapi pipi lo keliatan baper" kata Arsya

Zea yang mendengar perkataan Arsya langsung memegang pipinya. "Mampus gue! Aduh pipi lo bisa gak sih bikin gue gak malu!" batin zea