1.undangan ulang tahun

1.4K 65 2
                                    

Tahun ajaran baru kelas pun sudah tiba kini Avneet sudah memasuki kelas XII betapa senangnya dia karena sudah bisa masuk sekolah lagi setelah lama libur.

Avneet selesai bersiap siap menggunakan seragam sekolah dengan Rambut di kepang dua tak lupa memakai kacamata yang selalu Avneet pakai karena menurut dia itu nyaman, Avneet berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda butut yang sudah tidak layak dipakai tapi ia selalu memakai nya kesekolah tanpa rasa malu walaupun sering di bully oleh orang orang.

Sesampainya di dalam sekolah Avneet disambut dengan teriakan bullyan dari teman teman nya karena penampilan avneet yang tidak berubah

"Woi Woi si cupu Dateng"

"Avneet lu tuh udah naik kelas masih aja penampilan nya kayak gini glow up dikit sedikit lah"

"Gw kira kalau udah masuk sekolah Avneet bakal berubah penampilan?tapi ternyata masih aja cupu"

"Sepeda butut masih aja di pake pake dasar gak punya malu apa"

Begitulah kira kira ocehan yang sudah menjadi hal biasa bagi Avneet dipagi hari.

Tiba tiba di tengah Bullyan itu ada seorang cowok yang berteriak meminta semua siswa siswi mendekatinya

"Woyyy buruan kesini ada hal penting" teriak Riyaz.

Semua langsung mendekati Riyaz sidd dan abhi tapi tidak dengan Avneet ia hanya menonton dari jauh karena dia sudah paham jika dia mendekat pasti orang orang akan mengusirnya.

"Ada apaan sih yaz?"

"Sabar bro sabar hehe ayok sidd lu aja yang ngomong" Riyaz melirik kearah sidd

"Bentar" menatap kearah avneet "Heh lu yang disitu sini gabung." Sidd memang belum mengenal Avneet meski keduanya satu kelas.

Avneet langsung menatap kearah sidd dan langsung berjalan kearah kerumunan itu.

"Jadi gini besok gw ulang tahun dan gw mau buat party lu semua bakal gw undang" Sidd masih menatap kearah Avneet ntah kenapa

"Gw bagiin aja ya sidd" sambung Riyaz yang langsung membagikan undangan nya kepada semua siswa tapi tidak dengan avneet padahal masih banyak

"Kasih undangannya sama Dia" tunjuk sidd kearah avneet

"Gak usah dia gak usah di undang" ucap seorang perempuan yang keluar dari mobil hitam dengan menggunakan Seragam yang putih bersih serta make up diwajahnya yang sangat medok ia berjalan kearah sidd sambil menatap tajam avu.

Sidd melihat kearah perempuan itu dan ternyata itu Jannat pacar dari sidd

"Kenapa dia gak boleh di undang?" Tanya sidd sambil menatap pacarnya itu.

"Sayang masa kamu gak ngerti sih liat deh penampilan nya masa iya orang cupu kayak gini Dateng ke acara ulang tahun orang kaya" celoteh Jannat dengan sangat pedas

Sidd terdiam sambil menatap avneet dari bawah sampai atas lalu mengangguk .

"Dia tetep aku undang.bisa juga kan di jadiin pelayan di pesta nanti" kata sidd senyum menatap Avneet.

"Bagus kamu cerdik sayang biar aku yang kasih undangannya" ucap jannat sambil rebut satu undangan dari tangan Riyaz lalu mendekati avu dan senyum jahat

"Lu harus bersyukur karena bisa diundang di acara ulang tahun sidd.ya itung itung besok malam lu bisa makan enak lah ya" ketawa sambil memberikan kartu undangan nya dengan ekspresi jijik.

Avneet mengambil undangannya sambil mengangguk cepat.

"Datang ya" sambung sidd sambil menatap avneet

"Iya" senyum sedikit sambil menatap sidd

"Udah ah sayang jangan bergaul banget sama dia.yuk kita masuk ke kelas" gandeng sidd lalu pergi ke kelas

Semua siswa siswi pergi dari tempat itu hanya tinggal Riyaz avneet dan abhi

Riyaz mendekati kearah avneet lalu memandanginya dari bawah sama Keatas

"Cupu banget ckckck" celoteh Riyaz

"Cupunya udah mendarah daging ini mah wkwkwk" lanjut abhi yang daritadi diam tapi saat membully avneet ia berbicara

"Btw nama lu siapa?"

"Nama Aku avneet kaur" kata Avneet senyuman melihat mereka padahal abhi dan Riyaz awalnya membully avneet

"Oke Dateng ke pesta sidd jangan ke gini cantikan dikit lah ya biar gak malu maluin" jawab Riyaz sambil memainkan kepangan rambut avneet

"Cantik?gak salah lu Riyaz yang ke gini emang bisa cantik?" Sambung abhi dengan mulut pedasnya itu

"Ehh iya anjir lupa masa orang cupu gini bisa cantik hahaha udah ah yuk kita pergi lama lama disini ntar ketularan cupu lagi" ketawa Riyaz sambil berlalu pergi

"Sampai ketemu di pesta nona cupu" abhi mendorong pundak avneet lalu pergi ke kelasnya

Avneet melihat kearah mereka sambil menghela nafas "Avneet gak boleh kepancing sama Bullyan mereka yang terbaik itu ketika kita jadi diri sendiri dan tidak mendengarkan apa kata orang" senyum avneet menyemangati dirinya sendiri






Hallo gimana part 1 nya?
Garing ya?ini baru awal ya guys!!
Jangan lupa vote dan komen nya ya aku bakal lebih semangat kalau kalian lakukan vote dan komen

Satu kata dong buat author?
Siddhart?
Avneet?
Jannat?
Riyaz?
Abhi?

Karena Satu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang