"Min?" Gyehyeon perlahan membuka matanya, ia menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
"Ahhh, kakak udah sadar?" Jerome yang masih menjaga Gyehyeon lalu memanggil valkyrie medis.
"Kondisinya sudah membaik, tolong nanti dikasih makan sama minum obat ya." jelas valkyrie medis itu.
"Terimakasih,"
Jerome kembali masuk ke kamar Gyehyeon dan menatap sang empu.
"Kak, makan dulu yaa?" ucap Jerome sembari mengambil makanan yang memang sudah disiapkan.
Gyehyeon hanya mengangguk saja, kepalanya masih sedikit pusing.
"Gue gak sadar berapa lama?"
"Mungkin seminggu lebih, terus ada orang baru juga kak." jawab Jerome sambil menyuapi Gyehyeon makan.
"Siapa?"
"Anak magnum, sama stealer boyz."
Gyehyeon hampir saja tersedak mendengar hal itu.
"Abisin yaa kak, abis itu minum obatnya."
Gyehyeon mengangguk lagi, masih syok dia.
***
"Kita udah dapet info dimana Minkyu diculik," ucap Chan pada Jaeyun.
"Kalau gitu, kita harus cepet bebasin dia dan bawa dia kesini." ucap Jaeyun.
"Kita tunggu Gyehyeon sama Minchan pulih oke?" sahut Chihoon.
"Semoga kita bisa nyelamatin Minkyu," ucap Jeyu penuh harap.
"Aminnnn."
***
Yoshinori tengah termenung diatas kasurnya, "Kangen anak-anak." gumamnya.
"Yoshi?" Junkyu masuk kedalam kamar yang ditempati Yoshinori.
"Junkyu?"
"Lo ngelamunin apaan?" tanya Junkyu sembari duduk dipinggir kasur.
"Cuman kangen sama anak-anak yang lain, biasanya gue selalu sama mereka terus." jawab Yoshinori lirih.
Junkyu tak tega melihatnya, ia lalu merangkul bahu Yoshinori.
"Nangis aja kalau mau," Akhirnya Yoshinori menangis juga.
"Lo punya keluarga baru sekarang. Dan Lo juga bakal tau siapa yang nyuri mahkota Helizabeth,"
"Emang siapa pelakunya?"
"Valkyrie hitam."
Yoshinori membulatkan matanya, bahkan ia saja belum bisa menerima valkyrie putih.
***
Matahari baru saja menenggelamkan dirinya di ufuk barat. Aula sudah dipenuhi manusia dengan ambisi dan tujuan yang sama.
Jaeyun berdiri di tengah ruangan dan membuka rapat sore itu, "Selamat sore semua!!" Sapanya.
"Soreeee."
"Oke disini, saya ingin kalian semua bisa bekerjasama untuk menyelamatkan Minkyu dan juga bertarung melawan valkyrie hitam."
"Ini mungkin tak mudah bagi kalian, tapi dengan waktu singkat kalian harus segera berlatih. Karena mungkin bisa jadi esok tak akan lagi sama dengan hari ini," jelas Jaeyun panjang lebar.
"Dan untuk itu, mulai besok kalian akan dilatih bertarung oleh kami dan juga kalian akan diberi kekuatan."
Manusia yang ada disana kaget. Luar biasa.
"Ohh iya, Dewi Taurus bilang kalau hari ini akan terjadi red moon. Itu artinya kekuatan valkyrie hitam akan sangat kuat, dan saya mohon jangan ada yang keluar rumah. Yang lain kita buat pelindung setelah ini ya?"
Jaeyun tersenyum dan menutup pertemuan sore itu.
***
Jihoon tengah dalam mode kalemnya saat ini tengah mengobrol bersama Daehwi, Woonggi dan Minsu.
"Maafin kita ya," ucap Minsu menyesal.
"Harusnya gue yang minta maaf, kita gak seharusnya ikut campur. Daehwi, maaf yaa." Jihoon menundukkan kepalanya.
"Gapapa, udah lewat juga."
Sementara itu, di ujung ruangan lain terlihat Doyoung tengah menangis dengan Yongseung yang mencoba menenangkannya.
"Hiks hiks." Doyoung menangis di bahu Yongseung.
"Ehh Doyoung kenapa?" tanya Hyunjae bingung.
"Kakaknya meninggal," jawab Yongseung pelan.
Hyunjae kaget, "astaga!?"
"Doy, jangan nangis yaaa. Gue turut berduka cita atas kepergian kakak lo," ucap Hyunjae turut prihatin.
"Dia satu-satunya keluarga gue kak. Dan sekarang gue udah gak punya siapa-siapa lagi," ucap Doyoung disela-sela tangisnya.
"Jangan ngomong gitu, sekarang lo punya kita. Dan sekarang kita keluarga, jangan sedih." celetuk Jeyu yang baru saja datang menimbrung.
Doyoung perlahan mengembangkan senyumnya.
"Makasih ya kak,"
Jeyu tersenyum dan mengangguk.
***
Malam tiba, dan malam ini tak seperti malam biasanya. Malam ini dihiasi cahaya bulan kemerahan tanpa cahaya bintang satupun.
"Inget yaa jangan ngintip gimana pun berisiknya diluar sana!" Peringat Jaeyun.
"Siap!!"
"Yuk makan malam, Tzuyu sama yang lainnya udah masak." ajak Jaeyun.
Mereka pun memutuskan untuk makan malam.
Setelah makan malam, mereka memutuskan masuk kedalam kamar."Kak, aku bosen." Kangmin merengek pada kedua kakaknya. Saat ini dia tengah bersama Gyehyeon dan Jaeyun.
"Sabar yaa, besok kita bakal latihan. Kamu gak akan bosen," ucap Jaeyun.
"Aku pengen cepet semua selesai deh, aku cape." Kangmin menyenderkan kepalanya di bahu Gyehyeon.
"Kangmin masih sedih ya?" tanya Gyehyeon. Ia sudah tau apa yang terjadi pada rekan-rekannya yang lain.
"Kalau semua ini udah selesai, kakak bakal hapus semua ingatan kamu soal bencana ini." ucap Jaeyun.
"Bukan cuma kamu, tapi mereka semua." Sambungnya.
"Jangan memaksa kalau lo gak siap Jae," sahut Gyehyeon.
Jaeyun hanya tersenyum tipis menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]𝘛𝘩𝘦 𝘊𝘶𝘳𝘴𝘦𝘥 𝘊𝘳𝘰𝘸𝘯✔
Fantasy"Mahkota itu sebenarnya bisa dihancurkan" "Oh ya? Sama siapa?" Hanya manusia yang sudah ditentukan yang bisa menghancurkan mahkotanya. "Udah tau terkutuk, masih aja mau dicari" Series pertama Helizabeth Collab w/ @MedinaBlue Cr pict by: Pinterest