73.Gak becus

171 9 0
                                    

Pagai hari pun tiba di pagi pagi ini amandep sudah berkunjung kerumahnya sidd Avneet langsung membukakan pintu dan mempersilahkan amandeep masuk kedalam.

"Sidd mana Avneet?" Kata amandeep duduk di sofa.

"Sidd lagi anterin anak anak kesekolah pah mereka ada acara disekolah jadi harus pagi pagi" kata Avneet.

"Owh iya"

"Papa mau minum apa biar Avneet bikinin" kata Avneet.

"Gak usah Avneet papa cuma mau ngobrol sama sidd bentaran" kata amandeep.

"Yaudah kalau papa mau minum panggil Avneet aja ya Avneet mau beres beres di kamar" kata Avneet tersenyum lalu masuk kamar.

"Iya Avneet"

Tak lama sidd pulang dan masuk kedalam rumah melihat ada papa nya ia langsung duduk di sebelah amandeep.

"Hai pah udah lama disini" kata sidd.

"Enggak juga" kata amandeep singkat.

"Papa kenapa kok singkat banget jawaban nya" kata sidd.

Amandeep menatap kearah Avneet yang diam diam mengintip.

"Papa mau bicara sama kamu tapi tidak disini naik ke Rooftof" kata amandeep.

"Owh yaudah papa duluan aja sidd mau ambil makanan dulu sambil makan ngobrol nya" kata sidd tersenyum lalu kedapur.

"Iya"

"Papa gak pernah seserius ini apa jangan jangan dia tau soal perampokan di kantor?ya gak mungkin lah gue kan gak ngasih tau papa yakali dia tau" dalam hati sidd.

Sidd naik ke Rooftof rumahnya membawa air minum dan makanan lalu menghampiri amandeep menaruh makanannya dimeja tiba tiba Amandeep menampar pipi sidd dengan keras membuat sidd kaget.

"Awh pah kenapa tampar sidd" kata sidd menatap amandeep.

"Kamu masih sempet sempetnya nanya kenapa papa tampar kamu" kata amandeep menatap sidd tajam.

"Ya karena aku gak tau papa kenapa nampar aku"

"Kantor kamu ke rampokan kan?uang yang diambil itu 100 miliar" kata amandeep mendekatkan wajahnya dengan wajah sidd.

Sidd hanya diam tertunduk.

"Kau punya mulut kan kenapa gak jawab"

"I-iya pah kantor sidd kerampokan kemarin" kata sidd gugup.

"Kok bisa kerampokan" kata amandeep.

"Karena kelalaian karyawan karyawan sidd" kata sidd.

"Salah!" Sarkas amandeep.

"Bukan hanya kelalaian karyawan kamu tapi kelalaian direktur utama di kantor,siapa direktur utama di kantor kamu"

"S-sidd pah"

"Ya itu kamu lalai sekali sidd kamu cuek dengan kantor kamu" bentak amandeep.

"Sidd gak cuek pah sidd selesai pantau kantor lewat aura sekertaris sidd" kata sidd menatap amandeep.

"Aura hanya lah sekertaris sidd yang harus memantau dengan jeli adalah kau sebagai pemilik kantor kedua setelah papah, mana janjimu yang dulu bilang akan menjaga kantor papa hah apa maksudnya ini kok bisa kerampokan ini sama aja kamu membangun rumah tinggi tinggi tapi kamu juga yang runtuhin sampai hancur"

Sidd hanya terdiam tak bisa berkata kata lagi karena ia menyadari kesalahan nya juga.

"Pelaku berhasil kabur membawa semua pengorbanan mu kerja kerasmu dari pagi sampai malam gimana rasanya hm" kata amandeep.

"Sedih pah"

"Sedih?kenapa sedih kan kau juga yang bikin semuanya terjadi"

"Papah gak mempermasalahkan nilai uang yang hilang tapi papa mempermasalahkan dimana tanggung jawab mu sidd kau masih sanggup urus kantor papa dengan benar gak kalau enggak bisa papa mau kasih kantor papa ke Bima" kata amandeep.

"Jangan pah nanti sidd gak punya kerjaan sidd ngaku salah maafin sidd pah" kata sidd.

"Kamu gak berubah sidd dari dulu gak pernah mau mandiri maunya disuapin" bentak amandeep membuat sidd terdiam baru kali ini amandep membentak sidd.

"Kamu ngambil tindakan apa sekarang" kata amandeep.

"Aku potong gaji karyawan selama 6 bulan pah" kata sidd.

"Buat apa di potong? astaghfirullah sidd kau bisa gak sih ngurus kantor papa" kata amandeep menatap sidd.

"Ya buat itung itung ganti kerugian uang yang dirampok sedikit lagian nanti uang potongan gaji mereka bakal sidd keluarin kalau udah 6 bulan gaji naik lagi"

"Kau gak kasian sama karyawan mu yang udah berumah tangga,punya anak punya tanggung jawab banyak bayaran kau gak kasian" kata amandeep.

"Main potong gaji orang aja kau"

"Jadi sekarang sidd harus gimana pah" kata sidd.

"Jabatan mu di cabut dari direktur utama menjadi karyawan biasa biar papa yang gantiin lagi" kata amandeep.

"Pah jangan dong plis sidd udah gak punya uang banyak kan dipake honeymoon,jalan jalan ke Bali terus kemarin beli perlengkapan bayi gak cukup satu juta banyak pengeluaran bulan ini sidd aja bingung buat lahiran Avneet nanti gimana sidd gak mau pinjem uang papa atau mama" kata sidd menatap amandeep.

"Tapi kau tak becus mengurus kantor papa" bentak amandeep.

"Maafin sidd pah sidd janji kedepannya nya bakal lebih memperhatikan kantor tapi plis jangan ambil jabatan sidd" kata sidd.

Amandeep terdiam menatap sidd yang memelas ia kasihan pada anaknya itu.

"Papa beri kamu kesempatan kedua jangan disia-siakan lagi"

"Iya pah makasih"

Avneet dari tadi ngintipin mereka berdua diam diam ia terdiam saat sidd membicarakan pengeluaran yang bengkak bulan ini ia sangat merasa kasihan pada sidd yang mencari uang sendiri.

Amandeep langsung pergi dari rumah sidd sementara sidd duduk di kursi Rooftof sambil makan tapi wajahnya tidak bisa bohong terlihat dari wajahnya sidd memikirkan banyak masalah di pikiran nya.

"Sidd jual perhiasan aku aja nih ya biar kita bisa simpan uang" kata Avneet memberikan kotak perhiasan nya

"Apaansih Avneet gak gini juga kali ini perhiasan punya kau udah jangan di jual aku masih sanggup kok cari uang" kata sidd.

"Tapi aku kasihan sama kamu harus nyari uang sendiri lah aku cuma nikmatin aja"

"Ya gapapa lah itu kan emang udah tugas aku buat nafkahin kamu sama anak anak" kata sidd tersenyum sedikit.

"Tadi papa maraha marah ya sama kamu gara gara perampokan di kantor itu" kata Avneet.

"Enggak marah marah kok cuma nasehatin aku aja" kata sidd menghela nafas.

"Sabar ya sidd Allah lagi kasih ujian buat kita"

"Iya sayang,yaudah aku berangkat kerja dulu ya hati hati dirumah" kata sidd membawa Avneet turun kebawah.

"Kamu juga hati hati ya di kantor" kata Avneet.

"Iya sayang"

"Sidd semangat ya jangan dipikirin masalah masalah yang terjadi nanti kamu sakit"

"Tapi tetap aja kepikiran"

***
Sidd sedang dalam perjalanan menuju kantornya dia hanya diam memikirkan perdebatan nya tadi dengan amandeep.

"Maafin aku pah aku kepaksa bohong kalau uang aku dikit lagi soalnya kalau aku gak bohong nanti jabatan ku hilang" kata sidd.

Ternyata oh ternyata sidd membohongi papa nya dan Avneet soal uang nya yang sudah menepis ini adalah kebohongan besar jika amandeep tau ia akan sangat marah pada anaknya itu.

Jangan lupa vote ya semuanya

Karena Satu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang