11.Avneet di siksa?

1K 34 4
                                    

Pagi hari pun tiba sidd Avneet sudah selesai mandi dan mereka bersiap untuk pergi dari rumah paman nya

"Sekarang kita balik dari sini" Tanya sidd sambil membereskan tempat tidur

"Iya" senyum sambil bereskan baju bajunya masukin ke koper

"Owh iya orang tua kita gak bakal kesini mereka udah pulang kerumah duluan" buka bajunya dan ganti pakai seragam putih

"Yahh terus kita pulang kemana?" Tanya Avneet sambil Natap sidd

"Lu balik aja kerumah ibu Lo dulu sekalian bawain baju baju gw ... Gw mau nongkrong dulu dicafe" Duduk di meja sambil ngaca

"Bawa 2 koper?"

"Iya pake nanya lagi"

"Sidd berat lah masa aku bawa 2 koper sendirian .. anterin ya sampe rumah plis" Avneet memohon pada sidd

"Apaansih manja banget gak gak" lirik Avneet dengan tajam

"Tapikan berat sidd aku kan lagi hamil" natap sidd

"Pokoknya gw gak peduli ! Dan inget ini baik baik gw cuma ngagep lu istri didepan orang tua kita tapi dibelakang mereka Lo jalang pribadi gw" senyum jahat lalu turun dari meja

Avneet merasa sedih saat sidd berkata bahwa dia hanya dijadikan jalang pribadi sidd tapi harus bagaimana lagi ini sudah takdir yang Tuhan beri untuk Avneet

Sidd menyeret satu koper miliknya keluar dan Avneet mengikuti sidd lalu memasukan koper semuanya kedalam bagasi mobil selanjutnya Avneet mengunci pintu rumah dan menaruh kuncinya di bawah keset

Sidd membuka pintu mobil dibagian setir dan ia langsung masuk.Avneet masuk di bagian tempat duduk dekat sidd

Mobil pun berjalan meninggalkan rumah paman nya Avneet
Ditengah perjalanan mata Avneet tertuju pada pedang aromanis dijalan

"Sidd berhenti sidd" menepuk nepuk tangan sidd yang berada di setiran

"Apaansih lu ah diem deh gw lagi bawa mobil nih!" Bentak sidd sambil menghempaskan tangan Avneet dari tangannya

"Aku mau aromanis tuh dijalan plis berhenti mobilnya"

"Udah deh diem apaansih kayak bocah aja pengen ke gitu" pukul tangan Avneet sampai merah

"Aww sakit sidd,tapi ini kemauan anak mu sidd" liat pedagang aromanis ya dari kaca spion

"Yaudah gih loncat aja kalau bisa" tanpa melirik Avneet

Avneet terdiam ia memikirkan bayinya jika tidak terlaksanakan kemauan nya iapun nekat membuka pintu mobilnya disaat sidd membawanya dengan kecepatan tinggi

Tak butuh waktu lama Avneet langsung loncat dari dalam mobil keluar dan sidd langsung Avneet

"Avneet!!!" Teriak sidd yang langsung menghentikan mobilnya

Untung saja saat Avneet loncat ada seorang ibu ibu yang langsung menahan badan Avneet agar tidak jatuh mengenai aspal

"Kau tak apa apa nak?kenapa kau meloncat dari mobil jika kau kenapa kenapa bagaimana" tanya ibu ibu itu sambil memberdirikan lagi Avneet

"Saya mau beli Aromanis Bu makasih ya udah nolongin saya" Avneet tersenyum sambil memegangi perutnya

"Kan bisa turun tak usah loncat nak..kau sedang hamil?" Natap Avneet

Avneet hanya mengangguk sambil melihat kearah mobil sidd lalu sidd pun turun dan menghampiri mereka

"Nekat banget sih lu apaansih kalau lu kenapa kenapa gw yang disalahin gw bego" bentak sidd sambil mendorong badan Avneet

"Jangan kasar pada perempuan" ibu tadi menghalangi Avneet dari sidd lalu menatap sidd tajam

"Ibu gak usah ikut campur ini urusan saya sama istri saya ibu ngerti?" Menarik tangan Avneet dari belakang ibunya tapi tidak berhasil

"Dia istri?dia sedang hamil anakmu tapi kenapa kau tidak bisa bersikap lembut padanya hah" bentak ibunya sambil mendorong sidd

"Kau tidak tau berterima kasih padanya karena dia sedang mengandung anakmu,didalam badannya dia tidak sendiri tapi bersama buah hati kalian apa kau tidak bisa berhentikan mobil mu untuk memenuhi kemauan istrimu hah?" menunjuk Avneet lalu natap sidd lagi

"Saya sedang buru buru jadi tidak bisa berhenti untuk membeli yang dia mau" bentak sambil liatin Avneet

Ibu itu langsung menampar keras pipi sidd dan menatapnya dengan tatapan sangat emosi

"Jika kau tidak mau menuruti permintaan nya kau jangan menghamilinya karena kemauan nya itu bukan mau dia sendiri tapi anakmu yang menginginkannya,kau sama saja menyiksa anakmu karena tidak mau mengabuli permintaanya" bentak dan mendorong sidd

Semua orang yang berlalu larang di jalan menatap kearah ibu itu yang sangat pemberani

"Apa dengan membeli aromanis satu kantung kau akan kehilangan waktu 6 jam?" Natap sidd yang hanya bisa terdiam malu

"Kau harus ingat ini ! Hamil itu tidak mudah istrimu harus merasakan mual yang sangat tidak enak setiap pagi dan hanya dia yang merasakannya sendirian lalu saat dia melahirkan anakmu nanti taruhannya nyawanya sendiri,kurangilah sikap kasarmu pada istrimu mulai sekarang" memegang tangan Avneet

Avneet hanya terdiam nunduk sambil menangis lalu ibu itu memeluknya dengan erat

"Sudahlah jangan menangis nak mari kita beli Aromanis ya" senyum sambil menghapus air mata Avneet lalu menghampiri pedagang aromanisnya dan memberi 3 kantung aromanis

Sidd hanya bisa terdiam malu tapi di hatinya kesal pada Avneet gara gara dia
Sidd jadi di ceramahi oleh ibu ibu pemberani itu

Setelah selesai membeli aromanis Avneet dan ibu itu kembali menghampiri sidd

"Sudah ya jangan menangis ayok dimakan aromanisnya" senyum natap Avneet yang sedang membuka plastik aromanisnya

"Terimakasih Bu" Avneet tersenyum sambil memakan aromanis

"Antarkan istrimu pulang kerumah dan ingat kata kata ku tadi jika kau tidak mau kehilangan anakmu" natap sidd serius

Sidd hanya mengangguk lalu menggengam tangan Avneet dan membawanya masuk mobil lalu mobil sidd kembali jalan lagi

"Puas kau puas hah gara gara kau nekat loncat jadi aku yang dimarahin puas kau hah" bentak dan memukul setoran mobil nya dengan keras

"Karena anak ku mau aromanis sidd jadi aku nekat" melirik sidd sambil ketakutan tapi ia tak berhenti makan aromanis

"Ngejawab aja lu kerjannya" menendang kaki Avneet dengan kakinya

"Awww sakit sidd" meringis lalu memegang kakinya

"Bodoamat lu tuh harus dikasarin kalau gak ngelunjak" menoyor kepala Avneet sampai kejedot pegangan yang ada di mobil

"Ahhh sidd sakit" memegang kepalanya dan Meneteskan air mata nya

"Nangis aja nangis kerjaan lu tuh nangis Mulu"

Avneet terdiam menghapus air matanya dan melihat kearah luar sambil melanjutkan memakan Aromanisnya

"Lagi nangis tapi mulutnya ngegayem terus dasar orang aneh" gerutu sidd yang melirik Avneet










Jangan lupa vote dan komen:)
Maafin kalau aga garing gituuu

Soalnya author lagi badmood hari ini,ini aja baru update gak biasanya update siang hua:)

Salam dari author yang lagi badmood

Karena Satu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang