33.9Bulan Yang lalu

729 24 0
                                    

VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA PART INI!

HARGAI KARYA ORANG DENGAN HAL KECIL PUN BUAT BAHAGIA!DAN ITU SEMANGAT BUAT AKU ATAU AUTHOR LAINNYA...


tak terasa 9 bulan sudah tiba kini kandungan Avneet berusia 9 bulan dan mendekati persalinan
Dan juga dokter memperkirakan kalau bayi yang didalam kandungan Avneet itu sepasang bayi kembar

Avneet dari tadi hanya terdiam tiduran di kasur sambil nangis karena takut menghadapi persalinan mengeluarkan 2 anak di dalam perutnya dan sidd juga mengambil cuti untuk beberapa waktu dari kuliahnya

"Avneet ayok sarapan dulu sayang aku udah buat makananya nih" teriak sidd dari dapur tapi tidak ada yang menyaut

"Kok gak dijawab sih sayang" menaruh makanannya di meja makan lalu masuk kekamar dan menghampiri Avneet yang masih selimutan sambil nangis

"Sayang ayok makan dulu" sidd membuka selimutnya lalu natap Avneet

"Gak kamu aja dulu" hapus air matanya

"Eh kamu kenapa?kok nangis sih aku punya salah ya?" Duduk disamping Avneet lalu memegang keningnya

"Enggak kok ini aku kelilipan aja" duduk lalu senyum dan menaruh bantal kecil dibawah perutnya

"Masa kelilipan banjir gitu pipinya hah?kenapasih ayodong bilang sama aku" natap Avneet lalu mencium keningnya

Avneet menumpahkan lagi air matanya dengan deras dan langsung memeluk sidd erat
Sidd langsung memeluknya balik sambil mengelus rambut nya

"Sidd takut hiks hiks" kata Avneet sambil menangis

"Takut kenapa hm?ada sidd kan disini masa takut sih" senyum dan menghapus air matanya

"Nanti aku melahirkan bayi nya 2 aku takut sidd" natap sidd dengan memelas

"Gak usah takut kan ada sidd terus nanti kan sidd jemput mama,ibu sama papa jadi rame kan" sidd mencoba menenangkan Avneet

"Tapikan Avneet yang ngerasain sakitnya"

"Gak!"

"Avneet boleh kok ngebagi sakitnya ke sidd biar kita sama sama kesakitan nanti" menggengam tangan Avneet dan menaruh tangan nya dan Avneet di atas perut Avneet

"Caranya gimana?" Menatap kearah perutnya lalu natap sidd

"Jambak,cubit,pukul pukul kepala sidd" senyum natap Avneet

"Kalau sidd nangis gimana?" Kata Avneet mulai tersenyum

"Gak apa apa asalkan kamu gak ngerasain sakitnya sendiri" memeluk.erat Avneet

"Jangan takut ya kamu harus tenang jangan mikirin yang enggak enggak biar kamu sama twins kita baik baik aja sampe mereka lahir kedunia dan rasa sakit kamu hilang" mengelus kepala Avneet

"Jangan nangis juga inget kan kata dokter harus rileks aja jangan mundur sebelum perang dong gimana sih kamu kan kuat dari dulu" ketawa sambil mainin rambut avneet

Karena Satu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang