"Eh kak! Penasaran gak sih siapa yang nyuri mahkotanya? Kok aku penasaran banget keknya." tanya Mashiho.
"Penasaran siapa yang nyuri atau tergiur duit imbalannya?" tanya Jihoon setengah menggoda.
"Gak butuh duitnya! Aku mau tau siapa yang nyuri aja." balas Mashiho ketus.
"Kita tanya kak Dahyun aja gimana?" usul Doyoung.
"Boleh! Ntar gua tanya kak Yuto juga." sahut Asahi.
"Emang bakal dikasih tau? Maksudnya kan hilangnya mahkota itu termasuk kasus tertutup." ucap Yoonbin.
"Kasus tertutup apanya kalo beritanya ada dimana-mana? Ditambah imbalan uang segede gitu siapa yang mau nolak coba?" ucap Yoshinori sarkras.
"Berita cuma bilang mahkota Helizabeth hilang, tapi gak ngasih tau detail kasusnya" kata Doyoung.
"Kalo detail kasusnya gak diceritain, ada kemungkinan disembunyiin pihak museum atau mungkin mereka tau sesuatu" kata Asahi.
"Kenapa? Masa iya cuma buat pansos?" tanya Mashiho bingung.
"Mungkin, kan itu kepala museum caper! Siapa tau cuma pengen viral." jiwa julid Jihoon mulai bangun.
"Tapi kok gua yakin yang nyuri tuh diantara stealer boyz atau treasure." ucap Yoonbin berpendapat.
"Kenapa?" tanya Yoshinori.
"Kemarin 'black star' yang penjagaannya ketat banget masih bisa dicuri, bukan masalah dong bagi mereka buat nyuri mahkota Helizabeth." tutur Yoonbin.
"Yaudah lah daripada penasaran, mending langsung tanya kak Yuto aja." kata Asahi.
"Ayo!"
***
"Kak Yuto!" Asahi memanggil sepupunya yang tengah bertugas itu.
"Loh? Ngapain kamu kesini? Bawa temen pula! Kan udah kakak bilang, jangan main kesini dulu bahaya!" omel Yuto.
"Siapa bilang mau main? Kita cuma mau nanya dikit aja." kata Doyoung.
"Yaudah cepet ya, habis itu langsung pulang!" mereka mengangguk setuju.
"Tanya apa?"
"Itu, eum.. Kasus hilangnya mahkota Helizabeth itu--"
"Maaf, kakak gaK bisa bilang apa-apa soal ini." ucap Yuto memotong ucapan Yoonbin.
"Cuma mau tau aja siapa yang nyuri kak!" desak Jihoon.
"Gak! Gak ada! Pokoknya mahkota itu udah ilang, titik! Sekarang pulang, waktu main udah abis!"
"Tap-"
"SECURITY!" Yuto memanggil satpam untuk mengusir mereka.
"Ish! Apa-apaan sih!" Mashiho terlihat marah.
"Jangan pegang-pegang lo pada! Itu tangan banyak dosa ya bangsat! Gue sumpahin lo pada bintilan megang gua!" gertak Jihoon galak.
Mereka pun menjauh dari pintu museum sambil mencak-mencak.
"Kurang ajar banget sepupu kamu Asa!" geram Mashiho.
"Udah lah, coba kita tanya kak Dahyun aja! Kak Dahyun baik, pasti mau ngasih tau." kata Doyoung.
Doyoung mendial nomor hp kakaknya itu dan mulai menelepon.
Tut tut tut..
"Gak dijawab." ucap Yoshinori.
"Coba lagi!" kata Yoonbin, Doyoung kembali menelepon.
Tut tut tut..
"Tetep gak dijawab." kata Doyoung. Dia menelepon lagi, tapi sampai panggilan ketujuh tetap tak ada jawaban.
"Lagi sibuk mungkin?" kata Mashiho.
"Tapi tadi sebelum berangkat gue telepon masih dijawab kok."
"Sengaja kali gak diangkat, mungkin kak Dahyun tau lo mau nanya tentang kasus itu." tebak Asahi.
"Kak Dahyun bukan cenayang." kata Doyoung.
"Emang bukan cenayang, tapi dia pasti liat kita di cctv tadi." ujar Yoshinori.
"Ck! Pupus harapan." gerutu Jihoon.
"Dahlah yuk balik, nanti kita coba lagi." ajak Yoonbin.
Mereka pun pulang tanpa mendapatkan informasi apapun tentang mahkota Helizabeth yang hilang secara misterius itu.
***
Tak lama setelah kepergian keenam bocah SMA dari museum, datanglah dua orang detektif ke museum.
"Berhenti" Yuto menahan kedua orang itu.
Detektif wanita memperlihatkan kartu identitasnya, Chou Tzuyu.
"Maaf, silahkan masuk" Ucap Yuto.
Tzuyu masuk kedalam terlebih dahulu.
"Nih kartu pengenal gue, inget nama gue Lee Daehwi." Ucap si detektif cowo sambil memperlihatkan kartunya.
Yuto mendengus, "Silahkan tuan Lee Daehwi." Ucapnya sedikit meledek.
Daehwi dengan bangganya masuk kedalam museum. Ia menghampiri Tzuyu yang tengah berbincang dengan kepala museum dan kepala kepolisian.
"Selamat siang." Sapa Daehwi.
"Ahhh, tuan Daehwi. Selamat siang, saya Bang Chan selaku kepala museum." Ucap Bang Chan sembari berjabat tangan dengan Daehwi.
"Saya Lee Dongheon, kepala kepolisian yang menangani kasus ini." Ucap Dongheon.
"Lee Daehwi, rekan kerja Chou Tzuyu."
***
"Kamu menemukan hal yang janggal?" Tanya Dongheon pada anak buahnya, Ju Yeonho.
Yang ditanya tengah menelisik kaca tempat mahkota Helizabeth tadinya disimpan.
"Tak ada semua bersih, manusia macam apa yang mengambil mahkota tanpa meninggalkan jejak seinchi pun." jawab Yeonho.
"Kalian percaya dengan mahkluk mitologi?" Tanya Hoyoung yang tiba-tiba datang dan menimbrung.
"Yang selalu Yongseung dan Kangmin bicarakan?" Yeonho malah bertanya balik. Hoyoung mengangguk.
"Sedikit, mereka mungkin udah gak ada atau masih ada." Jawab Yeonho.
"Bagus, karena Aku yakin yang mencuri mahkota ini bukan sembarang manusia namun dengan campur tangan 'something'." Ucap Hoyoung.
"Kamu yakin?" Tanya Dongheon.
Hoyoung mengangguk mantap.
"Okee."
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]𝘛𝘩𝘦 𝘊𝘶𝘳𝘴𝘦𝘥 𝘊𝘳𝘰𝘸𝘯✔
Fantasy"Mahkota itu sebenarnya bisa dihancurkan" "Oh ya? Sama siapa?" Hanya manusia yang sudah ditentukan yang bisa menghancurkan mahkotanya. "Udah tau terkutuk, masih aja mau dicari" Series pertama Helizabeth Collab w/ @MedinaBlue Cr pict by: Pinterest